PT Hanwha Life Insurance Indonesia terus mematangkan proses transformasi digitalnya. Yang terbaru, perusahaan asuransi ini sudah mengantongi sertifikasi ISO 27001:2013 terkait Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Langkah ini tentu sangat positif, sehingga dapat mendukung keamanan nasabahnya.
Menurut Zaenani Eko Trianto selaku Head of IT & Digital PT Hanwha Life Insurance Indonesia, tarsnformasi digital di perusahaannya sudah berjalan lama, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Hal ini seperti dari sederet aplikasi yang sudah dikembangkannya sejak 2015 lalu. Dan kini untuk menyempurnakan itu, pihaknya sudah menerima sertifikasi ISO 27001 tersebut.
“Jadi semua kebijakan IT perusahaan itu sudah terupdate semua. Kita lakukannya di tahun lalu. DItambah lagi Hanwha Life sendiri sudah mendapat sertifikasi ISO 27001 itu. Kita sudah kita siapkan sejak awal tahun lalu, dan resmi mendapat ISO itu pada 10 Agustus 2023 lalu,” cerita Zaenani saat mengikuti proses penjurian TOP Digital Awards 2023, yang digear secara online, Kamis (26/10/2023) lalu.
Beberapa kebijakan IT yang sudah diupdate adalah, Hanwha Life Insurance (HLI) information security policy, HLI disaster recovery center plan, HLI database policy & procedure, HLI data migration policy &procedure, HLI data center & disaster recovery center policy & procedure.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan kelas dunia. Sertifikasi ISO 27001:2013 ini menjadi salah satu milestone transformasi digital dan bukti komitmen Hanwha Life untuk terus melindungi keamanan informasi nasabah dan perusahaan sesuai standar internasional.”
“Dengan menerapkan ISO 27001:2013 dalam Hanwha Operating System dan WSCore, nasabah tentu semakin tenang dan aman bersama Hanwha Life,” katanya.
Sertifikasi ISO 27001:2013 ini sekaligus memenuhi berbagai regulasi seperti PP No 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Permenkominfo No 4 tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi, Permendagri No 102 tahun 2019 tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan Data Kependudukan, serta aturan OJK mengenai perlindungan data melalui Manajemen Risiko Teknologi Informasi bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
Penerimaan sertifikasi ISO ini seolah menjadi komitmen yang kian nyata bagi perusahaan untuk mewujudkan Visi-Misi Hanwha Life Insurance itu. Untuk diketahui, Visi Hanwha adalah: “ Add Value, Build Dream, Lead Culture. Valuation No.1 Insure-Tech based on Existing Biz Competency in 2025.” Dengan Misi adalah: “TOP 15 Agency and 500K Hanwha’s Friends.”
“Makanya dalam proses transformasi digital ini, untuk mekanisme pengambilan kebijakan TI ini sesuai dengan visi-mis dari manajemen sendiri. Salah satunya membuat sebuah platform infrastruktur dan digital yang bisa digunakan oleh seluruh bagian dari perusahaan itu sendiri,” tandas dia.
“Jadi, semua departemen itu akan berkaitan dengan teknologi baik itu sebagai alat bantu inovasi atau alat jual di masing-masing deparement tersebut. Berawal dari Corporate Vision lalu ke Business/Woring Plan, dan akhirnya di IT budgeting. Semua harus bersinggungan dengan IT,” tuturnya.
Sehingga hal tersebut selaras dengan kebijakan pengelolaan human capital di bidang IT yaitu pertama, The Right Man in the Right Place, kedua, kemampuan berkomunikasi sama pentingnya dengan kemampuan teknis, ketiga, personal development adalah sebuah kewajiban, dan keempat, fasilitas lingkungan kerja yang mendukung fleksibilitas (WFH option, flexible hour, smart casual dress code).
“Tapi intinya, semua pengembangan IT atau digital itu dimulai dengan definisi permasalahan nyata di lapangan atau user journey. Lalu membantu user untuk deskripsi secara spesifik permasalahan yang dirasa ada, dan akhirnya memberikan solusi dengan prioritas untuk user experiences yang lebih baik dan lebih sederhana, dan lain sebagainya,” tegas Zaenani.
Pengembangan Aplikasi
Sejatinya, Hanwha ini sudah lama melakukan transformasi digital. Tercatat dari solusi bisnis atau aplikasi yang sudah dikembangkannya terjadi sejak tahun 2015 lalu. Di tahun itu, Hanwha mengemabngkan aplikasi HOS (Hanwha Operating System). Ini sebuah aplikasi data retrieval and report generator untuk semua departemen. Dengan manfaatnya, mempermudah para pengambil keputusan untuk mendapatkan data report sebagai referensi dalam monitoring dan pengambilan keputusan.
Lalu di tahun 2018, Hanwha mengembangakan dua aplikasi yaitu Hanwha BucketList Plan (HBP) dan Hanwha Smart (HS). Untuk HBP adalah produk perlindungan terhadap kecelakaan dengan tambahan manfaat pengembalian dana di akhir masa asuransi.
Ini sangat bermanfaat karena sebagai explore produk asuransi sederhana dengan kemudahan pelanggan untuk persetujuan pembelian secara instan.
Lalu ada juga HS yaitu mobile application untuk membantu pelanggan lebih enggagement terhadap perousahaan. Dengan fitur unggulannya adalah bisa cek polis, pengingat pembayaran, claim submit, health care locator, health care admission, loyalty point.
“Manfaat aplikasi ini adalah dapat meningkatkan engagement pelanggan existing, sehingga potensi untuk pembelian berikutnya atau pemberian referral lebih terbuka,” ujar dia.
Dan di tahun ini, Hanwha Life baru saja mengembangkan Orange Planner. “Ini masih baru dan merupakan kelanjutan dari aplikasi-aplikasi sebleumnya. Aplikasi ini khusus untuk agent. Jadi sebagai penyedia saran informasi lengkap untuk Agent (mitra penjualan).
“Dengan fitur unggulannya untuk eSubmission, ringkasan pencapaian penjualan, daftar polis yang berhasil dijual, daftar dan update status penawaran yang sudah pernah dibuat, slip komisi. Sehingga apalikasi ini sangat beranfaat untuk membantu agen selalu terinformasi, baik terkait nasabah yang mereka dapat maupun komisi yang mereka terima. Dengan begitu, potensi penjualan diharapkan akan lebih meningkat,” pungkas Zaenani.
Penulis: Busthomi