ItWorks- Pembangunan dan pengembangan sistem aplikasi elektronik terintegrasi untuk layanan ekspor dan impor yang dilakukan Lembaga National Single Window (LNSW), kian berdampak positif bagi peningkatan kinerja logistik nasional. Inovasi digital diharapkan bisa terus menekan biaya logistik dari dan ke pelabuhan yang pada akhirnya akan berdampak luas bagi daya saing perekonomian nasional.
Transformasi layanan publik berbasis teknologi di bidang ekspor dan impor akan terus diakselerasi, antara lain terutama dipicu adanya tuntutan kebutuhan efisiensi layanan, baik di domestik maupun internasional. Inisiasi pengembangan dan pembangunan sistem elektronik yang terintegrasi secara nasional di bidang ekspor dan impor, telah dijalankan Lembaga National Single Window (LNSW) melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW). Kian solid, sistem INSW menjadi kolaborator antara Business to Business (B2B), Business to Government (B2G), dan Government to Government (G2G) untuk mewujudkan kegiatan perdagangan yang efisien, transparan, dan konsisten melalui platform digital.
Dalam hal ini, Lembaga National Single Window (LNSW) merupakan unit organisasi Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan Pengelolaan INSW dan Penyelenggaraan Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) dalam penanganan layanan dokumen. SINSW merupakan sistem elektronik yang mengintegrasikan sistem dan/ atau informasi berkaitan dengan proses penanganan dokumen kepabeanan, dokumen kekarantinaan, dokumen perizinan, dokumen kepelabuhanan/ kebandarudaraan, dan dokumen lain, yang terkait dengan ekspor dan/ atau impor, yang menjamin keamanan data dan informasi serta memadukan alur dan proses informasi antar sistem internal secara otomatis.
Beberapa dokumen tersebut, di antaranya dokumen perizinan, dokumen kepabeanan, dokumen kekarantinaan, dokumen kepelabuhanan/ kebandarudaraan, serta dokumen lain yang terkait dengan ekspor dan/atau impor, dan dokumen logistik nasional secara elektronik.
Terobosan dan inovasi digital terus dilakukan untuk meningkatkan keandalan sistem aplikasi dan mengintegrasikannya dengan dukungan teknologi baru guna lebih memudahkan layanan bagi para pelaku ekspor-impor. Terutama melalui aplikasi untuk mendukung ekosistem logistik nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE). Beberapa New Future Technology yang mulai dibidik, di antaranya Artificial Intelligence, Machine Learning, Big Data Analytic, Blockchain, dan lainnya untuk perkuat sistem aplikasi layanan digital di NLE. NLE merupakan sebuah platform digital layanan logistik dari hulu (kedatangan kapal) hingga hilir (warehouse/pabrik) dengan memfasilitasi kolaborasi Kementerian/Lembaga, perusahaan terkait, serta pelaku logistik.
Sebagai sebuah sistem, INSW sebagai portal untuk layanan penanganan dokumen kepabeanan dan pelayanan perijinan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan/atau impor memungkinkan: a. Penyampaian data dan informasi secara tunggal (Single Submission); b. Pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan tersinkronisasi (Single and Synchronous processing); serta c. Pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (Single Decision-making) untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Dengan integrasi dan kolaborasi digital dalam satu platform, kita ingin terus memastikan peningkatan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun pergerakan arus barang domestik, baik antardaerah dalam satu pulau, maupun antarpulau. Hal ini ini sejalan dengan visi kami yakni -Menjadi penggerak utama efisiensi layanan publik melalui penyelenggaraan dan pengelolaan sistem elektronik yang terintegrasi di bidang ekspor dan/atau impor dalam rangka meningkatkan daya saing nasional,” ungkap Direktur Teknologi Informasi / Chief Information Officer (CIO) LNSW, Rachmad Solik saat presentasi dan wawancara penjurian “TOP Digital Awards 2024” pada (14/10/2024) yang diselenggarakan Majalah ItWorks melalui Aplikasi zoom meeting.
Tak henti terus berinovasi untuk meningkatkan kinerja layanan melalui transformasi digital, LNSW tahun ini kembali masuk nominasi sebagai salah satu finalis mengikuti seleksi wawancara untuk “Penghargaan TOP Digital Awards 2024”. Ajang TOP DIGITAL Awards merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan tahunan tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada Perusahaan dan Instansi Pemerintahan, yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, untuk meningkatkan kinerja, layanan, inovasi, dan daya saing bisnisnya serta layanan kepada masyarakat maupun konsumennya. Kegiatan ini diselengarakan Majalah ItWorks bekerja sama dengan sejumlah asosiasi ICT & Telco Indonesia, akademisi dan konsultan IT. Tahun ini mengangkat tema “Business Solutions, Generative AI, and Cyber Security for Excellence Business and Services”.
Turut hadir mendampingi dalam wwancara penjurian ini, di antaranya Kepala Subdit Operasional & Keamanan TIK : Ernawan, Kepala Seksi Keamanan & Infrastruktur, Bahram, Kepala Seksi Tata Kelola TIK : Khairunnisa, serta Pelaksana Dit TI ( Arga, Parta, dan Azizah). Sedangkan Dewan Juri penilai terdiri Dr. Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), Dwinda Ruslan (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro/PAKEM), Kusuma Prabandari (Dwika Consulting), Febrizal Efendi (Aspiluki), Ashari Abidin (Mastel -Aspiluki), Nurul Yakin Setyabudi (IDTUG /BPSK DKI Jakarta), Subandi (Akademisi Universitas Budi Luhur / Praktisi Consulting), serta Nelson İdris (Forti BUMN) yang dimoderatori oleh Ahmad Churi (Managing Editor Majalah ItWorks).
Dalam kesempatan ini, Direktur TI LNSW, Rachmad Solik membawakan materi presentasi berjudul “Meningkatkan Efisiensi Layanan Ekspor, Impor dan Logistik Melalui Transformasi Digital Terintegrasi dan Inovatif”. Dungkapkan bahwa sejauh ini LNSW juga telah banyak melakukan inisiatif untuk membangaun dann meninkatkan integrasi sistem aplikasi, untuk efisiensi tugas dan fungsi. Termasuk menjalin bekerja sama dengan instansi atau institusi lain terkait. Misalnya beberapa waktu lalu, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyelenggarakan Launching Aplikasi integrasi Single Submission untuk pelayanan Fasilitas Fiskal atas Impor Barang Operasi untuk Kegiatan Hulu Migas serta Sistem Delivery Order Online dalam Sistem Indonesia National Single Window (INSW). Selain itu juga telah dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Single Submission Fasilitas Panas Bumi.
Aplikasi Single Submission merupakan mekanisme penyampaian data dan informasi secara tunggal dalam rangka penyelesaian administrasi perijinan, kepabeanan dan pergerakan barang. Pengajuan fasilitas fiskal bagi para pelaku usaha hulu migas yang sebelumnya diajukan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) ke masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) yaitu SKK Migas, ESDM dan Bea Cukai, kini dapat diajukan langsung ke Sistem INSW untuk selanjutnya diteruskan ke sistem kementerian atau lembaga terkait.
Perekaman elemen data dan pengajuan dokumen lampiran yang sebelumnya terjadi duplikasi, kini dapat dilakukan dengan single entry. Kemudian, pengajuan Delivery Order (DO) yang sebelumnya masih manual dan elektronik, melalui sistem masing-masing shipping line, kini dapat dilakukan melalui INSW gateway.
Di samping itu juga banyak inisiatif digital lain yang sudah dilakukan, sehingga sistem INSW semakin berkembang—seperti pertukaran data dari K/L dan 6 negara ASEAN untuk mencegah pemalsuan dokumen perijinan, memastikan akurasi data, meningkatkan transparansi perdagangan, dan memastikan efisiensi biaya perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing nasional.
“Ini sejalan dengan komitmen kami sebagai fasilitator untuk mengoptimalkan dan mensinergikan, berkoordinasi dan berkolaborasi sehingga menyatu. Ujungnya bagi pengusaha adalah kenyamanan dalam arti percepatan layanan, keamanan layanan sehingga tidak bocor. Kalau semua cepat, murah, terjangkau, pelayanannya mudah, penerimaan negara tumbuh. Voluntary compliance (juga) bagus karena pengusaha merasa aman dan nyaman, sehingga tercipta iklim yang kondusif,” ungkapnya.
Mengintegrasikan 18 Kementerian/Lembaga
Saat ini, Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) yang diselenggarakan oleh Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan, telah mengintegrasikan lebih dari 18 kementerian/lembaga terkait ekspor, impor, dan logistik di Indonesia. Capaian ini merupakan tonggak pencapaian yang penting bagi Indonesia, karena menunjukkan wujud nyata upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja layanan melalui simplifikasi dan digitalisasi layanan pemrosesan dokumen kepabeanan, kekarantinaan, perizinan, kepelabuhanan/kebandarudaraan, serta logistik. “Semua upaya perluasan dan perbaikan dilakukan secara berkala dan terus menerus,” tegasnya.
Selanjutnya pada tahun 2024, anggota Dewan Pengarah INSW bertambah dengan masuknya Badan Karantina Indonesia. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Selaku Dewan Pengarah INSW Nomor 204 Tahun 2024 tentang Penetapan Badan Karantina Indonesia Sebagai Anggota Dewan Pengarah INSW (Kep Menko selaku Dewan Pengarah 204 Tahun 2024) yang ditetapkan pada April 2024.
Termasuk di antara K/L yang terintegrasi dengan SINSW adalah Sekretaris Negara, Kementerian Sosial, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Badan Pengelola Migas Aceh, Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu Badan Intelijen Negara, Badan Pusat Statistik, Badan Pangan Nasional, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, dan Badan Pengusahaan Batam. Sebagaimana disebutkan dalam Perpres 44 Tahun 2018, Lembaga National Single Window menyelenggarakan berbagai fungsi, termasuk fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
Selain terintegrasi dengan kementerian/lembaga terkait ekspor, impor, dan logistik, SINSW juga terus dikembangkan sehingga kini mulai mengintegrasikan layanan untuk konteks business to business (B2B), business to government (B2G), serta government to government (G2G). Untuk konteks G2G pun tak hanya mencakup di dalam negeri, namun juga dengan pemerintah negara lain, baik dalam lingkup regional ASEAN maupun bilateral.
Pengintegrasian sistem penyampaian data dan informasi, sistem pemrosesan data dan informasi, dan sistem penyampaian keputusan secara tunggal dalam proses ekspor dan atau impor dalam Indonesia National Single Window, ditujukan untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan perekonomian Indonesia agar mampu bersaing dalam perekonomian internasional. Ke depan, LNSW berkomitmen terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan demi peningkatan kepercayaan publik dalam rangka mendukung Indonesia Maju. (AC)