Pemerintah Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan kota pintar atau smart city di Indonesia. Salah satunya dengan menggelar Gerakan Smart City tahap ke-3 di 25 Kota pada tahun ini sekaligus menggenapkan Gerakan Menuju 100 Smart City.
Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerapkan 4 strategi jitu untuk mendorong implementasi kota pintar atau smart city di Indonesia.
“Kami sudah punya 4 strategi untuk mewujudkan smart city di Indonesia, mulai dari regulasi, perencanaan dan penganggaran,” katanya ketika memberikan sambutan pembukaan Gerakan Menuju 100 Smart City tahap ke-3 di Premier Hotel Santika, Jakarta, Rabu (15/5).
Strategi pertama, pemerintah terus mendorong penerapan sistem informasi dalam penyelengaraan daerah dari sisi peraturan daerah (perda), perencanaan dan penganggaran serta membuat master plan berbasis teknologi.
Baca: Tantangan Terbesar Smart City di Indonesia, Masih Ada 24.000 Desa yang Belum Tersentuh Internet
Kedua, penyusunan peraturan daerah (perda) termasuk dokumen dan perencanaan daerah untuk mewujudukan kota pintar. Ketiga, mendorong perencanaan pembangunan daerah dan kota dalam penyusunanya dapat dibuat analisis komprehensi yang berbasis data dan informasi, terupdate dan akuntabel.
Keempat, mendorong daerah dan kota meneyelesaikan percepatan tata ruang untuk mendukung kota pintar di Indonesia. “Ini yang paling penting yaitu mempersiapkan dan memprioritaskan perda tata ruang untuk mengakselerasi implementasi smart city di Indonesia,” pungkasnya.

Saat ini ada beberapa pemerintah daerah atau kota yang sudah menyelesaikan perda tata ruang termasuk Medan, Tanjung Pinang, Bandung DKI Jakarta, Bekasi, Depok, Suarabaya, Banyuwangi, Sumenep, Yogyakarta dan Bontang.
Terakhir, Mendagri juga menghimbau kepala daerah untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu dan mengimplementasi smart city.
“Bagaimana program ini dapat menginspirasi daerah lainnya untuk mewujudkan smart city sehingga menjadi kota berprestasi. Harus berani mengambil inovasi sekecil apa pun demi masyarakat,” pungkasnya.
“Jangan segan dan gensu yang meniru daerah lain yang berprestasi dan saling mendoorng untuk memiliki kesamaan visi,” tutupnya.