Jakarta, ItWorks- Meski butuh effort (upaya) besar dan dukungan anggaran yang tidak sedikit, Pemerintah Kutai Timur (Kutim) sangat komit untuk meningkatkan akselerasi transformasi digital, baik untuk implementasi smart city (kota pintar) maupun e-government atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Tidak tanggung-tanggung, untuk akselerasi digitalisasi ini, Pemkab Kutim mengalokasikan anggaran belanja untuk bidang Information and Communication Technology (ICT) lebih besar, tahun ini mencapai Rp 139.7 miliar, naik 130 % dari tahun lalu Rp 53.8.
Kabupaten Kutai Timur-Provinsi Kalimantan Timur, terus memantapkan komitmennya dalam mewujudkan sistem pemerintah modern berbasis teknologi informasi atau e-government. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, kebijakan Satu Data Indonesia (SDI), serta program Smart City (kota pintar), yang mengamanatkan pentingnya inovasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memudahkan layanan publik, mendukung efisiensi, transparansi untuk kualitas hidup lebih baik bagi warganya.
Digitalisasi dan penggunaan IT di Kabupaten Kutai Timur akan selalu dikaitkan dengan spirit untuk “Menata Kutai Timur Sejahtera untuk Semua” yang meliputi bererapa aspek. Pertama, Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, dan Bersatu. Kedua, Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Masyarakat Berbasis Sektor Pertanian. Ketiga, Menata Semua Layanan Kebutuhan Infrastruktur Dasar bagi Masyarakat Secara Proporsional dan Merata. Keempat, Mewujudkan Pemerintahan yang Partisipatif Berbasis Penegakan Hukum dan Teknologi Informasi. Dan kelima, Mewujudkan Sinergitas Pengembangan Wilayah dan Integrasi Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan.
“Di era sekarang ini, melakukan transformasi digital di jajaran lembaga kepemerintahan, bukan lagi pilihan, namun sudah menjadi keharusan. Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), semua jajaran pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda), mau tidak mau harus melakukan transformasi digital. Begitu juga dengan adanya kebijakan penerapan konsep smart city (kota cerdas). Adanya pandemi covid-19 juga memberi pelajaran berharga, betapa teknologi informasi telah menjadi tumpuan utama, untuk menunjang berbagai layanan public kemasyarakatan. Karena itu, untuk kelanjutan transformasi digital ini, Pemkab Kutai Timur mengalokasi anggaran belanja ICT yang lebih besar untuk menata Kutai Timur lebih sejahtera. Tahun ini, kami mengalokasikan anggaraan bidang ICT mencapai Rp 139.7 miliar atau naik sekitar 130% dari tahun 2022 lalu sebesar Rp53.8 miliar,” ungkap Wakil Bupati Kutai Timur, Dr. H. Kasmidi Bulang, S.T., M.M saat membuka wawancara penjurian “TOP Digital Awards 2023” yang diselenggaran Majalah ItWorks berkerja dengan Sejumlah Asosiasi TI & Telco Indonesia yang dilakukan (13/11/2023), secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.
Presentasi dan wawancara penjurian dilanjutkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Staper) Kutim, Ery Mulyadi dengan materi paparan berjudul “The Implementation of Kutai Timur Regency’s Government Policies on Digital Transformation”. Turut hadir selain Wakil Bupati Kasmidi Bulang, juga Sekretaris Diskominfo Staper Kutim, Rasyid, perwakalan para perqngkat daerah (OPD), serta beberapa pejabat Struktural dan Fungsional Diskominfo Kutim.
Dalam paparannya, Kadiskominfo Kutim, Ery Mulyadi menyampaikan beberapa inovasi dan terobosan baru dalam upaya mengembangkan digitalisasi di Kabupaten Kutim, baik terkait smart city maupun SPBE. Disampaikan juga tentang masterplan pengembangan Tekhnologi Informasi untuk sistem manajemen layanan pemerintah, penerapan e-office, aplikasi Smart City, Core Bisnis, Tata Kelola dan Kebijakan pembangunan teknologi informasi, inovasi bisnis dalam transformasi digital, pengembangan infrastruktur digital (jaringan fiber optic), hingga antisipasi untuk penguatan data center dan keamanan siber (It Security).
Dikatakan, terkait keamanan informasi dan jaringan, saat ini telah dilakukan NGAF (Firewall), Keamanan Jaringan dari dalam dan luar, IAG (Internet Access Gateway) Filtering Website dari situ Judi, Sara , porn (pornografi), dan lainnya. Selain itu juga dilakukan penerapan VPN (Virtual Private Network), Akses Terenkripsi untuk lalu lintas data menuju Server dan ada NOC (Network Operation Center) untuk monitoring jaringan dan Serangan Hacker, Onsite dan Remote. “Tahun depan akan ada penambahan HCI (Hyper-Converged Infrastructure) Sister Virtualisasi server yang tangguh dan terintegrasi dengan NGAF dan IAG,” ujarnya.
Komitmen tinggi digitaliasi dan perlindungan sistem keamanan ini tak lepas dari makin tingginya ancaman kejahatan siber yang bisa merugikan banyak pihak. Di sisi lain, digitalisasi di Kutai Timur juga sangat dirasakan manfaat dan dampaknya bagi peningkatan layanan masyarakat maupun kinerja pemerintahan.
“Karena itu, Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus melanjutkan digitaliasi dengan inovasi baru sesuai tuntutan perkembangan teknologi baru, termasuk aspek penguatan sistem keamanan siber (IT security-nya. Sebagai ujung tombak transformasi digital, Diskominfo Kutim akan terus melakukan penguatuan untuk menyediakan dukungan infrastruktur TIK secara merata dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi dan informasi. Selain itu, menembnangkan siostem aplikasi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaran pemerintahan dan layanan public melalui pemanfaatan TIK,” terang Ery.
Untuk penguatan SPBE, dilakukan integrasi aplikasi dengan arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Di antaranya difokuskan untuk pengembangan Smart Governance, Integrasi Satu Data Kutai Timur dengan Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD).
Di internal, terkait core business dilakukan berbagai inisiasi, Pembangunan jaringan FO untuk bandwidth OPD. Implementasi dan Pengembangan Aplikasi (Srikandi, etc q Sarpras (akses point, server, etc), Pendaftaran sub domain, Web OPD, Publikasi media, Monev Jaringan, Sosmed, dan lainnya. Sedanghkan yang terkait layanan publik atau masyarakat, juga ada beberaqpa program inovasi, di antaranya Merdeka Signal (FO, Radio, V-Sat), Layanan Adminduk kecamatan, Internet Kecamatan, Portal Satu data, SP4N-Lapor, Call Center 112, program peningkatan Literasi Digita, Layanan Digides, Vidiotron online, Mall Pelayanan Publik (MPP) Digital, dan lainnya.
Inovasi Kutim Smart City
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) masuk dalam program Gerakan 100 Smart City yang sudah dicanangkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pusat. Dalam hal ini, juga telah dilakukan penguatan dengan sejumlah regulasi pendukung. Di antaranya PERBUP Kutim Nomor 61 Tahun 2018 tentang Masterplan Smart City Kutai Timur, SK Bupati Nomor : 555/K.375/2018 Tentang Pembentukan Dewan Smart City Kabupaten Kutai Timur, serta SK Bupati Nomor : 555 /K.374/2018 Tentang Pembentukan Tim Teknis Smart City Kabupaten Kutai Timur.
Hingga kini implementasi konsep smart city kabupaten Kutim juga melewati beberapa tahapan yang kini terus diupayakan agar realisasi smart city dapat lebih berkembang dan membari dampak besar bagi kenyamanan kehidupan warganya.“Pengembangan Smart City di Kabupaten Kutai Timur didasarkan pada karakteristik wilayah yang tidak hanya berupa kawasan perkotaan, namun juga berupa kawasan pedesaan yang menjadi kawasan dominan,” terang Ery kepada Tim Dewan Juri Top Digital Awards 2023. Adapun para dewan juri penilai di angtaranya Dwinda Ruslan (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro/PAKEM), Kusuma Prabandari (Founder Dwika Consulting), Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), M. Lutfi Handayani (Ceo MSI Group), Subandi (Univ. Budi Luhur / Praktisi DBC Consulting), Ben de Haan (Senior Advisor MSI) dan DR. M Jumadi (IDTUG).
Saat ini, lanjutnya, sesuai master plan 2022-2026 untuk program Quick Wins Smart City Kutim ada dua, yakni mengangkat Prevab Mentoko dan dimensi smart living, melalui program “Integrited Garden yaitu Kawasan Bukit Pelangi. “Prevab Mentoko merupakan pusat pengembangan penelitian untuk spesies orang utan yang juga jadi salah satu pusat ekologi serta wisata di Kutai Timur,” ujarnya.
Sedangkan smart living-Integrited Garden, yaitu pengembangan Kawasan Bukit Pelangi. Hal ini dikarenakan potensinya yang besar, di mana selain menjadi pusat perkantoran, juga ada aktivitas ekonomi dari pelaku UKM, fasilitas taman, arena bermain, pemukiman, tempat ibadah yang berpusat di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta, dan lainnya. “Ini akan terius ditata lebih lanjut, termasuk melalui sentuhan teknologi digital. Selain melalui pengenmbangan aplikasi, juga fasilitas internet dengan menyediakan public WIFI. Termasuk mendukung bagi pengembangan ekosistem digital, seperti penyediaan fasilitas sistem pembanyaran QRIS, aplikasi jual-beli online atau e-commerce, dan lainnya,” tambah Ery.
Di Kawasan Bukit Pelangi ini, terdapat 12 taman, salah satunya taman botani yang memiliki koleksi tanaman dan fauna endemik Kutim. Taman botani tersebut juga bisa mendukung penelitian dan saat ini dalam proses untuk ditetapkan menjadi kebun raya untuk kegiatan wisata. “Saat ini di kawasan taman tersebut sudah dipasangkan fasilitas free wifi atau internet gratis untuk masyarakat,” jelasnya.
Di kawasan Bukit Pelangi ini, juga akan dibangun ikon tambang berupa truk raksasa Liebherr T282 seberat 237 ton. Truk raksasa tersebut sudah berdiri namun belum dibuka karena masih proses penyelesaian kelengkapan sarana prasarana pendukung lainnya. Dengan berbagai solusi inovasi cerdas melalui Smart City ini, diharapkan kabupaten ini bisa terus maju dan lebih sejahtera kehidupan masyarakatnya.
Tahun ini, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali lolos dan berhasil masuk tahap wawancara penjurian untuk ajang penghargaan tahunan tingkat nasional TOP Digital Awards 2023. Wabup Kutim, Kasmidi Bulang optimistis Kutim bisa kembali menyabet Penghargaan nasional TOP Digital Awards 2023 ini.
Adapun tema Top Digital tahun ini yakni “IT Governance and Cyber Security in Innovation of Business and Services”. Penghargaan ini akan diberikan kepada perusahaan dan instansi pemerintahan yang dinilai berhasil mengimplementasikan teknologi informasi digital secara efektif.
Wabup Kutim Kasmidi Bulang dalam sesi closing statemen dalam wawancara penjurian ini menyatakan, pihaknya merasa bersyukur atas capaian transformasi digital Kutim sehingga bisa masuk menjadi kandidat peraih penghargaan TOP Digital Awards 2023. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih atas berbagai pendapat dan saran, masukan dari juri untuk dukungan dan kemajuan Kutim ke depan. “Insya Allah dengan adanya masukan-masukan dari para juri, ini bisa jadi acuan untuk inovasi program ke depan bagi kemajuan digitalisasi di Kutim,” pungkasnya. (AC)