Menurut PBB, konsumsi air global akan meningkat hingga 30% pada tahun 2020. Negara-negara yang sudah menghadapi masalah penyediaan air bersih (water stress), sekarang menghadapi kesenjangan pasokan yang makin melebar. Saat ini, 25% – 50% dari semua air yang diolah dan didistribusikan di seluruh dunia, hilang karena kebocoran, pencurian, penagihan yang tidak efektif, manajemen yang buruk, infrastruktur lama dan memburuk, dll.
Penyedia air bersih memahami urgensi manajemen Non Revenue Water (NRW). Mengurangi NRW adalah salah satu langkah penting untuk membantu kota dan negara memenuhi permintaan air bersih di masa mendatang. Sekarang sudah menjadi biasa, menyaksikan kekurangan air yang akut di kota-kota di seluruh dunia, kadang-kadang bahkan timbul ancaman untuk memotong pasokan ke seluruh kota karena kekeringan berkepanjangan, perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dll.
Penyedia air bersih sekarang menghadapi tantangan sulit untuk memastikan pasokan air yang berkelanjutan. Mempertahankan NRW rendah adalah prioritas utama untuk banyak penyedia air. Namun, mencapai NRW rendah tidaklah mudah dan masih ada kesenjangan yang lebar antara harapan dan kenyataan.
Event internasional Water Loss Asia 2018 yang diselenggarakan di Taiwan, 29-31 Agustus 2018 bertujuan untuk menjembatani kesenjangan itu dengan melibatkan Pemerintah, penyedia air bersih, Industri, dan Lembaga Penelitian (kemitraan quadruple helix) untuk menyoroti tantangan NRW yang dihadapi oleh penyedia air bersih di Asia, berbagi kisah sukses, belajar bagaimana mencapai pengurangan NRW yang sukses melalui pendekatan holistik , menemukan cara memastikan kesuksesan berkelanjutan, apa saja teknologi inovatif terbaru yang tersedia, dan banyak kesempatan berbagi pengetahuan lainnya.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang, menjadi salah satu instansi yang mewakili Indonesia pada ajang bergensi yang diselenggarakan di Kaohsiung Exhibition Centre, Taiwan ini. Lima negara Asia lain yang juga ikut serta adalah Malaysia, Philipine, Vietnam, India, dan Jepang.
Dirut PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi menuturkan para peserta diajak melakukan kunjungan ke Danau Kaohsiung atau Cengcing Lake Reservoir dengan kapasitas 4.120.000 m3 yang menjadi salah satu sumber air baku untuk Taiwan Water Corporation (TWC), Kamis, (30/8). Di sesi ini penjelasan diberikan oleh President Direktur TWC Kuo Chun Ming.
Pada hari Jumat (31/8), rombongan peserta melakukan kunjungan ke Tainan untuk melihat Nanghua Water Treatment Plant (WTP) dengan kapasitas 1.250 liter/detik dan Wushantou WTP dengan kapasitas 240 liter/detik. Di lokasi ini, para peserta diperlihatkan dan mempelajari tentang treatment process mengolah air sungai menjadi air yang layak minum.
“Di lokasi ini, terdapat dua unit instalasi pengolahan air, alat itu bisa mengolah air sungai sehingga layak dikonsumsi sebagai air minum,” imbuh Syamsul.
Syamsul menambahkan, agenda terakhir pada Sabtu (1/9) adalah mengunjungi pabrik meter air dan pabrik pipa, juga dilakukan diskusi bersama perwakilan dari enam negara Asia dengan pihak TWC dan sejumlah investor Taiwan. Dalam diskusi itu dibicarakan rencana kerja sama alih teknologi water treatment dan kemungkinan investasi di PDAM yang berlokas di Jawa Timur.
“Selama ini 90 persen air yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Malang berasal dari sumber air. Kedepan kami akan memiliki rencana untuk memproses air sungai seperti yang sudah dilakukan di Taiwan. Sebab kondisi geografis dan banyaknya aliran sungai yang ada di Kabupaten Malang, sangat mendukung penerapan teknologi tersebut,” tutup Syamsul Hadi.