Jakarta, ItWorks- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), tahun ini kembali mengikuti wawancara penjurian untuk penghargaan “Top Digital Award 2022” yang dihelat Majalah ItWorks bekerja sama dengan sejumlah Asosiasi TI & Telco, lembaga riset, serta konsultan independent di Tanah Air. Mengusung materi presentasi berjudul “ Thrive The Agility With Digital Transformation”, di era kenormalan baru, digitalisasi di TBIG mengalami akselerasi dengan berbagai inovasi baru, baik di sistem manajemen, operasional, maupun layanan pelanggan.
Pengembangan sistem IT atau kelanjutan dari transformasi digital di TBIG, di antaranya dilakukan melalui pendekatan aligment, yakni penyelarasan antara sistem teknologi yang dikembangkan, terutama untuk mendukung core business. Adapun bisnis atau kegiatan usaha utama dari perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dimiliki oleh Bersama Digital Infrastructure Asia ini, yakni penyewaan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan skema perjanjian sewa. Perseroan juga menyediakan akses untuk operator telekomunikasi ke jaringan repeater dan IBS milik Perseroan, sehingga dapat memancarkan jaringan sistem telekomunikasi di gedung-gedung perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan yang terletak pada wilayah perkotaan.
Sebagai perusahaan yang memfokuskan bisnisnya di bidang penyedia infrastruktur telekomunikasi yaitu mengelola BTS bagi operator telekomunikasi, TBIG sejak awal telah menjadikan teknologi informasi (TI) sebagai bagian penting untuk peningkatan proses bisnis, operasional, maupun layanan pelanggan.
Sejauh ini, TBIG telah banyak memanfaatkan TI sebagai accelerator dalam bisnis, operasional, maupun layanan pelanggan. Teknologi informasi juga telah memainkan peran penting di sistem manajemen, hubungan pemegang saham, karyawan, mitra usaha, dan hubungan pelanggan.
Di sistem manajemen, perusahaan telah menerapkan aplikasi Enterprice Resource Planning (ERP) yang kini ke IOT – Smart Office, HR sistem, hubungan pelanggan CRM (Customer Relationship Management)- M2M/RPA – order to STIP Automation, operasional- IOT – Remote Site Management, dan lainnya.
Menyadari arti penting daya saing untuk kelangsungan perusahaan, menyikapi situasi pandemi covid-19, TBIG juga melakukan sejumlah terobosan dan inovasi dalam implementasi TI, baik untuk integrasi sistem manajemen di internal perusahan, operasional, layanan pelanggan, maupun hubungan dengan mitra bisnis.
“TBIG telah menerapkan dan memanfaatkan solusi teknologi digital untuk mendukung operasional dan proses bisnis melalui inovasi-inovasi baru. Di antaranya peningkatan IT di sistem manajemen, operasional, SDM, hubungan dengan mitra bisnis, maupun layanan pelanggan. Ini sejalan dengan misi perusahaan yakni menjadi penyedia solusi dan layanan teknologi informasi dan komuinikasi (ICT) dan infrastruktur digital bagi pelanggan dengan fokus pada keberlanjutan dan keunggulan,” ungkap Nur R Saleh, IT Division Head, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk saat Presentasi dan Wawancara penjurian “TOP DIGITAL Awards 2022” yang dilakukan secara online melalui aplikasi video conference, di Jakarta, (06/10/2022).
Adapun Tim TBIG yang ikut serta dalam penjurian ini, di antaranya Tarmudi – IT Infra Dept. Head, Yayuk Istichomah – IT Services Dept. Head, M. Luthfi Fajar – IT Solution Front End Dept. Head, Dony Kurniawan Putra – IT PMO Analyst, serta Yachman – IT Solution Back End Dept. Head. Sedangkan Tim Dewan Juri terdiri, Prof. DR. Ahmad Nizar Hidayanto -Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), DR. Melani Harriman (Melani K Harriman & Associate), Agnes (Awasome Business Consulting), serta Febrizal (Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), yang dipandu oleh moderator Ahmad Chury (Managing Editor ItWorks).
Dalam presentasi berjudul “Thrive The Agility With Digital Transformation”, Nur R Saleh, IT Division Head, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk memaparkan banyak hal terkait “the jouney of digital tansformation di TBIG” dan juga inovasi-inovasi baru yang dilakukan, termasuk terobosan solusi digital yang dikembangkan untuk menyiasati pandemi covid-19 dan era new normal (kenormalan baru) ini.
Inovasi Baru
Sejumlah inovasi baru terkait transformasi digital yang dilakukan, di antaranya aplikasi M2M/RPA – order to STIP Automation, TBIG Olive, IOT – SMART HSE/ IOT – SMART HSE, sistem integrasi data flatform, pemanfaatan artificial intelligence (AI), System Integration (Internal – All Apps/ External – Customer System), serta beberapa inovasi lainnya.
Beberapa yang cukup menonjol misalnya aplikasi M2M, TBIG Olive, IOT – SMART HSE/ IOT – SMART HSE, IOT – Remote Site Management, Smart Oficce, Hybrid Cloud, IT Security (Implementasi ISO 270001), dan beberapa pengembangan aplikasi lainnya.
M2M dibangun oleh tim internal, merupakan sistem teknologi informasi yang dikembangkan untuk reduce manual process (mengurangi proses manual) dalam hal pertukaran data informasi dengan mitra melalui sistem aplikasi online, sehingga proses menjadi cepat, bahkan real time. Sehingga produktivitas kerja juga bisa lebih optimal, termasuk alokasi waktu dan tenaga SDM yang diperlukan, sehingga layanan mitra, maupun pelanggan bisa lebih cepat.
“Yang melalui sistem aplikasi ini, order dari mitra dan pelanggan bisa dilakukan kapan pun dan prosesnya bisa real time, sehingga penangannya pun bisa lebih cepat. Misalnya dengan solusi M2M/RPA, order mitra pelanggan dari sebelumnya proses dua sampai tiga hari, sekarang prosesnya penangananya jauh lebih lebih cepat, karena order bisa real time,” ujarnya.
Sistem aplikasi M2M ini juga telah dikembangkan untuk berbagai layanan proses order lainnya. Di antaranya M2M – Integrasi ECRF yang mengintegrasikan sistem aplikasi TBIG (TBGSys) dengan mitra pelangan, seperti milik XL dengan menggunakan API/Scrapper untuk ECRF yang dirilis oleh operator. M2M – Order mengintegrasikan TBGSys dengan e-BAST yang dimiliki oleh TSEL menggunakan scrapper untuk pesanan baru yang dirilis operator. M2M – Plane & Hotel Request yang mengintegrasikan TBGSys dengan Online Travel Agency untuk memudahkan pemasan tiket dan hotel untuk keperluar dias dan luar kota atau pengerjaan lapangan terkoneksi dengan employee maupun HRGA team. M2M – Return Bank, terkait untuk meudahkan layanan bank, memo bank pengembalian informasi dan mengintegrasikannya dengan ERP yang ada di perusahaan.
“Secara umum dengan sistem aplikasi M2M ini, semua proses yang tadinya manual, kini bisa by online system, sehingga bisa lebih cepat, transparan, realtime, sehingga ini juga berdampak signifikan terhadap proses pengambilan keputusan hingga pengerjaan di lapangan,”ujarnya didampingi tim Tim TI TBIG.
Adapun TBIG Olive merupakan sistem aplikasi untuk menunjang aktivitas karyawan melakukan tugas sehari-hari. Dengan sistem ini, karyawan bisa bekerja dari manapun melalui perangkat atau (bring your own devices /BYOD), sehingga tetap bisa aktivkitas optimal, termasuk pada saat pandemi covid-19.
Dalam kaitan ini juga ada IoT/ Smart HSE untuk memonitor field worker health condition, atau memantau kondisi kesehatan pekerja lapangan ketika mereka melakukan beberapa tugas di lapangan untuk pastikan semua pekerja mematuhi peraturan perusahaan. Selain itu, masih ada beberapa inobvasi solusi IT lainnya yang dikembangkan TIM internal maupun kerja asam dengan vender, seperti cloud infrastruktur dan juga data center.
Secara umum pemanfaatan dan inovasi aplikasi IT ini juga telah berdampak signifikan bagi peningkatan daya saing, kinerja dan layanan pelanggan, termasuk di tengah situasi pandemi covid-19. Misalnya tahun 2021, seperti dilansir dalam rilis pers melalui portael website TBIG, pada akhir tahun perseroan berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp6.180 miliar dan Rp5.429 miliar untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Jika pencapaian triwulan keempat 2021 disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp6.471miliar dan Rp5.760 miliar.
Di tahun 2022 kinerja juga makin meningkat. Tercatat TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp3.304 miliar dan Rp2.887 miliar untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022. Jika triwulan kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp6.648 miliar dan Rp5.810 miliar.
Saat ini, TBIG memiliki 40.291 penyewaan dan 21.376 sites telekomunikasi per 30 Juni 2022. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 21.265 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 40.180, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,89x. (AC)