PT Jakarta Propertindo (Perseroda) alias Jakpro sebagai salah satu BUMD DKI Jakarta memiliki posisi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan di Provinsi DKI Jakarta. Salah satu visi pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah membangun Jakarta sebagai liveable city.
Hal Itulah yang mendorong dan memotivasi Jakpro untuk mengembangkan usahanya dari properti, infrastruktur, utilitas, informasi, komunikasi serta finansial. Jakpro secara konsisten juga berkomitmen untuk mengembangkan pembangunan berkelanjutan.
Jakpro saat ini memiliki tujuh anak usaha, yaitu PT Pulo Mas Jaya (PMJ) Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, PT Jakarta Oses Energi, dan PT Jakarta Solusi Lestari.
Untuk mendukung kinerja bisnis perusahaan dan mensinergikan seluruh potensi korporasi, Jakpro berkomitmen untuk melakukan transformasi digital. “Jakpro memiliki banyak anak usaha sehingga transformasi digital menjadi sangat penting,” ujar Eko Wahyudi Sephartanto, Vice President IT dan General Affair Jakpro dalam presentasi penjurian TOP Digital Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Terkait transformasi digital, perusahaan saat ini mengandalkan portal SISKA atau Sistem Informasi Terkolaborasi untuk masuk ekosistem digital Jakpro. “SISKA ini dapat digunakan oleh seluruh anak usaha dan entitas yang terkait dengan Jakpro,” ucap Eko yang membawakan materi presentasi berjudul A Catalyst for Corporate Resilience in Times of Change.
Ada beragam platform yang terhubung dalam SISKA yaitu pertama JAKHR untuk Human Resources Management, di mana di dalamnya terdapat tiga modul yakni JAKLEARN (LMS), PERFORMA (PMS & KPI), dan JAKHIRED (karier).
Platform lainnya adalah OPTIMA sebagai platform untuk Customer Relationship Management (CRM) Jakpro. Dalam platform ini ada SUPERLEAD (Sales/Lead Management), TEMANAN (Tenant Management), JAKARENA (Venue Book), dan CLOCKME (Outsourcing Presensi).
SISKA juga terhubung dengan platform ARSIPIN untuk Arsip Management System yang di dalamnya ada modul JAKDRIVE (Cloud Doc).
Platform lainnya yang juga terkoneksi dengan SISKA adalah ASETALIA yang digunakan untuk Asset Management System baik inventory tanah maupun bangunan.
Kemudian platform OFISIO untuk Digital Document Management yang di dalamnya ada modeul E-Memo dan persuratan/NODIN.
SISKA juga terhubung dengan platform PLANORA yang merupakan sistem aplikasi yang digunakan untuk merencanakan, mengelola, dan memantau pengeluaran serta pendapatan Jakpro termasuk di dalamnya fungsi pengendalian, pelaporan, pemantauan pendapatan/hutang, perencanaan investasi, dan analisis kinerja keuangan.
Modul-modul yang ada di Planora ada BUDGET NEST untuk budgeting, REMONA untuk rencana kerja, dan RISK CENTER untuk risk management.
Selanjutnya ada platform KONEXT untuk Komunikasi, dengan modul antara lain Form & Forum, Chat Messenger, dan Notification Center. Portal SISKA juga terhubung dengan MONALISA yang merupakan platform Business Intelligent, dengan modul Dashboard Monitoring serta Data Analytic & Data Warehouse.
Platform lainnya adalah INOFIS yang digunakan untuk operasional bisnis internal. Di dalamnya ada modul EQUIPA (Seat Management), KAMBAN (Kami Bantu), STOCKBOX (Inventory), RECORDIO (Buku Tamu), RESYSTA (Booking / Reserves System), serta RECOMENDER (e-Rekomendasi).
Portal SISKA juga terkoneksi dengan KOMANDO, sebuah platform untuk Project Operation Management. Di dalamnya ada modul KOMANDO (Task Management/WBS) dan COSTIFY (Project cost / budget control).
Platform terakir adalah SYSPROC sebagai E-Procurement. Ada tiga modul di dalamnya yaitu VENDORIA (Vendor Management System), CATALOGIA (e-Catalog), dan TEMANS (Tender Management System).
Menurut Eko, portal SISKA yang diimplementasikan Jakpro tahun 2023 ini juga bisa menjadi social media bagi seluruh karyawan yang ada di Jakpro Holding. Sedangkan dampak atau manfaat portal ini antara lain membangun kedekatan antarkaryawan dan adanya realtime monitoring dari setiap progres proyek yang digarap Jakpro.
Eko menambahkan, salah satu yang patut diapresiasi dari inovasi digital di Jakpro adalah ERP D365 yang sudah dikembangkan IT internal perusahaan. “Dulunya full pihak ketiga, sekarang sudah inhouse development. Atas achievement ini kita mendapat apresiasi dari PT TransJakarta untuk menjadi tempat benchmarking implementasi ERP D365 di TransJakarta,” kata dia.
Pengelolaan teknologi informasi (TI) di Jakpro juga sangat memperhatikan aspek keamanan siber untuk semua sistem yang diimplementasikan perusahaan. Ada delapan aspek yang mendapat perhatian dalam keamanan siber yaitu Network Security, Disaster Recovery, Authentication, Authorization, Monitoring, Firewall, Availability, dan Endpoint Protection.
Dari sisi karyawan, Jakpro terus meningkatkan kemampuan karyawan bagian IT dengan berbagai training dan sertifikasi antara lain Certified Ethical Hacking, IT Infrastructure Library V4, Disaster Recovery And Business Continuity, System Analysis & Design Fundamental, Networking Routing & Switching, dan Flutter.
Jakpro saat ini memiliki delapan orang karyawan yang khusus menangani teknologi informasi (TI) yang sebagian besar atau 75 persen merupakan generasi milenial atau lahir tahun 1981-1996. Sedangkan sisanya dari Gen X. Realisasi biaya TI di Jakpro pada tahun 2022 mencapai Rp 5,6 miliar.
Penulis: Nurdian Akhmad