Bank Riau Kepri Syariah, dalam pengembangan TI (teknologi informasi), mengacu kepada tahapan-tahapan yang ada di IT master plan. “Jadi, IT master plan yang kami miliki menjadi pedoman pengembangan TI,” tegas Direktur Dana dan Jasa Bank Riau Kepri Syariah, M.A. Suharto, hari ini dalam presentasi virtual untuk Dewan Juri Top Digital Awards 2023.
Suharto merinci IT master plan tersebut. Fase I adalah tahun 2023-2024. Dalam fase transformasi bisnis, yang digelar adalah penguatan pondasi. Hal ini berjalan dengan sejumlah cara: meningkatkan kapabilitas dan kemampuan SDI; mengembangkan teknologi sistem informasi; manajemen risiko.
Adapun dalam fase transformasi TI, ada beberapa hal yang dilakukan. Yakni sebagai berikut: menambah SDI; meningkatkan kompetensi IT SDI; mengembangkan aplikasi dan infrastruktur jaringan guna mendukung pengembangan produk baru; mengembangkan aplikasi yang dapat mendukung proses bisnis perbankan dan meningkatkan value; meningkatkan pengelolaan manajemen risiko TI.
Kemudian, fase II berlangsung tahun 2025-2026. Pada fase transformasi bisnis, yang direncanakan digelar adalah meningkatkan daya saing melalui sejumlah cara. Itu yakni dengan mengembangkan produk-layanan yang inovatif; menguatkan struktur organisasi digital banking.
Masih dalam fase II, dalam fase transformasi TI, ada beberapa hal yang akan digelar. Itu adalah berikut ini: mengembangkan TI yang sesuai dengan tren teknologi perbankan dan regulasi terkini; penguatan struktur organisasi TI dalam kerangka digital banking; pembangunan infrastruktur TI dalam kerangka digital banking.
Kemudian, fase III berlangsung pada tahun 2027. Dalam hal transformasi bisnis, yang direncanakan adalah adanya pertumbuhan sehat-berkelanjutan dengan sejumlah cara. Adapun cara-cara tersebut adalah: akselerasi pertumbuhan bisnis di segmen konsumer, UMKM, dan komersial; mengembangkan e-channel dan jaringan kantor di luar Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Sedangkan dalam fase transformasi TI, yang dilakukan ada dua. Itu adalah kolaborasi dengan fintech serta mengembangkan digital branch di dalam wilayah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Dalam presentasi tersebut, Suharto pun memaparkan sejumlah hal tentang anggaran TI di Bank Riau Kepri Syariah. Ia antara lain menjelaskan bahwa, pada tahun 2022, total biaya TI di bank tersebut senilai Rp84,14 miliar. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang di tahun 2021 yang di Rp75,01 miliar.
Adapun rasio anggaran TI terhadap total laba, sebesar 18,49% untuk tahun 2022. Sementara itu, rasio anggaran TI terhadap total biaya di 3,33% pada tahun yang sama.
“Kemudian, rasio anggaran TI terhadap total pendapatan, di 3,56% untuk tahun 2022,” kata Suharto.
Ia pun memaparkan sejumlah strategi Bank Riau Kepri Syariah dalam keamanan TI. Satu di antara itu adalah sinkronisasi dengan ketentuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentang keamanan TI. “Di sini, kami sudah melakukan penilaian risiko inheren terkait keamanan siber,” papar Suharto.
Penulis: Achmad Adhito