ItWorks- Upaya menjaga stabilitas dan keamanan energi, digitalisasi, dan hilirisasi, sangat penting sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam kaitan ini, juga perlu perlu langkah-langkah strategis pemerintah untuk menjaga kesinambungan dan mengakselerasi mesin pertumbuhan baru.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono dalam dalam diskusi Eurasia Group Roundtable yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan global belum lama ini di Washington D.C , dilansir dalam portal web resmi Kemenkeu, baru-baru ini. Wamenkeu Thomas Djiwandono juga memaparkan komitmen Indonesia dalam memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang dan memanfaatkan peluang ekonomi di tengah dinamika geopolitik global.
Diskusi ini juga bukti komitmen pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat daya saing, terutama di tengah tantangan global. Dengan pendekatan yang lebih inklusif terhadap sektor-sektor ekonomi dan strategi keberlanjutan fiskal yang kuat, pemerintah Indonesia optimis akan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang solid dan berkelanjutan.
Diskusi di antaranya menyoroti langkah-langkah strategis pemerintah untuk menjaga kesinambungan dan mengakselerasi mesin pertumbuhan baru. Di antaranya menekankan pentingnya keamanan energi, digitalisasi, dan hilirisasi sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Ketiga tema ini menjadi landasan untuk pertumbuhan jangka panjang yang nyata, dan saat itulah kita perlu melihat mesin-mesin pertumbuhan,” ujarnya.
Disebutkan bahwa Kementerian Keuangan saat ini mendalami berbagai sektor yang berpotensi sebagai sumber pertumbuhan baru, yang tidak hanya terbatas pada infrastruktur dan hilirisasi, tetapi juga pada sektor pariwisata dan digitalisasi.
Lebih lanjut, Wamenkeu Thomas juga menyoroti adanya kesinambungan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya, sambil menjelaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo akan memperluas fokus ekonomi ke sektor-sektor lain. “Presiden Prabowo akan memperluas itu (pertumbuhan ekonomi baru), fokusnya sekarang adalah melihat sektor-sektor lain,” jelasnya yang menekankan bahwa kesinambungan ini memungkinkan Indonesia akan tetap menarik bagi investor global.
Mengenai target fiskal, Wamenkeu Thomas menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit anggaran di bawah batas 3%, sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Anggaran tahun depan ditargetkan dengan defisit sebesar 2,53%, dan menurutnya ini sudah ditetapkan dalam Undang-undang.
Dalam diskusi juga mencakup strategi untuk mendukung kelas menengah yang berkembang dan tantangan pasca-pandemi. Dijelaskan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya menciptakan lapangan kerja bagi populasi muda di Indonesia dan menjaga stabilitas ekonomi melalui pengembangan mesin pertumbuhan baru.“Kita harus menemukan cara dan sarana untuk mencapainya (dukungan terhadap kelas menengah). Saya yakin semua ini terkait dengan menemukan mesin-mesin pertumbuhan baru,” pungkasnya. (AC)