Sebagai lembaga kliring di Bursa Berjangka, tentu saja PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI akan terus meningkatkan kualitas IT-nya. Karena mereka akan menjamin proses transaksi di Bursa Berjangka Komoditi ini berjalan lancar hingga proses penyelesaian transaksi itu.
Berkat IT ini lah, PT KBI bisa menjalankan tugasnya dengan baik di ranah Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Pasar Fisik Komoditas (PFK), hingga Sistem Resi Gudang (SRG).
Dalam PBK sesuai UU disebutkan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan berjangka di dalam dan di luar bursa berjangka, untuk mendukung tersedianya sarana pembentukan harga dan lindung nilai, serta terpilihnya integritas finansial perdagangan berjangka.
Sementara di PFK, kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi PFK, Spot-Forward serta terpeliharanya integritas finansial pasar komoditas nasional. Dan di pusat registrasi resi gudang dan derivative resi gudang, menatausahakan resi gudang, memfasilitasi verifikasi dan konfirmasi data tentang resi gudang kepada pelaku usaha, bank, pengelola gudang serta memelihara integritas system informasi resi gudang.
“Makanya dalam Visi-Misi kami disebut bertekad mejadi perusahaan digital berlisensi kliring dengan memanfaatkan peluang perkembangan dan penguasaan teknologi. Sehingga startegi KBI dalam rangka menggenjot bisnis ini dengan menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi Lembaga Kliring di Indonesia melalui transformasi teknologi dan transformasi SDM,” ungkap Oki Marsetiawan, selaku Kepala Divisi Teknologi Informasi KBI saat mengikuti sesi penjurianTop Digital Awards 2023 secara online, beberapa waktu lalu.
Dan dalam digitalsiasi di KBI ini, peran IT security juga menjadi penting. Ini menjadi relevan dengan tema yang diangkat KBI dalam presentasi kali ini yakni ‘Securiy for Better Service’. Dengan IT Maturity Level-nya berada di skor 3.20 berdasarkan hasil assessment menggunakan Framework COBIT 2016.
Bahkan dijelaskan Oki, dalam pencapaian keamanan IT atau cyber security di KBI sudah dilakukan banyak hal. Dalam aspek infrastruktur, implementasi infrastruktur DC (Data Center) dan DRC (Disaster Recovery Center) untuk mendukung ketersediaan layanan operasional 24×7 yaitu implementasi FW dan implementasi Zoning Area (DC, DRC, Office).
Lalu di aspek keamanan TI dengan implementasi Sistem Keamanan seperti Antispam (VPN), Antivirus, dan penggunaan removable device dilarang. “Sementara di sisi perangkat lunak dengan implementasi security checking berupa Go Live sistem dilakukan pentest, dan diuji berkala minimal 1 (satu) tahun. Dan dari aspek SDM, kami implementasi security awareness (edukasi) kepada insan KBI secara berkala,” tutur dia.
Makanya di tahun ini, pihak KBI melakukan perluasan ruang lingkup ISO 27001:2013 yang mencakup bisnis kliring asset kripto. Dengan begitu keunggulannya penyimpanan data, kontrol akses, dan menggunakan secara aman, sehingga privasi dan integritas perusahaan akan tetap terjaga. “Tentu saja ini bermanfaat untuk peningkatan layanan konsumen,” tegas dia.
Selain itu, kata dia, masih di tahun ini, KBI mengimplementasikan ISO 9001:2015 dengan melakukan resertifikasi. Dengan langlkah ini, disebutnya sebagai bentuk peningkatan pada standarisasi mutu dalam hal manajemen mutu.
Adapun untuk pengembangan aplikasi juga cukup banyak. Ada yang namanya ISWare Next Gen. ini aplikasi untuk peremajaan Sistem Resi Gudang yang menerapkan teknologi blockchain sebagai dukungan pengembangan program pemerintah kearah Resi Gudang tanpa warkat. Aplikasi memiliki fitur unggulan untuk peningkatan user experience dan simplifikasi proses bisnis sistem Resi Gudang IS-Ware Next Generation pada PT KBI.
Selanjutnya ada implementasi Helpdesk. Aplikasi ini berupa peremajaan sistem helpdesk menangani masalah keluhan user secara cepat dan efisien. Ini berfungsi untuk penanganan keluhan, kritik dan saran dari user internal. Tentu saja membantu dan meningkatkan layanan konsumen.
Dan ada solusi bisnis lainnya yakni Perangkat Security (VPN, IP Sec VPN). Yang satu ini untuk penjagaan keamanan data yang dikirim melalui jaringan public. Dengan fitur unggulannya, Firewall.
Dari solusi bisnis tersebut, ISWare Next Gen, yakni implementasi keamanan digital pada data resi Gudang dengan menggunakan teknologi blockchain, sehingga keamanan data dapat terjamin dan dapat menghindari double counting dinilai sangat membanggakan.
Lalu, dibeberkan Oki, adanya otomasi operasional, sistem–sistem yang sebelumnya perlu dijalankan oleh SDM, saat ini sistem telah membantu prosesnya secara otomatis, sehingga proses menjadi lebih efesien dan minimal dari kesalahan. Serta prosesnya juga dapat dijalankan melalui sosial media (telegram) tanpa melalui sistem yang ada.
“Dan implementasi ISO 27001. Tentu saja dengan implementasi ini dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa data–data yang disimpan pada PT KBI dapat terjamin keamanannya. Jadi dengan ditopang IT ini sudah meningkatkan performa bisnis kami,” katanya.
“Ditambah lagi, kami juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga berbasis economic sharing, hal ini dapat mempermudah perluasan usaha perusahaan dan tidak perlu menganggarkan biaya investasi yang tinggi untuk infrastruktur dan SDM,” pungkas Oki.
Penulis: Busthomi