Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, ada sekitar 400 juta pengguna ponsel di seluruh dunia yang akan mengirimkan uangnya melalui mobile. Angka Itu naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun ini yang hanya sekitar 150 juta pengguna.
Demikian menurut laporan terbaru yang dikeluarkan periset pasar teknologi Juniper Research, Selasa (24/9). Ini artinya, akan semakin banyak pengguna ponsel yang menaruh kepercayaannya melalui layanan perbankan mobile.
Mereka mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh gencarnya penyebaran layanan transfer uang domestik yang dilakukan pihak perbankan dengan operator jaringan multinasional. Mereka semakin sering meluncurkan berbagai produk perbankan mobile sehingga mudah diakses oleh pengguna awam.
Laporan ini juga menekankan, perlunya bagi penyedia jasa perbankan mobile untuk memastikan, apakah mereka mampu menyediakan infrastruktur yang baik dan dukungan jaringan agen secara luas, sebelum melepas produk ke masyarakat.
Bahkan bila perlu, rasio antara jumlah agen dengan pelanggan yang ada sebesar 1:500. Itu dirasa perlu, bila provider serius ingin mengembangkan industri perbankan mobile di daerah perkotaan.
Kendati demikian, laporan ini juga memperingatkan terhadap pengenaan pajak atas layanan perbankan mobile, seperti yang diperkenalkan baru-baru ini di Kenya dan Uganda.
“Sejauh ini, dampak di pasar Kenya tampaknya masih terbatas. Pengenalan pajak serupa di sebuah industri ini malah bisa menghentikan pertumbuhan atau membuat penyedia layanan potensial merencanakan kembali penyebaran (produk perbankan mobile).” kata Dr Windsor Holden, penulis laporan tersebut, dilansir Cellular-News. (endy)