ItWorks- Guna meningkatkan kemampuan dan menjaring digital talent (bakat digital) khususnya keahlian bidang keamanan siber, Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)-Lembaga Pendidikan di bawah BSSN, dan Huawei menggelar kompetisi keamanan siber WRECK IT 5.0.
Kompetisi ini terbuka untuk umum, diantaranya dengan melibatkan profesional teknologi dan informasi Komunikasi (TIK), dosen dan mahasiswa, hingga siswa SMA. Kompetisi ini juga untuk meningkatkan kematangan dan awareness (kesadaran) pentingnya keamanan siber di kalangan masyarakat, sehingga mereka mampu memahami potensi risiko sejak dini dan bisa mengambil langkah antisipasi atas serangan siber yang kian tinggi dewasa ini.
Hal ini sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan adanya perlindungan keamanan di ranah siber yang makin kruisal. Termasuk adanya regulasi terkait Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi di mana privasi data dan keamanan siber menjadi fondasi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat digital saat ini maupun di masa depan. Sehingga penguatan kompetensi talenta digital di bidang keamanan siber menjadi langkah strategis dalam memperkuat tingkat kepercayaan digital masyarakat.
Terkait penyelenggaraan kompetisi WRECK IT 5.0, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf mengatakan, BSSN mengapresiasi inisiatif Politeknik SSN dan Huawei menggelar kompetisi ini. “Saya berharap kompetisi ini makin memperkuat postur keamanan digital di Indonesia,” ujarnya dilansir dalam rilis pers, di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam penyelenggaraan ini, Politeknik SSN menggunakan format lomba berupa capture the flag dengan tipe jeopardy dan attack/defence. Penyelenggaraan WRECK IT 5.0 juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara BSSN dan Huawei untuk menjaga keamanan ruang siber dengan memperkuat kapasitas dan kompetensi talenta digital.
Bertindak sebagai penyelenggara, Politeknik SSN menggunakan format lomba berupa capture the flag dengan tipe jeopardy dan attack/defence. Dalam pergelaran yang diikuti oleh 239 tim ketegori umum dan 74 tim kategori junior ini, menghasilkan 15 finalis yang berlaga di babak final yang diselenggarakan di Huawei Innovation Center, Jakarta dan dibuka oleh Direktur Politeknik SSN Marsekal Pertama TNI R. Tjahjo Khurniawan, S.T., M.Si., serta Cyber Security and Privacy Officer (CSPO) Huawei Indonesia Syarbeni.
Tak hanya itu, pada ajang final tersebut juga diselenggarakan workshop dan seminar mengenai tren keamanan siber terkini dengan menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng., Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Prof. DR. ENG. Wisnu Jatmiko S.T., M.Kom., pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Andi Yusuf, S.T., M.T., Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN, dan Rahin Ainul Yaqin, IT Product Manager Huawei Indonesia. Sementara posisi moderator diisi oleh pengajar Politeknik SSN Arif Rahman Hakim dan Dimas Febriyan Priambodo.
“Apresiasi tertinggi bagi mitra kami Huawei yang terus berkomitmen dalam implementasi nota kesepahaman antara BSSN dan Huawei. Semoga kontribusi dan kerja sama yang telah terjalin apik ini dapat makin menguat dan menciptakan lebih banyak manfaat lagi ke depannya,” ujar Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng.
Dalam kesempatan itu Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO) Huawei Indonesia mengungkapkan bahwa isu privasi data dan keamanan siber menjadi fondasi yang sangat penting bagi kelangsungan transformasi digital ke depan.
“Penguatan kompetensi talenta digital merupakan salah satu aspek penting dalam membangun kepercayaan digital. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan digital masyarakat di Indonesia dan membangun ekosistem yang lebih berkualitas dengan talenta terampil sebagai motor penggeraknya. Huawei akan memberikan dukungan penuh terhadap hal ini,” ujarnya. (AC)