Pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas 2022), yang digelar 12 Desember 2022 lalu, Indonesia kembali melampaui target transaksi dengan nilai Rp22,7 triliun dari target awal Rp20 triliun.
Survei yang dilakukan NielsenIQ mengungkap banyak fakta menarik dari Harbolnas 2022, mulai dari masih primadonanya gratis ongkos kirim alias ongkir hingga tren “live shopping“.
“Salah satu alasan utama seseorang mengikuti Harbolnas 2022 ternyata masih dipengaruhi oleh gratis ongkir. Disusul diskon, voucer, baru cashback,” jelas Direktur NielsenIQ Rusdy Sumantri dalam sebuah diskusi daring, Kamis, 12/01/2023.
Untuk aspek ongkos kirim, di Harbolnas 2022 ini masih banyak orang yang memiliki keinginan untuk membayar lebih hingga 1,4 kali untuk biaya antar produknya. Angka tersebut terbilang lebih rendah dibanding 2021 dan diperkirakan terjadi karena adanya kenaikan harga bahan bakar yang juga berdampak pada biaya logistik.
Di Harbolnas 2022 ini, juga tercatat meningkatnya penggunaan fitur “live shopping” yang dinilai lebih efektif menggaet pembeli dibanding sistem belanja daring biasa. Pengguna fitur ini meningkat pesat di platform Social Commerce atau media sosial terutama sejak meningkatnya popularitas TikTok Shop. 67 persen responden survei Harbolnas 2022 yang dilakukan NielsenIQ mengatakan mengikuti Harbolnas berkat adanya penjualan dengan metode tersebut.
Dari segi pembayaran, penggunaan dompet digital atau e-wallet sebagai medium transaksi masih menjadi jawara. Sebanyak 65 persen responden mengaku melakukan pembayaran menggunakan e-wallet, disusul dengan metode bayar COD (Cash On Delivery), dan pembayaran Virtual Account.
Menurut Rusdy, dengan capaian yang menunjukkan kinerja positif itu, maka kondisi e-commerce di Indonesia masih sangat sehat dan bisa berkembang.
Baca: Harbolnas 2022 Mampu Mendorong Perekonomian Digital di Indonesia