ItWorks
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
ItWorks
No Result
View All Result

TOP Digital Awards 2022: Inovasi Digital Pefindo Biro Kredit Bikin Kredit Macet Menurun

redaksi
7 November 2022 | 09:30
rubrik: Digital, Event, Forti
TOP Digital Awards 2022: Inovasi Digital Pefindo Biro Kredit Bikin Kredit Macet Menurun
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Nurdian Akhmad

PT Pefindo Biro Kredit (PBK) merupakan biro kredit swasta atau Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anak usaha PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini memiliki aktivitas usaha menghimpun dan mengolah data kredit serta data lain untuk menghasilkan informasi perkreditan.

Selain itu, PBK juga memberikan jasa pemeringkatan dan menghasilkan informasi perkreditan yang bernilai tambah.

“Informasi perkreditan yang kami berikan tidak hanya untuk ritel atau komersial, tapi juga untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan informasi lainnya yang ditetapkan oleh OJK,” kata Direktur Teknologi Informasi PBK Anis Radianis dalam penjurian TOP DIGITAL Awards 2022 yang dilakukan secara daring, Selasa (1/11/2022).

Pemegang sama PBK adalah PT Pefindo, Bursa Efek Indonesia (BEI), Pegadaian, Telkomsigma, Taspen, CIC, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Cahaya Teknologi Optima Sejahtera, dan DAPENBI.

Menurut Anis, informasi yang diberikan PBK mencakup 92 juta data debitur individu dan 530 ribu badan usaha. “Data tersebut yang kita olah bersama 17 sumber data, yang mana kita memiliki 359 anggota, jadi satu anggota bisa mendapat 320 juta data fasilitas,” kata dia.

Untuk data kredit di PBK berasal dari berbagai sumber antara lain data SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) OJK, PT Pegadaian, Fintech P2P, Sekuritas, Jamkrindo, Askrindo, Lembaga Penjaminan Dana Bergulir (LPDB), dan Koperasi.

Ada pula data nonkredit dari Ditjen Pajak, BPJS Ketenagakerjaan, APPI, Mahkamah Agung, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Bursa Efek Indonesia, Pefindo Credit Rating, retailers, distributor, rental, serta data telekomunikasi antara lain dari Indosat dan XLAxiata.

Menurut Anis, saat ini ada 359 anggota yang menggunakan layanan PBK, terdiri atas 44 bank umum, 20 non lembaga keuangan, 58 BPR, 35 Lembaga Keuangan Lain, 7 Sekuritas, 28 Koperasi, 62 Multifinance, dan 105 Fintech Peer to peer (P2P.

BACA JUGA:  Manfaatkan TI untuk Layanan Pelanggan, Perumda Air Minum Tirta Makmur Sukoharjo Jadi Finalis TOP Digital Awards 2022

Menghadapi era Industry 4.0 & Society 5.0 yang juga membawa perubahan pada sektor jasa keuangan, PBK pun melakukan digitalisasi layanan guna menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. PBK pun menerapkan teknologi Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning, serta memanfaatkan Big Data.

Inovasi Produk dan Layanan
Menurut Anis, ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi lembaga jasa keuangan dalam proses kredit. Misalnya ketidaklengkapan data Informasi calon debitur, sehingga bank menerapkan biaya akuisisi kredit yang tinggi. Ini membuat bunga kredit menjadi lebih tinggi karena ada risiko tinggi akibat kurangnya informasi tentang debitur.

Permasalahan lainnya adalah informasi debitur yang tersebar dan proses persetujuan kredit yang lama. “Persoalan-persoalan itu berpotensi membuat risiko kredit bermasalah meningkat. Kita mencoba menawarkan solusi perkreditan yang lebih efisien,” kata Anis.

Ada beberapa inovasi layanan dan produk yang dilakukan PBK untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi dalam proses kredit. Untuk layanan, PBK memiliki layanan Kalibrasi Scoring, Koneksi Host to Host, Debitur Monitoring (Washing), serta Customized Credit Scoring & Automated Decision Engine.

“Untuk Customized Credit Scoring & Automated Decision Engine. Kita bisa custom khusus buat member-member kita, kira-kira kredit scoringnya seperti apa, bahkan kita tingkatkan ke automated decision engine. Jadi decision secara mesin, bukan decision secara orang. Kalau kita lihat, target market kita untuk bank masih menggunakan decision secara tradisional, tapi kalau untuk P2P dan perusahaan-perusahaan digital itu sudah banyak menggunakan automated decision engine,” papar Anis.

Sedangkan untuk produk scoring yang ditawarkan ke anggota adalah IdScore, idReport, IdScore+,idTelco Score, idIncome Estimation, MyIdScore, IdCustomeScore dan idAlternative Score. PBK juga memiliki produk Insight yakni IdMarket Profile, IdBenchmarking, dan IdBusiness.

Anis menjelaskan, IdScore merupakan produk berupa skor kredit yang menunjukkan tingkat kelayakan kredit debitur dan dilengkapi dengan tingkat probabilitas gagal bayar. Selain skor kredit, IdScore juga dapat dilengkapi dengan laporan informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya.

BACA JUGA:  TOP Digital Awards 2022: Mantap! PDAM Klaten Andalkan IoT dalam Sistem Pemantauan Kualitas Air

Skor kredit merupakan suatu angka yang mencerminkan reputasi keuangan individu atau Lembaga dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang umumnya berkisar antara 250 hingga 900.

Menurut Anis, data atau informasi yang disajikan oleh PBK melalui produk IdScore merupakan data SLIK dari OJK yang diolah kembali dengan penambahan-penambahan informasi dan ada penilaian scoring dari data tersebut.

“Data dari OJK kan masih raw data, dengan penambahan informasi kemudian kita kasih scoring yang menunjukkan orang ini layak atau tidak diberikan kredit. Kemudian kita analitik di mana hasil-hasil teknologi digital dari data tersebut, selanjutnya kita lempar ke lembaga keuangan, lembaga nonkeuangan dan lembaga publik lainnya, termasuk masyarakat umum,” kata dia.

Kelebihan produk IdScore ini dapat diakses oleh anggota PBK selama 24 jam per 7 hari tanpa ada batasan jam.

Sedangkan untuk produk IdCustom Score dipakai untuk auto verifikasi, processing dan automated decision kredit. Sebelumnya, proses approval kredit butuh waktu hingga tujuh hari hari kerja.

“Sekarang dengan IdCustom Score approval kredit hanya butuh waktu sekitar 60 detik atau 1 menit. Prosesnya otomasi tanpa human intervention. Ini jelas menjadi sangat efisien, konsisten dan cepat,” tutur Anis.

Inovasi produk lainnya adalah IdTelco Score yang bisa dipakai untuk mengetahui kelayakan kredit untuk orang-orang yang tidak pernah mengakses kredit. PBK menggunakan data telekomunikasi untuk membuat score sehingga mereka bisa masuk ke inklusi keuangan atau bankable.

“Jadi mereka tidak langsung ditolak, karena umumnya kalau tidak ada credit scoring langsung ditolak. Ini kita tawarkan ke perbankan sehingga mereka akhirnya masuk ke ekosistem perkreditan Indonesia,” tutur Anis.

Kemudian untuk IdIncomeEstimation Score digunakan untuk mengestimasi penghasilan atau gaji calon debitur.

BACA JUGA:  TOP Digital Awards 2022: Ini Impact Transformasi Digital Dari PT Sasa Inti

Untuk produk Insight IdMarket Profile merupakan laporan hasil analisa dari Informasi data statistik pasar perkreditan yang digunakan untuk memberikan kemudahan di dalam penyusunan strategi, pengembangan, usaha, penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis.

Sedangkan produk Id Business++ (idB) merupakan suatu credit scoring yang digunakan untuk menggambarkan profil risiko suatu perusahaan (calon debitur/debitur eksisting), yang dalam hal ini didasarkan atas analisa score perkreditan dari IdScore+, analisa risiko industri, bisnis, dan keuangan debitur dan dukungan dari pemilik perusahaan debitur.

Dalam produk Insight ini, anggota juga bisa melakukan benchmarking antarindustri dan antar tipe peminjaman melalui produk IdBenchmarking. “Itu semua layanan-layanan kita, yang menariknya semua berbasis digital,” kata Anis.

Inovasi layanan dan produk dari PBK ini berdampak positif terhadap perkembangan kredit para anggota. Berdasarkan data, selama periode Juni 2021–Maret 2022, tingkat kredit macet atau NPL dari anggota PBK tercatat lebih rendah dibandingkan NPL nonanggota.

“Ini bukti scoring yang kita terapkan berhasil menurunkan NPL. Seluruh anggota PBK yang menggunakan scoring kita berhasil menurunkan NPL cukup signifikan, off course mungkin angkanya cuma 0,5 persen, tapi nilainya sangat signifikan,” ungkap Anis.

Mengenai dukungan infrastruktur IT, menurut Anis, PBK saat ini merupakan satu-satunya biro kredit yang menggunakan data center Tier 4. Sistem IT yang digunakan PBK juga sudah mengantongi sertifikat ISO 27001:2013 untuk Information Security Management System dan sertifikat ISO 9001:2015 untuk Quality Management System.

Berdasarkan pengukuran, IT Governance COBIT Maturity PBK pada 2022 meningkat signifikan dari 1.13 pada 2018 menjadi 3,71. Sedangkan maturity level untuk pelaksanaan governance juga meningkat dari 1.60 pada 2018 menjadi 3.12 pada 2022.

Tags: Pefindo Biro KreditTOP Digital Awards 2022
Previous Post

Resmi, Kementerian Kominfo Hentikan Siaran TV Analog di Wilayah Jabodetabek

Next Post

Couchbase Kenalkan Capella Versi Baru, Ini Keunggulannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TOP DIGITAL AWARDS

Hanwha Life)

Terus Berinovasi, Hanwha Life Raih Golden Star Trophy di TOP Digital Awards 2024

Teguh Imam Suyudi
23 December 2024 | 19:00

BPJS Kesehatan Sabet Golden Trophy TOP Digital Awards 2024

BPJS Kesehatan Sabet Golden Trophy TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
14 December 2024 | 23:19

Kazee Digital Indonesia Borong Dua Penghargaan di Ajang TOP Digital Awards 2024

Kazee Digital Indonesia Borong Dua Penghargaan di Ajang TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
6 December 2024 | 21:25

Kesia Raih Penghargaan Bintang 4 TOP Digital Awards 2024

Kesia Raih Penghargaan Bintang 4 TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
6 December 2024 | 06:35

Sharing Session TOP Digital Awards 2024

TOP Leader Berbagi Kisah Sukses Digitalisasi di Sharing Session TOP Digital Awards 2024

Teguh Imam Suyudi
5 December 2024 | 17:00

Load More

TERPOPULER

  • Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gelar ZTE Day Indonesia 2025, ZTE Tegaskan Dedikasi Berkelanjutannya dalam Mendukung Transformasi Digital Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Halodoc Berikan Layanan Konsultasi Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Mudah Mengurus Surat Pindah Domisili secara Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arya Damar, Dirut Lintasarta Yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
iklan bni

ICT PROFILE

Cloudera Tunjuk Leo Brunnick Jadi Chief Product Officer

Cloudera Tunjuk Leo Brunnick Jadi Chief Product Officer

Fauzi
28 March 2025 | 14:00

Cloudera, platform true hybrid untuk data, analitik dan AI, mengumumkan penunjukan Leo Brunnick sebagai Chief Product Officer, hari ini (28/3/2025)....

Nutanix Tunjuk Jay Tuseth Jadi Vice President & General Manager APJ

Nutanix Tunjuk Jay Tuseth Jadi Vice President & General Manager APJ

Fauzi
19 March 2025 | 16:00

Perusahaan komputasi hybrid multicloud, Nutanix, memberikan pengumuman terkait ditunjuknya Jay Tuseth sebagai Vice President dan General Manager Asia Pasifik dan...

EXPERT

Cloudera Rilis Operational Database Cloud-Native untuk Akselerasi Pengembangan Aplikasi

Jaringan yang Sempurna Tidak Dibangun dalam Semalam – Harus Dimulai Hari Ini

Fauzi
20 May 2025 | 13:20

Oleh: Anthony Behan, Global Managing Director, Communications, Media & Entertainment, Cloudera Internet sudah menjadi elemen yang sangat penting dalam kehidupan...

Pemilu dan Pandemi Bikin Ransomware Jadi Ancaman Serius

Risiko Keamanan Siber Terkait Situasi Perang Tarif AS

Ahmad Churi
21 April 2025 | 10:58

Oleh Roman Dedenok, Pakar Keamanan Kaspersky Threat Research Selama periode ketidakpastian ekonomi, baik yang disebabkan oleh tarif, peristiwa geopolitik, atau...

TIK TALKS

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

redaksi
16 August 2022 | 15:30

Di masa akan datang banyak aplikasi yang akan membutuhkan low latency connectivity. Lalu apa kaitannya dengan Edge DC yang hadir...

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

redaksi
15 August 2022 | 12:30

Bagaimana cara mengolah Big Data sehingga dapat divisualisasikan, serta bagaimana dapat melakukan analitik dan dapat memprediksikan apa yang harus dilakukan...

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Itworks - Inspire Great & Telco for Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto