ItWorks- Di penghujung tahun 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meraih Golden Thropy “Top Digital Awards 2024”. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini dalam meningkatkan kinerja dan layanan melalui transformasi digital dan pemanfaatan berbagai inovasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Tak banyak perusahaan yang berhasil meraih level Golden Thropy di ajang Penghargaan Top Digital Awards 2024 yang dihelat Majalah ItWorks bekerja sama dengan sejumlah konsultan dan asosiasi ICT di Tanah Air ini. Dari yang sedikit itu, salah satunya diraih BPJS Kesehatan.
Perusahaan yang dipimpin Direktur Utama Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK ini dianugerahi penghargaan Golden Trophy TOP Digital Awards karena mampu mempertahankan atau meraih penghargaan Top Digital Awards di level Bintang 5 (Sangat Baik) selama tiga tahun 3th secara berturut-turut. Anugerah kategori special Achievement atas keberhasilan transformasi digital ini juga terbukti mampu meningkatkan performa manajamen sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG), kinerja usaha, dan juga layanan bagi masyarakat luas di Tanah Air.
Di ajang penghargaan tahunan ini, BPJS Kesehatan berhasil menyabet empat penghargaan sekaligus. Penghargaan bergengsi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan inovasi BPJS Kesehatan yang dinilai berhasil dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membangun reputasi organisasi dan meningkatkan layanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selain Golden Thropy, BPJS Kesehatan juga meraih penghargaan TOP Digital Awards 2024 di level Bintang Lima/ TOP Digital Implementation 2024 # Level Stars 5 (excellent -Istimewa). Dan atas pencapaian yang diraih korporasi ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, juga dianugerahi penghargaan sebagai “Top Leader On Digital Implementation 2024”. Berikutnya Ir. Edwin Aristiawan, M.M selaku Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan juga diberikan penghargaan sebagai TOP CIO (Chief Information Officer) On Digital Digital Implementation 2024. Penghargaan ini diberikan kepada keduanya berkat komitmen dan dedikasinya yang tinggi dalam mendorong akselerasi transformasi digital di perusahaan (BPJS Kesehatan).
Piala dan piagam penghargaan tingkat nasional ini, telah diserahterimakan pada acara puncak “Penghargaan TOP Digital Awards 2024” yang berlangsung (5/12/2024), di Dian Ballroom Raffles Hotel, Jakarta. Acara penghargaan ini juga dihadiri ratusan undangan dari level direksi, manager, CEO, CIO dan CTO dari berbagai perusahaan, baik swasta maupun unsur perusahaan pemerintah (BUMN/BUMD).
Top Digital Awards 2024 merupakan ajang corporate rating atau penilaian untuk penghargaan yang diberikan kepada perusahaan, organisasi atau lembaga yang dinlai berhasil melakukan transformasi digital dan berdampak pada peningkatan kinerja usaha maupun layanan public ataupun pelanggan secara berkelanjutan. Kegiatan tahunan ini dihelat Majalah ItWorks sejak 2016 dan mendapat dukungan luas dari bebagai Asosiasi Organisasi ICT di Tanah Air.
Penghargaan ini didasarkan pada hasil riset dan penilaian yang dilakukan oleh tim Juri TOP Digital Awards 2024, yang meliputi aspek Search Engine, masukan dari pengguna, dan juga wawancara penjurian. BPJS Kesehatan dinilai unggul dalam berbagai aspek sesuai tema yang diusung di ajang TOP Digital Awards 2024 yakni “Business Solutions, Generative AI, and Cyber Security for Excellence Business and Services”.
Berfokus Layanan Masyarakat
Digitalisasi di BPJS Kesehatan, tak sekadar berinovasi, namun juga berfokus pada hasil dari implementasi teknologi digital yang berdampak nyata bagi layanan peserta JKN. Sebagaimana diungkapkan Dirut Prof Ghufron, bahwa di tengah perkembangan digital yang semakin pesat, BPJS Kesehatan juga terus berupaya menyesuaikan kebutuhan zaman melalui berbagai inovasi berbasis digital. Transformasi digital yang di BPJS Kesehatan mengalami akselerasi signifikan sejak terjadi pandemic Covid-19 dan telah menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan pelayanan yang lebih mudah dan cepat bagi para peserta.
Prof Gufron juga menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini dan berharap prestasi yang diraihnya bisa terus memacu seluruh jajaran di BPJS Kesehatan bisa terus meraih konerja lebih baik lagi ke depan melalui inovasi teknologi digital ini. Dengan berbagai platform digital yang tersedia, seperti aplikasi JKN Mobile, website BPJS Kesehatan, dan layanan telekonsultasi, BPJS Kesehatan terus berusaha memastikan kemudahan akses informasi dan layanan bagi seluruh peserta JKN. “Kami akan terus berkomitmen untuk berinovasi dan meningkatkan layanan digitalnya. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kemudahan akses informasi dan layanan bagi peserta JKN melalui berbagai platform digital,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dr., Ir. Edwin Aristiawan MM. Ditegaskan bahwa transformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama bagi BPJS Kesehatan dalam upaya meningkatkan performa dan kinerja perusahaan, maupun pelayanan masyarakat. Edwin juga menyoroti urgensi dan pentingnya pengembangan dan inovasi terkait teknologi digital, untuk layanan kesehatan, termasuk penerapan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI). Bukan hanya itu, ia juga menekankan pentingnya tata kelola data kesehatan guna memastikan pengelolaan data yang aman, etis, dan efisien, untuk makin menumbuhkan kepercayaan dan integritas dalam perlindungan data pribadi dalam ekosistem layanan Kesehatan bagi peserta JKN ini.
Sejauh ini, BPJS Kesehatan juga telah banyak melakukan transformasi digital dengan menghadirkan beragam sistem aplikasi layanan inovatif. Di antaranya terdapat sistem aplikasi Mobile JKN, layanan administrasi non tatap muka berbasis digital melalui Whatsapp (PANDAWA), layanan Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, i-Care JKN, REHAB (Rencana Pembayaran Bertahap/Cicilan), antrean online (aplikasi untuk mendaftar antrean Faskes BPJS secara online), dan lainnya.
Sebagai Super Apps, Mobile JKN sebagai platform digital utama BPJS Kesehatan, kini terus ditingkatkan sebagai one stop service bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan. Dengan aplikasi ini, peserta dapat melakukan cek status kepesertaan, mencari rumah sakit terdekat, hingga melakukan pendaftaran online.
Beberapa aplikasi yang dikembangkan di antaranya ada BUGAR, inovasi teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendukung gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan secara real-time bagi peserta JKN. Skrining Riwayat Kesehatan, untuk membantu peserta untuk melakukan skrining kesehatan mereka secara mandiri. Jadwal Minum Obat, pengingat untuk minum obat bagi peserta yang menjalani pengobatan jangka panjang dengan menggunakan teknologi AI. FRISTA Mobile JKN, inovasi teknologi Face Recognition untuk pengenalan identitas sebagai opsi lain dalam validasi eligibilitas peserta JKN di Rumah Sakit, dan beberapa inovasi lainnya.
Guna mengurangi risiko kerentanan dari sistem aplikasi ataupun jaringan, seperti pembobolan data, akses tidak sah, penyusupan malware dan ancaman keamanan siber lainnya sebagai konseuansi dari kian meningkatnya transformasi digital ini, BPJS Kesehatan juga melakukan penguatan sistem IT security untuk melindungi sistem aplikasi maupun jaringan, terutama meningkatkan keamanan TI secara keseluruhan.
Inovasi ini diharapkan membawa angin segar bagi pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan mengadopsi teknologi mutakhir. Termasuk smart technology seperti berbasis Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), IoT dan teknologi baru lainnya untuk lebih meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan masyarakat atau member JKN BPJS Kesehatan. Saat ini, jumlah kepesertaan Program JKN sudah lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67%. Jumlah tersebut sukses mengantarkan BPJS Kesehatan sukses mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC) lebih cepat dari yang ditetapkan. (AC)














