Penulis: Teguh Imam S.
PT Wijaya Karya Tbk (Wijaya Karya) dalam dua tahun terakhir ini telah menjalankan Tranformasi Digital. “Untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik” jadi tema besar tranformasi digital yang dijalankan Wijaya Karya sejak tahun 2019 lalu. Tranformasi itu juga sejalan dengan visi perusahaan yaitu “Terdepan dalam investasi dan EPC Berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik.”
Transformasi digital di Wijaya Karya sebagai BUMN dilakukan dengan sistematis dan terencana, tidak bisa secara serta-merta. “Harus terlebih dahulu dipersiapkan policy-nya, infrastruktur, dan sistem integrasi aplikasi. Semua itu telah kami siapkan,” kata Beben Subagja, GM Sistem Informasi, PT Wijaya Karya Tbk saat sesi Presentasi TOP DIGITAL Awards 2020 secara online, Rabu 4 November 2020.
Kepada dewan juri, Beben memaparkan pelaksanaan transformasi digital di Wijaya Karya. “Untuk policy, kami mengikuti Kementerian BUMN yaitu Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan Good Corporate Governance. Kami telah meraih sejumlah ISO untuk keduanya.”
“Infrastruktur, kami memiliki DC dan DRC dengan High Availability. Melakukan back-up data harian, didukung SDM IT, dan tersedia aplikasi SLA ticketing.”
“Sistem integrasi dan portfolio untuk semua channel, mulai dari kantor pusat, daerah/proyek, mobile, web, sampai anak perusahaan. Seluruh data transaksional dari channel itu akan ditarik ke dalam sistem analitikal berupa Data Warehouse. Untuk diolah jadi Business Intelligence dan ditampilkan dalam Dashboard/Performance Management.”
“Service Level Agreement atau SLA kami lengkap untuk Availability 24 jam, RTO 1 jam, RPO 7 jam. Juga Services Delivery untuk layanan Internet 99,5%, Data Center 99,9%, Aplikasi 99,9%, dan Helpdesk 99,9%. Kemudian, IT Disaster Recovery Plan, telah Achieved untuk Availability, RTO, dan RPO.”
3 Inisiatif Transformasi Digital
Beben melanjutkan, sesuai Peta Jalan Digitalisasi WIKA Group, transformasi digital Wijaya Karya tahun ini fokus pada mengintegrasikan Supply Chain Management dan Resiko.
“Untuk checklist pelaksanaan transformasi digital tahun ini adalah IT Maturity: 3, 25, meningkatkan proses Decision Making dengan + SCM WIKA Group, mengintegrasikan Risk Management System, inovasi New Business Model WIKA, dan inisiatif transformasi Smart City,” tambahnya.
Menurut Beben, ada 3 inisiatif penting dari transformasi digital Wijaya Karya tahun ini, yaitu
Pertama, WZONE, berupa Single Sign On Portal. Memuat Human Capital (HCIS) Mobile, Suksesi Jabatan; dan Quality SHE System Mobile.
Kedua, Alat Komunikasi atau Communication Tools meliputi: WZONE yaitu Portal WIKA untuk akses aplikasi, Informasi Internal terkini; Helpdesk IT berupa sistem ticketing untuk membantu menghadapi kesulitan dalam menggunakan fasilitas IT WIKA; EMAIL WIKA, terdiri dari domain @wika.co.id dan @wikamail.id; dan HCIS (WLIFE) dengan Employee Self Service untuk Update informasi pribadi yang dapat diakses lewat HP (Whatsapp), dan Email.
Ketiga, ERP WIKA. Terkait penerapan ERP, Beben mengatakan, “Kami rencananya pada bulan November atau Desember tahun ini akan me-launching ERP WIKA yang kami kembangkan sendiri. Ini juga sesuai dengan permintaan dari Kementerian BUMN.”
Beben memaparkan tujuan ERP WIKA bagi setiap bidang, “Di Marketing & Sales dengan monitoring proses dan penyediaan data referensi marketing/tender untuk peningkatan win opportunity.”
“Suppy Chain Management dengan peningkatan kualitas procurement untuk efisiensi procurement.”
“Project Delivery, berjalannya proses bisnis untuk siklus proyek untuk monitoring dan kontrol sumber daya & risiko.”
“Asset Management, optimasi utilisasi perangkat dan preventive/proactive maintenance.
“Finance Management, kontrol dan monitoring terpusat atas seluruh siklus finansial proyek dan bidang pendukung lain.”
“Human Capital Management, peningkatan kualitas SDM dan keseimbangan kebutuhan proyek dan pemenuhan SDM.”
“Healthy & Safety Management, peningkatan efektifitas dan deteksi dini HSE atas pelaksanaan proyek.”
“Terakhir, Document & Knowledge Management, Central Repository yang efisien dan re-usable sebagai lesson learned bagi proyek berikutnya.”
Mengenai kesiapan TI Wijaya Karya sehubungan dengan Covid-19, Beben menjelaskan Wijaya Karya telah melaksanakan kebijakan Work from Home dengan baik. “Ini berkat adanya dukungan mulai dari berbagai kebijakan perusahaan, data, infrastruktur, jaringan, hingga aplikasi.”
“Kami juga menggunakan Aplikasi Cosmic untuk monitor kasus Covid-19. Aplikasi ini dari Kementerian BUMN,” tutupnya.
Baca: TOP DIGITAL Awards 2019: PT Wijaya Karya Beton Tbk Maksimalkan TI Untuk Menciptakan Peluang Bisnis