ItWorks- Lintasarta, perusahaan penyedia total layanan Information Communication and Technology (ICT) solution, kembali menyelenggarakan program beasiswa Lintasarta Cloudeka Digischool 2022 yang terbuka untuk umum. Program Corporate Social Responsibility (CSR) Lintasarta di Pilar Pintar ini juga bertujuan membantu Indonesia dalam mencetak lebih banyak digital talent dan mendorong lahirnya digital entrepreneurships di Tanah Air.
Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool ini sudah berjalan sejak 2020 dan berhasil menjaring lebih dari 20.000 pendaftar dari masyarakat umum. Setidaknya sudah ada 21,870 talenta digital Indonesia yang terlahir dari program Lintasarta Digischool sejak tahun 2020 dan 2021 di bidang Android, Front-End Web, Back-End dan Machine Learning.
“Ini merupakan tahun ketiga, di mana sejak tahun 2020 Lintasarta telah berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan skill teknologi digital bagi generasi muda Indonesia melalui program beasiswa Lintasarta Cloudeka Digischool. Ke depan keterampilan digital menjadi salah satu modal utama untuk pemulihan negara pascapandemi Covid-19. Berbagai sektor akan meningkatkan jumlah aktivitasnya di ranah digital. Karena itu, program ini kembali kami hadirkan sebagai upaya mendorong pemerataan keterampilan digital bagi masyarakat, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan sektor-sektor yang mulai melakukan transformasi digital. Kali ini Kota Surabaya kami pilih sebagai tempat peluncuran program ini, selain karena menjadi kota terbesar kedua juga karena perkembangan transformasi digital yang makin berkembang, di antaranya melalui program smart city, sekaligus mendukung kalangan industri melakukan percepatan transformasi digital ini,” ungkap Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar pada acara Grand Launching “Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool 2022” yang dilakukan secara Hybrid, (9/9/2022) dari Hotel Santika, Surabaya.
Ditambahkan, program Lintasarta Cloudeka Digischool menghadirkan kurikulum gratis bersertifikasi global dari Google. Program ini dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki minat di bidang digital dan ICT. Pihaknya optimistis tahun ini akan makin dimintai kawula muda, apalagi keterampilan digital makin banyak dibutuhkan dunia kerja, bahkan juga bisa menjadi modal untuk merintis usaha sebagai startup digital. Mengutip sebuah data bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya 600.000 talenta digital setiap tahunnya.
“Program program ini berisi serangkaian modul gratis yang mengombinasikan teori dan praktek dan tersertifikasi resmi dari Google,. Tahun ini, modul yang ditawarkan adalah modul persiapan menjadi full-stack developer dengan kemampuan front-end dan back-end,” ujarnya.
Dalam program tersebut, Lintasarta berkolaborasi dengan Dicoding sebagai wadah pengembangan ekosistem developer di Indonesia. Acara peluncuran ini juga turut dihadiri oleh Dinas Komunikasi & Informatika Kota Surabaya dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Sementara itu, General Manager Corporate Secretary Lintasarta Ade Kurniawan menyampaikan, tahun ini merupakan kali pertama program Digischool bermitra dengan salah satu lini produk unggulan dari Lintasarta, yaitu Cloudeka. “Tahun ini kami memperkuat sumber daya pengajar dan kualitas modul kami dengan menggandeng tim Cloudeka. Kami berharap dengan adanya peningkatan kualitas modul, program ini bisa semakin mendukung pemerintah, industri, dan masyarakat Surabaya untuk memunculkan talenta-talenta lokal berkemampuan mumpuni di bidang digital,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Narenda Wicaksono selaku CEO Dicoding menyatalan, melihat adanya peningkatan kebutuhan akan ketrampilan atau talenta bidang digital yang makin tinggi, tahun ini program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool memperluas khalayak sasaran program. Bila sebelumnya program hanya menyasar individu di tingkat dasar dan menengah, tahun ini individu di tingkat mahir pun bisa menjadi peserta program.
“Sejak 2020, kami menerima respons yang luar biasa dari rekan-rekan peserta mengenai modul dan pelatihan bersertifikasi Google yang diberikan. Untuk itu, tahun ini kami menambah individu di tingkat mahir sebagai target peserta dan menyediakan reward tambahan untuk peserta. Ada akses gratis untuk 20 peserta terbaik dan laptop Asus Intel core 13 untuk dua peserta terbaik yang akan diumumkan di akhir pelatihan. Kami optimis dengan bertambahnya minat dan kebutuhan akan keterampilan digital, para lulusan kami ini akan memiliki daya saing yang tidak kalah dengan para talenta lain di skala internasional,” pungkasnya. (AC)