Program Samsung Innovation Campus (SIC) kembali digelar dengan menghadirkan pembelajaran dan pelatihan bagi anak-anak Sekolah Menengah Atas mengenai kemajuan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).
Program ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan teknologi terkini yang akan menjadi bekal mereka meraih masa depan yang lebih baik dan membangun Indonesia lebih maju.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan di era Industri 4.0 ini, kemampuan IoT menjadi sangat penting karena pengaplikasiannya semakin luas dan ikut mempengaruhi gaya hidup kita.
“Jumlah perangkat IoT terus tumbuh secara cepat, didukung penetrasi konektivitas yang semakin merata,” katanya dalam siaran pers, Senin, 04/09/2023.
“Karena itulah, melalui SIC, Samsung berkomitmen untuk membekali anak-anak SMK dan Madrasah Aliyah di Indonesia dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, demi masa depan yang lebih baik,” tegas Ennita.
Samsung konsisten menyelenggarakan SIC dengan keterampilan-keterampilan abad 21 melalui SIC Batch 4 2022/2023. Batch ini kembali berfokus pada IoT dengan tema seputar education, smart building, green issues, dan small middle enterprise empowerment.
SIC Batch 4 2022/2023 telah memasuki stage 3 untuk IoT Product Development Bootcamp yang berlangsung selama 12 minggu hingga September 2023. Pada fase ini, para peserta, yang terdiri atas 500 siswa yang terbagi menjadi 100 tim, mempelajari tentang pengembangan produk IoT secara blended learning, yang melibatkan webinar, belajar mandiri, project/penugasan, peer-learning, dan group mentoring secara intensif dengan 25 mentor yang disediakan.
Saat ini, pengembangan dan pembekalan IoT memang sudah menjadi sebuah keharusan yang dimiliki untuk bisa bersaing di kemudian hari. Berbagai perangkat teknologi hampir semuanya berbasis Iot.
Pada 2022 lalu, perangkat IoT tercatat mencapai 400 juta dan diperkirakan mencapai 678 juta perangkat pada 2025. Sementara pada 2022, jumlah koneksi seluler di Indonesia mencapai 370,1 juta.