Jakarta, ItWorks- Pameran dagang B2B terbesar di Asia Tenggara dengan tiga tema produk utama-Indonesia International Baby Products (IBTE), Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE), dan Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE), kembali hadir di Jakarta. Pameran selama tiga hari yang dibuka hari ini (07/08/2024) di Jiexpo – Kemayoran ini, menghadirkan beragam produk yang dilengkapi inovasi teknologi terkini, seperti smart technology (teknologi pintar), kecerdasan buatan/ Artificial Inteligence (AI), perangkat pintar dengan sistem control otomatis, dan lainnya.
Acara pembukaan pameran IBTE, IGHE, dan IEAE 2024 dihadiri langsung Vice Presiden of Guandong Chaoyu Exhibition Co.,Ltd Wang Bing Wen. Selain itu juga para ketua dan pengurus asosasi pengusaha, di antaranya Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas, Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonmesia (ASENSI), Susanti Widjaja. Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) Fanky Christian, dan perwakilan pejabat pemerintah dan tamu kehormatan lain, termasuk dari beberapa keduataan asing di Indonesia.
Dalam sambutannya, Vice Presiden of Guandong Chaoyu Exhibition Co.,Ltd Wang Bing Wen menyatakan bahwa selama bertahun-tahun, Tiongkok telah menjadi mitra dagang strategis dan terbesar Indonesia. Tahun 2023, perdagangan bilateral Tiongkok dan Indonesia mencapai US$ 139,42 miliar dan diharap[kan bisa terus meningkat. “Melalui pameran ini, kami juga akan mengadakan banyak forum diskusi, seminar, dengan mengundang pakar industri yang berkompeten di bidangnya untuk sharing, berbagi pengalaman. Selain itu, juga ada New Product Gallery dan kegiatan interaktif lainnya,” ungkap Wang Bing Wen dalam sambutan pembukaan di Gedung Trade Mart JI Expo Kemayoran Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen APTIKNAS Fanky Christian mewakili Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso dalam sambutannya menyatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh terhdap pelaksanaan kegiatan pameran IEAE yang diselenggarakan atas kerjasama antara Chaoyu Expo dengan PERAGA Expo sudah dihelat sejak 8 tahun yang lalu. “Saat ini terbuka peluang jangka panjang untuk menawarkan investasi pihak Tiongkok membuka pabriknya di Indonesia, sesuai ketentuan pemerintah terkait TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). APTIKNAS juga sangat mendukung program pemerintah terkait TKDN tersebut,” ungkap Fanky mengutip pernyataan Ketum APTIKNAS Soegiharto Santoso.
Tahun ini peaksanaan pameran menempati cakupan area yang makin meluas, mencakup hampir 40.000-meter persegi (skala pameran meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu). Lebih dari 1000 peserta dari Tiongkok, Indonesia, India, Turki, Italia, Malaysia, Hong Kong, dan lain-lain. Para peserta dai Guangdong, Zhejiang, Fujian, Jiangsu, Jiangxi, Anhui, Sichuan, Hunan, Shandong, Shanghai, dan provinsi lain dari Tiongkok akan melakukan peluncuran produk baru, pengenalan teknologi baru, dan diskusi tren pasar secara menyeluruh.
Di jajaran products (IBTE), pameran ini menawarkan platform menarik bagi para profesional industri untuk mengeksplorasi ribuan produk inovatif. Seperti perlengkapan ibu menyusui, perlengkapan bayi, mainan anak, perangkat pintar & elektronik, serta kebutuhan rumah tangga. IBTE | IGHE | IEAE 2024 dirancang untuk menampilkan berbagai produk yang mencerminkan tren terkini dan inovasi terbaru, menjawab kebutuhan dan tuntutan era modern yang meningkat.
Terdapat ribuan Produk Inovasi. sehingga pengunjung dan peserta dapat leluasa melihat dan mencoba produk inovatif dari berbagai sektor seperti teknologi informasi, game, peralatan rumah tangga, Produk-produk yang dihadirkan juga mencerminkan tren terbaru dan terobosan dalam industri masing-masing seperti kategori produk terbaru yaitu Pavilion IP Licensing dan Alat Tulis & Perlengkapan Pelajar di pameran IBTE.
Banyak peserta pameran merek yang berpartisipasi seperti Toys Kingdom, Kanmo Group, TOP TOY, (Ningbo Welldon Infant and Child Safety Technology Co., Ltd), (Jason Anime Development Limited), (BEAR), ( REMAX), (Zhongshan Olayks Electric Appliance Co., Ltd.), (Shenzhen Hainoteko Smart Co., Ltd.), (Liven Technology Jiaxing Co., Ltd.), Pt. Bolde Makmur Indonesia, (Dongguan Qingzhisen Presents Company Limited) , (RL Industry Co., Ltd), dll. Mereka akan menghadirkan produk-produk baru yang inovatif dan kreatif ke pameran. Dalam rangka menarik lebih banyak pengunjung, di ajang ini juga digelar” Champion of The Digital Arena”. Di ajang ini diadakan kompetisi Mobile e-Sport, dan juga menghadirkan Meet & Greet dengan Brand Ambassador dari tim e-sport profesional di Indonesia.
Menjadi Tren Penting
Dalam sambuatnya Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Sutjiadi Lukas mengatakan, atas nama Asosiasi Mainan Indonesia, pihaknya menyambut antusias event ini. “Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi untuk menyambut Anda semua dalam acara International Baby Products & Toys Expo Indonesia 2024. Acara bergengsi yang diselenggarakan di Jakarta ini, menandai tonggak sejarah yang penting bagi industri kita,” ujarnya.
Perkembangan industri mainan di Indonesia, dalam konteks Asia Tenggara, menyoroti beberapa tren dan tantangan penting. Di antaranya adanya tren pertumbuhan pasar (Market Growth) yang terus meningkat. Hal ini tak lepas adari economic growth) atau seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang, di mana daya beli masyarakat Indonesia pun meningkat. “Peningkatan ekonomi ini telah menyebabkan meningkatnya permintaan mainan, baik tradisional maupun modern,” ujarnya.
Hal lain juga adanya populasi muda (Populasi Muda), di mana Indonesia memiliki populasi muda yang besar, yang merupakan pasar utama untuk produk mainan. Keuntungan demografis ini menawarkan peluang yang luar biasa bagi produsen dan distributor mainan.
Disampaikan juga adanya preferensi konsumen (Consumer Preferences). Pertama adanya digitalisasi (digitalization): Pihaknya melihat adanya pergeseran menuju mainan digital dan video game. Popularitas e-sports dan game mobile mengubah lanskap mainan tradisional. Kedua juga adanya tren mainan edukatif (Educational Toys): “Ada permintaan yang terus meningkat untuk mainan edukatif yang mendukung perkembangan kognitif anak-anak,” tambahnya.
Saat ini manufaktur lokal (Local Manufacturing) juga banyak memproduksi mainan di dalam negeri, meskipun masih ada ketergantungan pada impor untuk mainan berteknologi tinggi tertentu. Perdagangan Elektronik (E-commerce) juga mendorong munculnya platform e-commerce telah secara signifikan meningkatkan aksesibilitas produk mainan bagi konsumen di berbagai wilayah.
Kolaborasi dan Ekspansi
Ditambahkan, kerjasama regional (Kerjasama Regional) menjadi peluang. Dengan adanya kerja sama ASEAN, ada potensi besar untuk ekspansi pasar dan inovasi produk kolaboratif. “ Pameran dan Event (Exhibitions and Events): Pameran seperti International Baby Products & Toys Expo Indonesia 2024 berfungsi sebagai platform penting untuk mempromosikan produk mainan Indonesia ke pasar internasional,” ujarnya.
Sebagai Asosiasi Mainan Indonesia, AMI memainkan peran penting dalam mendukung dan memandu industri melalui perubahan yang dinamis ini. Pihaknya berkomitmen untuk mendorong inovasi, memastikan keamanan produk, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. “Pameran ini merupakan bukti dari dedikasi kami, menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan industri untuk memamerkan produk terbaru mereka, bertukar ide, dan menjalin kemitraan yang berharga,” tandasnya.
Hal senada disampaikan Nelson, Vice President Chaoyu Indonesia. Pihaknya berharap melalui platform pameran ini, dapat lebih mendorong inovasi dan pengembangan industri yang terkait dengan tiga pameran besar tersebut, memperkuat kerja sama internasional, serta mendorong kemakmuran dan stabilitas perekonomian global. (AC)