Reporter: Albarsyah
Editor: Teguh IS.
Upaya Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency secara gotong royong membangun Sistem Pangan Indonesia untuk mencapai Indonesia yang lebih kuat dari aspek pangan didukung data dan informasi, atau Satu Data Pangan Nasional, mendapat apresiasi sehingga menjadi kandidat peraih penghargaan TOP Digital Awards 2023.
“Sebagai badan yang bertanggung jawab ke Presiden, Bapanas/National Food Agency memiliki visi mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional berbasis kedaulatan dan kemandirian pangan yang tangguh dan berkelanjutan untuk Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong,” kata Kelik Budiana selaku Kepala Pusdatin Badan Pangan Nasional/National Food Agency, dalam sesi Penjurian TOP Digital Awards 2023, secara daring, Senin, 30/10/2023.
Sedangkan misi yang diembannya, lanjut Kelik, yaitu Menguatkan ketersediaan dan cadangan pangan, Memantapkan stabilitas pasokan dan harga pangan; Mengentaskan kerawanan pangan dan gizi; Menjamin keamanan dan mutu pangan segar; Mengoptimalkan pemanfaatan pangan dan gizi yang berkualitas untuk hidup sehat, aktif dan produktif; dan Mengelola Badan Pangan Nasional yang bersih, efektif dan terpercaya.
Bapanas/National Food Agency sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 66 Tahun 2021.
Kelik menegaskan meski Bapanas/National Food Agency masih terbilang badan yang baru dari segi usia dan memiliki anggaran yang terbatas, namun hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk mewujudkan visi-misi dan tugas Bapanas.
“Kami bertanggung jawab penuh agar kemandirian pangan terwujud. Kita sebagai negara agraris harus bisa mandiri pada bidang pangan,” kata Kelik.
TOP Digital Awards merupakan kegiatan pembelajaran bersama sekaligus pemberian penghargaan tahunan tingkat nasional dengan peserta berasal dari korporasi/kementerian/lembaga/instansi, terkait pemanfaatan teknologi-informatika dan solusi digital untuk meningkatkan kinerja, daya saing, layanan kepada pelanggan dan masyarakat.
Ajang ini diselenggarakan Majalah It Works, sejak tahun 2016, bekerja sama dengan sejumlah asosiasi dan lembaga konsultan TI dan Telco terkemuka di Tanah Air.
Tema yang diangkat dalam TOP Digital Awards 2023 adalah “IT Governance and Cyber Security in Innovation of Business and Services”.
Bertindak selaku Dewan Juri yaitu Kusuma Prabandari, Ina Sawitri, Ashari Abidin, Febrizal Effendi, dan Nelson Idris.
Turut hadir dari Bapanas/National Food Agency:Rus Kurniawati, Yanti, dan Ikha Fitria.
Digitalisasi Bapanas
Kepada Dewan Juri TOP Digital Awards 2023, Kelik pun mengungkapkan salah satu cara yang ditempuh Bapanas/National Food Agency untuk mewujudkan visi-misi dan menjalankan fungsinya dengan memanfaatkan Teknologi-Informatika (TI) atau istilahnya digitalisasi.
“Digitalisasi Bapanas/National Food Agency berpedoman pada IT Master Plan agar kinerjanya efektif-efisien, serta sistematis sesuai tahapan dan target yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Tahun 2023: pengaturan landasan hukum, penguatan peran dan struktur tata kelola, stándar dan teknologi, mengembangkan pondasi data, aplikasi, teknologi dan keamanan sitem informasi pangan.
Tahun 2024: Penguatan SDM IT, penguatan infrastruktur, Penguatan keamanan informasi, penguatan layanan, kajian teknologi, pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi pangan dengan mengimplementasikan advanced technology.
Tahun 2025: Kemandirian keamanan informasi, Kemandirian pengelolaan infrastruktur, Kemandirian Tim Insiden Siber, Konektivitas digital sistem informasi pangan pusat dan daerah melalui Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) atau Integration Platform.
Lebih lanjut Kelik memaparkan sejumlah inisiatif digitalisasi yang telah digulirkan Bapanas/National Food Agency:
Digitalisasi Data Stok dan Harga. Bapanas/National Food Agency bertransformasi dalam digitalisasi data stok dan harga pangan melalui dashboard neraca pangan, sehingga Bapanas menjadi sentral data untuk semua stakeholders.
Sistem Informasi Pangan Terintegrasi. Bekerja sama dengan sejumlah wali data Kementerian /Lembaga dan Sekretariat Satu Data Indonesia untuk mendorong integrasi data antara Kementerian/Lembaga/Daerah dengan Bapanas/National Food Agency sebagai salah langkah maju dalam membangun Sistem Informasi Pangan yang terintegrasi antara pusat dan daerah.
“Sistem Informasi Pangan yang dibangun untuk dapat berintegrasi satu sama lain dan nantinya menjadikan Sistem informasi Pangan ini sebagai superapps layanan data bidang pangan,” harap Kelik.
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Meski sebagai lembaga baru, Bapanas/National Food Agency telah mengimplementasikan SPBE seperti penetapan kebijakan SPBE, pembentukan Tim koordinasi SPBE, penyusunan dokumen Arsitektur, Peta Rencana SPBE, pembangunan intranet Badan Pangan Nasional melalui Single Sign On (SSO) dan penggunaan infrastruktur Pusat Data Nasional.
“Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pelayanan publik merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel. Dari apa yang sudah kami lakukan, kami optimis predikat indeks SPBE Badan Pangan Nasional tahun 2023 berada di level Baik,” kata Kelik.
Pusat Data dan Informasi Pangan melaksanakan harmonisasi Peraturan Badan mengenai Sistem Data dan Informasi Pangan dan Gizi. Peraturan yang mengatur sistem data dan informasi serta kerja sama antara lembaga ini berhasil difinalisasi setelah menerima masukan dari beberapa K/L lain.
Sistem Informasi Pangan dan Gizi dibangun bukan semata-mata menjalankan amanat PP nomor 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, akan tetapi untuk memperoleh data dan informasi pangan yang cepat, mudah diakses dan berkualitas mewujudkan satu data pangan.
“Satu Data Pangan sendiri merupakan usaha Bapanas/National Food Agency, dalam membangun kesatuan data pangan di Indonesia dari segala aspek,” tutup Kelik.