Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka milik Pertamina Foundation dapat memberikan bekal yang membuat mereka menjadi unggul dan berdaya saing di dunia kerja. Program yang diselenggarakan selama lima bulan ini juga memberikan banyak pengalaman bagi mahasiswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara nyata
“Berkat studi lapangan ini, saya memahami bagaimana membangun kedekatan kepada para warga lokal untuk mengetahui keresahan serta potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kapasitas mereka serta peningkatan perekonomiannya,” kata mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Padjajaran, Puan Lacmi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Ia bercerita pengalaman studi lapangannya di Kawasan Hutan Pertamina UGM yang terletak di Desa Pitu, Ngawi, Jawa Timur selama tiga minggu tersebut, terasa seperti laboratorium yang memberinya banyak ilmu.
Di lokasi tersebut, Puan mengaku mempelajari tentang pendekatan Climate, Community, dan Biodiversity (CCB) melalui program solusi berbasis alam dalam kawasan Hutan Pertamina-UGM hingga penanaman skema agroforestri yang telah dilakukan Pertamina Foundation dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pengalaman lain yang menurutnya berharga adalah bertemu dengan ibu-ibu kelompok pemberdayaan UMKM perempuan Desa Pitu bernama Sapta Harmoni, yang mengadakan pembelajaran terkait penciptaan pola membatik dengan daun pepaya, hingga bunga adenium sebagai tinta alami untuk produk berupa hasil kain dan baju yang unik.
“Saya juga jadi memahami tentang pengolahan minyak kayu putih untuk aromaterapi, beras jagung, dan produk kriya ecoprint serta turut terlibat dalam mempromosikan produk-produk unggulan tersebut di alun-alun Ngawi dan pendataan flora dan fauna sebagai upaya pelestarian serta penangkaran rusa,” ujarnya.
Mahasiswa lain yang terlibat dalam Program MSIB Kampus Merdeka milik Pertamina Foundation adalah Dyla Fauza Rahmawati, mahasiswa Vokasi Komunikasi Digital dan Media Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia mengungkapkan pengalamannya yang paling berkesan dari sisi media komunikasi adalah dapat mempraktikkan liputan acara secara langsung di lapangan, mengelola dan membuat konten media sosial, menjalin relasi dengan penerima manfaat dan key opinion leader serta digital marketing.
Sementara dua mahasiswa artistektur bernama Gifranza dari Universitas Lancang Kuning dan Veronika Jesse Manik dari Universitas Negeri Semarang ditempatkan pada fungsi Asset Management.
MSIB memperkenalkan HSSE dalam konstruksi serta terlibat dalam perancangan dan pemeliharaan bangunan dalam kawasan Pertamina Simprug, seperti kantor Pertamina Foundation, gelanggang olahraga Universitas Pertamina, dan kolam renang Pertamina Millenium Aquatic Center, ujar Gifranza.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari berharap program MSIB di Pertamina Foundation dapat memberikan bekal yang membuat mereka menjadi unggul dan berdaya saing di dunia kerja.
“Semoga segala ilmu dan pengalaman yang kami berikan, dapat diaplikasikan pada kehidupan maupun pekerjaan selanjutnya dan menjadi unggul sehingga mampu menjadi pembuka jalan untuk masa depan cerah dan penuh makna serta bisa membawa manfaat bagi orang lain,” tuturnya.