Raksasa teknologi dunia, Microsoft mengatakan gangguan jaringan besar-besaran yang disebabkan oleh pembaruan peranti lunak keamanan CrowdStrike memengaruhi sekitar 8,5 juta perangkat Windows di seluruh dunia.
Gangguan yang terjadi pada Jumat (19/07/2024) berdampak pada maskapai penerbangan di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat (AS). Bahkan, fumah sakit di Timur Tengah dan lembaga penyiaran di Inggris juga terkena dampaknya.
Microsoft menjelaskan gangguan tersebut terjadi ketika perusahaan keamanan siber AS, CrowdStrike, merilis pembaruan konten Falcon untuk Windows.
Dalam blog resminya, Microsoft mengatakan pada Sabtu (20/07/2024) bahwa kurang dari satu persen dari seluruh komputer Windows yang terkena dampaknya.
Namun, dikatakannya bahwa meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan-perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting.
Gangguan ini masih menimbulkan kekacauan, namun sebagian besar sudah dapat diatasi.