PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berkomitmen untuk terus melakukan transformasi digital karena terbukti berhasil meningkatkan kinerja bisnis, operasional, dan layanan bank BUMD terbesar di Jawa Timur ini.
Dalam transformasi digital ini, Bank Jatim sudah memiliki IT Masterplan 2024-2028, di mana pada tahun 2024 perseroan fokus pada peletakan dasar untuk ekosistem digital. Berikutnya pada 2025, Bank Jatim mulai mengintegrasikan artificial intelligence atau AI ke dalam ekosistem digital melampaui batasan sistem perbankan tradisional (beyond banking).
Penggunaan AI juga terus dilanjutkan di tahun berikutnya, bahkan ditambah dengan kemampuan machine learning (ML) untuk mendukung pengambilan keputusan keuangan yang terinformasi dengan baik. Tak hanya di internal perusahaan, Bank Jatim juga memperkuat kemampuan AI dan ML kepada nasabah.
Berkat dukungan intelligent digital ecosystem, Bank Jatim pada 2028 diharapkan sudah menjadi proactive and predictive banking yang dapat mengantisipasi kebutuhan nasabah.
Saat ini, berbagai inovasi dan solusi teknologi digital unggulan pun sudah diimplementasikan Bank Jatim baik terkait produk, eksternal (mitra pemerintah), internal (operasional perusahaan), dan peningkatan layanan.
Untuk yang terkait Inovasi Produk, inovasi digital yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan antara lain Promo Poin dan Digital Marketing (Email, Jconnect Mobile, Social Media). Aplikasi lainnya adalah Jconnect Remittance, Jconnect Invest (investasi), dan Jconnect PRO (pembukaan rekening online).
Sementara untuk eksternal atau sebagai mitra pemerintah, Bank Jatim melakukan transformasi digital 39 pemerintah daerah (ETPD Pajak dan Retribusi Daerah: Transportasi, Wisata, E-Parkir, E-Pasar, VA, QRIS). Bank Jatim juga mendukung program Desa Devisa Jatim (149 Desa) dan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang diimplementasikan 17 Pemda di Jawa Timur.
Selain itu, Bank Jatim juga mengembangkan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang kini sudah digunakan oleh 198 desa di Jawa Timur. Bank Jatim juga mengembangkan aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di seluruh jaringan kantor, serta aplikasi Jatim Bejo sebagai marketplace supporting untuk elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD)
Sedangkan inovasi digital terkait internal untuk mendukung operasional perusahaan, Bank Jatim mengembangkan Business Intelligence yang digunakan untuk fraud detection system/FDS, mengetahui performance AO-FO, performance customer touch point, dan operation monitoring).
“Kita bisa tahu performance pada AO-FO, berapa yang baik dan tidak, termasuk di situ kita bisa tahu siapa yang sebenarnya golden record customer kita,” ujar Zulhelfi Abidin, Direktur IT & Digital Bank Jatim dalam presentasi penjurian TOP Digital Awards 2023 yang dilakukan secara daring, Rabu (29/11/2023).
Implementasi Business Intelligence ini juga didukung adanya data warehouse, migrasi Vsat ke 4G, serta centralized operation (CCTV).
Untuk inovasi digital terkait peningkatan layanan yang dilakukan Bank Jatim antara lain menyelesaikan Voice Of Jatimers Cabang dengan Direktur TI & Digital pada Januari 2023 dan menyelesaikan Voice of Top Management pada Agustus 2023.
“Kami juga sudah menyelesaikan fact finding auditor, review monitoring daily untuk contact center, IT operation, dan SOC. Kami juga melakukan weekly review direktorat IT digital,” kata Zulhefi.
Untuk peningkatan cyber security, Bank Jatim mengimplementasikan aplikasi untuk pengendalian keamanan dan pengelolaan konfigurasi aset di endpoint komputer, baik hardware maupun software. Bank jatim juga melakukan perlindungan core banking system dari penyalahgunaan akses melalui pembatasan akses sesuai user dan komputer yang terdaftar.
Upaya lainnya adalah penguatan tata kelola TI Bank dengan melakukan pengkinian SOP dan KPA TI sesuai dengan peraturan terbaru dari regulator, terutama aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah.
Sistem IT Bank Jatim juga telah tersertifikasi ISO 27001 tentang sistem manajemen keamanan informasi pada layanan Jconnect Mobile Banking, Jconnect Internet Banking, dan Jconnect SMS Banking. Selain itu, sistem TI Bank Jatim juga sudah tersertifikasi ISO 20000 tentang The Service Management System at IT Digital.
Untuk memaksimalkan ketahanan cyber security, Bank Jatim telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui cyber security maturity (CSM) yang sudah dimiliki perusahaan. Bank Jatim juga meningkatkan security login remote akses dengan dua faktor autentikasi yaitu user name-password dan token.
“Kami juga melakukan peningkatan kapabilitas dengan training dan sertifikasi berstandar internasional (business analyst, pentester, project management dan lainnya,” kata Zulhefi.
Per Oktober 2023, hasil Cyber Security Maturity Assessment oleh BSSN terhadap sistem IT Bank Jatim dengan skor 4.65, dari level 5.
Keberhasilan implementasi teknologi digital di Bank Jatim didukung oleh talent-talent TI yang mumpuni baik. Pada 2022, dari total karyawan Bank Jatim sebanyak 4.385 orang, ada 61 orang karyawan TI tetap, 10 orang karyawan TI tidak tetap dan 11 orang tenaga alih daya TI.
Transformasi digital Bank Jatim berkontribusi pada peningkatan kinerja bisnis perusahaan. Total aset Bank Jatim secara year on year (YoY) pada kuartal III 2023 meningkat 8,69 persen dari Rp 98,47 triliun menjadi Rp 107,03 triliun. Hingga sembilan pertama 2023, Bank Jatim meraih pendapatan bunga bersih Rp 3,57 triliun dan laba bersih Rp 1,09 triliun.
Penulis: Nurdian Akhmad