Pemanfaatan big data untuk memajukan bisnis perusahaan sudah lazim beberapa tahun belakangan ini. Termasuk Telkomsel yang menggunakan big data untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.
VP Business Intelligence & Analytics Telkomsel Tina Lusiana mengatakan Telkomsel mulai mulai memanfaatkan big data sejak tahun 2015 untuk mendukung transformasi digital di perusahaan. Saat ini, mereka memanen miliaran baris data setiap harinya.
“Setiap harinya kami melayani setidaknya 150 juta pelanggan dan setidaknya kita setiap bulan itu pasti ad 100 juta pelanggan yang menggunakan internet,” kata Tina dalam media briefing virtual, Kamis (25/6/2020).
“Dan setiap harinya kami crunching 10 miliar baris data dan dari seluruh data yang sangat besar ini bagaimana kita bisa dapatkan value yang bermanfaat untuk perusahaan,” sambungnya.
Data yang melimpah ini dikumpulkan Telkomsel dari semua transaksi di seluruh Indonesia. Tapi tantangan bagi perusahaan plat merah ini adalah bagaimana mengelolanya untuk mendapatkan insight yang berguna bagi bisnis dan pengguna.
Telkomsel sendiri bermitra dengan Cloudera untuk mengelola dan menganalisis datanya. Tina mengatakan Cloudera dipilih karena memberikan penyimpanan data yang efisien dan bisa diproses menggunakan platform yang scalable.
Tina mencontohkan Telkomsel menggunakan teknologi machine learning dan analytics untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari media sosial seperti Twitter. Data ini dikumpulkan untuk memahami komplain yang dilontarkan pengguna di media sosial.
Selain itu, sebelum meluncurkan kerjasama dengan pihak ketiga dan mengeluarkan model bisnis baru, Telkomsel juga menganalisanya menggunakan data yang ada.
“Contohnya kita pernah launching engagement dengan MAXstream dan HBO GO, paket itu dari output data kita,” pungkas Tina.