Penulis: Teguh IS.
PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) mengetengahkan Digital Farming Karet (D’Farm Karet) sebagai inovasi digital unggulan di ajang TOP Digital Awards 2022. D’Farm Karet dirancang untuk mempermudah pekerjaan dalam mengelola kebun karet sebagai upaya optimalisasi kegiatan monitoring serta evaluasi produksi karet.
TOP Digital Awards adalah ajang pembelajaran dan penghargaan bidang TI tingkat nasional, diselenggarakan majalah It Works sejak tahun 2016 bekerjasama dengan sejumlah asosiasi dan lembaga konsultan TI dan Telco. Tema yang diangkat dalam TOP Digital Awards 2022 ini adalah “The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government.”
Dalam kesempatan ini, bertindak sebagai dewan juri yaitu Dwinda Ruslan, Nurul Yakin SB., Benyamin De Haan, Lim Kurniawan, dan Kusuma Prabandari.
Apa Itu Digital Farming Karet?
Digital Farming merupakan proses bisnis yang dibangun dan dikembangkan menjadi sebuah portal sistem informasi yang dapat mempersingkat alur kerja, mempermudah proses input ERP SAP, mempermudah pembacaan output data ERP SAP, sarana monitoring dan evaluasi serta menjadi media pembelajaran untuk instruksi pekerjaan.
“Aplikasi D’’Farm Karet ini kami terapkan mulai tahun 2022 dan dikembangkan secara mandiri oleh Tim TI PTPN 9 berkolaborasi dengan Tim Holding Perkebunan,” ungkap Setyanto, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Teknologi PTPN IX, dalam sesi Penjurian TOP Digital Awards 2022, Jumát, 11/11/2022, secara online.
“Sebagai aplikasi unggulan yang kami kembangkan untuk proses bisnis komoditas Karet, aplikasi D’Farm Karet dilengkapi dengan sejumlah fitur unggulan, seperti Presensi atau kehadiran dengan memanfaatkan teknologi Face Recognition atau pengenalan wajah.”
“Juga ada fitur Input Produksi untuk memasukan jumlah getah Karet yang dihasilkan para petani penyadap.”
“Sedangkan untuk menampilkan laporan yang dapat diakses manajemen perusahaan, tersedia fitur Report atau Laporan,” imbuhnya.
Menurut Setyanto, aplikasi D’Farm Karet telah digunakan untuk mengelola kebun karet di semua PTPN Karet yaitu I, V, VII, VIII, IX, XII, , XIII, dan XIV.
“Kami bangga dengan aplikasi Digital Farming Karet karena sistemnya online dapat menjangkau untuk pekerja perkebunan di pelosok wilayah sesuai dengan program Kementerian BUMN,” ungkap Setyanto.
Sebagai informasi, aplikasi D’Farm Karet diperkenalkan kepada seluruh PTPN yang mengelola Karet pada acara Focus Group Discussion Bisnis Proses Komoditi Karet, 19-20 Oktober 2022 di PTPN IX.
Manfaat untuk Perusahaan
Lebih lanjut, Setyanto mengutarakan sejumlah manfaat yang didapat perusahaan dari menggunakan aplikasi D’Farming Karet.
“Pertama, meningkatkan integritas dan kedisiplinan karyawan terkait kehadiran dan prestasi kerja.”
“Kedua, memudahkan proses pengambilan keputusan terkait prestasi atas kehadiran karyawan.”
Ketiga, optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan efektifikas dan efisiensi kerja dan biaya.”
Baca: TOP Digital Awards 2021: PTPN IX Optimalkan Peran Digital untuk Tunjang Kinerja Bisnis
Digitalisasi PTPN IX
Selain aplikasi D’Farming Karet, sebelumnya PTPN IX juga telah mengembangkan digitalisasi dalam operasionalnya. “Upaya yang dilakukan manajemen dalam membangun digital culture di perusahaan dengan mengintegrasikan kesisteman (proses bisnis) perusahaan dengan TI yang dikembangkan dan diimplementasikan,” ujar Setyanto.
“Kemudian melakukan sosialisasi dan pelatihan dalam implementasinya. Sehingga memudahkan manajemen dalam menerapkan KPI karyawan dalam pemanfaatan dan penggunaan TI,” tambahnya.
Pertama, aplikasi AMS (Agritech Management System), diterapkan mulai tahun 2020 dan dibangun oleh Tim Internal PTPN 9. AMS merupakan sistem terintegrasi terkait presensi, prestasi dan lokasi kerja karyawan sebagai dasar data awal biaya aktivitas. Dengan Fitur unggulan: Self Services, Presensi (face recognition), Geo Location, Offline Syncronisation, Counting Produksi dll.
Kedua, Persuratan melalui Sistem Disposisi Online, manfaatnya mengefisienkan biaya/paperless dan efektivitas.
Ketiga, Pengawasan dan kontrol melalui Sistem Manajemen Risiko Terintegrasi.
Keempat, Pengadaan Barang dan Jasa dengan Sistem e-Procurement.
Terakhir, digitalisasi Human Resource Management dengan manfaat mengefektifkan proses bisnis karyawan seperti dinas, lembur dll.
Sebagai informasi, PTPN IX memiliki visi menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.
Misinya, pertama, memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan
Kedua, mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan. Ketiga, mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama
Saat ini, aktivitas bisnisnya: Budidaya Tanaman inti meliputi Karet, Kopi, Teh dan Gula; Mengembangkan Tanaman Pelindung berupa Albasia; Pengembangan budidaya Serai Wangi; Pengembangan budidaya Udang Vannamei; Pengembangan Agrowisata dan Produk Hilir PTPN.
Baca: Ingin Tumbuh Bersama Mitra, PTPN IX Selaraskan Program CSR dengan Bisnis Intinya