Berdiri pada 1966, PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) alias BRK Syariah terus menunjukkan peningkatan kinerja serta menjadi bank pilihan utama masyarakat khususnya di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BRK Syariah juga banyak memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Ini tentu sejalan dengan visi BRK Syariah yakni “Mewujudkan Bank Syariah yang Inklusif, Resilient dan Modern Pilihan Utama Masyarakat yang Berkontribusi Signifikan Terhadap Pembangunan Daerah Berkelanjutan”.
Didukung 3.005 orang pegawai per September 2024, BRK Syariah kini memiliki satu Kantor Pusat (Menara Dang Merdu BRK Syariah), 179 Kantor Layanan (23 Kantor Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu/KCP, 51 Kedai, 47 Kantor Kas, 17 Payment Point, 1 Butik). Selain itu, BRK Syariah juga memiliki 16 Mobil Kas Keliling (Otobanking) dan 375 Unit (ATM, CDM, CRM) serta Call Center 1500470.
BRK Syariah juga mencatat kinerja keuangan yang cukup baik dengan total aset pada 2023 mencapai Rp 33,5 triliun, meningkat dibandingkan 2022 sebesar Rp 31,38 triliun. Demikian pula pendapatan naik dari Rp 2,36 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,65 triliun pada 2023. Sedangkan total laba meningkat dari Rp 503,55 miliar pada 2022 menjadi Rp 520,25 miliar. Per September 2024, laba BRK Syariah mencapai Rp 270,38 miliar.
Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah M. A Suharto menjelaskan, keberhasilan BRK Syariah meningkatkan kinerja bisnis dan layanan tersebut terutama karena implementasi berbagai solusi teknologi informas (TI) atau digitalisasi yang mendukung bank tumbuh berkelanjutan.
Salah satu inovasi digital yang dilakukan BRK Syariah adalah dengan mengembangkan New BRKS Mobile yang kini sudah memiliki 204.256 user. Untuk fitur terkait financial, BRK Syariah kini sudah dilengkapi dengan fitur buka rekening tabungan, deposito, gadai emas, investasi, pembayaran (makanan & pakaian, otomotif, Pendidikan, kebutuhan keuangan bisnis, haji & umrah, e-commerce, Kesehatan wisata/rekreasi, dan perumahan).
Ada pula fitur terkait sosial misalnya, wakaf, zakat, infaq, sodaqoh, dan donasi. “Kita mengembangkan mobile banking yang sebelumnya tidak ada aplikasi berbasis syariah, kita tambahkan dengan fitur-fitur terkait spiritual seperti jadwal sholat, arah kiblat, Qur’an, lokasi masjid, jadwal puasa, notifikasi adzan, asmaul husna, hikmah, kalkulator zakat, dan kalkulator kurban,” ujar Suharto dalam presentasi penjurian TOP Digital Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Senin (28/10/2024).
Hadir pula Imran (Pemimpin Divisi Dana dan Digital Banking), Muhammad Affan (Pemimpin Divisi MSDI/Perencanaan dan Keuangan), Antoni Sujarwo (Pemimpin Divisi Manajemen Risiko), T. M Husni Kholil (Pinbag Digital Banking), serta Asy’ari (Pemimpin Divisi TS). Tim dari BRK Syariah dalam sesi presentasi ini membawakan materi berjudul “Building the Future of Business : Digital Solutions and Cybersecurity in the Era of Generative AI”.
Inovasi digital juga dilakukan di CMS BRK Syariah dengan fitur-fitur yang lebih lengkap seperti informasi lengkap rekening dan transaksi, Cash Pooling, Cash Distribution dan Range Balance, Pembayaran MPN-G3 (Pajak) dan Generate ID Billing dan Pembayaran MPN, Keamanan sistem transaksi CMS BRK Syariah (OTP by SMS), Transaksi Payroll dan Transaksi Reguler kepada rekanan, Cetak Rekening Koran Instansi, OPD, Bumdes, dan lainnya. Ada pula fitur Transfer Antar Bank (IBFT, BI-RTGS, SKN BI dan BIFAST). Pengguna New CMS BRK Syariah saat ini sudah mencapai 8.981 user.
Inovasi bisnis lainnya adalah penggunaan QRIS yang ada di BRKS Mobile. Manfaat QRIS bagi pengguna aplikasi antara lain transaksi menjadi cepat dan kekinian. Pengguna tidak perlu repot lagi membawa uang tunai. Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang, serta terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.
Sedangkan manfaat bagi merchant antara lain penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun. Selan itu meningkatkan brandin serta lebih praktais karena cukup menggunakan satu QRIS, mengurangi biaya pengelolaan kas, dan terhindar dari uang palsu. Merchant juga tidak perlu menyediakan uang kembalian.
Manfaat lainnya adalah transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat. Terpisahnya uang untuk usaha dan personal. Memudahkan rekonsiliasi dan berpotensi mencegah tindak kecurangan dari pembukuan transaksi tunai. Membangun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit kedepan. “Pemanfaatan QRIS ini mendapat apresiasi dari beberapa nasabah,” kata Suharto. Pengguna QRIS Merchant BRK Syariah saat ini ada 5.349 user.
BRK Syariah juga melakukan inovasi untuk perangkat EDC dengan adanya fitur-fitur seperti informasi saldo transfer antarbank, pembayaran tagihan, serta pembelian pulsa. Pengguna EDC Machine saat ini ada 610 unit.
Tak hanya itu, BRK Syarah sudah memanfaatkan solusi berbasis artificial intelligence (AI) dalam layanan pelanggan (Call Center BRK Syariah). “Kami menggunakan chatbot cerdas yang menggunakan generative AI yang dapat memberikan respons otomatis kepada nasabah, menjawab pertanyaan umum, dan membantu proses komunikasi dengan layanan bank,” kata Suharto.
Keberhasilan digitalisasi di BRK Syariah juga didukung adanya Agen Laku Pandai sebanyak 862 agen.
Sebagai BUMD, BRK Syariah mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan adanya tanda tangan elekronik di aplikasi naskah dinas BRK Syariah sudah terintegasi dengan BSrE. BSrE merupakan unit pelaksana teknis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan sertifikasi elektronik guna menduung SPBE. Sistem IT di BRK Syariah juga sudah terkoneksi dengan Disdukcapil di Provinsi Riau dan Kepri.
“Yang lebih menggembirakan, kita isa mengantarkan Provinsi Riau juara satu TP2DD region Sumatera. Ini satu prestasi kita bisa mendampingi Bank Indonesia dan juga pemerintah daerah. Untuk kategori kota kabupaten, kita bisa mempertahankan Kabupaten Kampar untuk digitalisasi pemerintah daerah atau TP2DD, untuk tahun ini, Kota Batam juga masuk terbaik 3 nasional,” ujar Suharto.
TP2DD merupakan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah yang dibentuk pemerintah untuk mempercepat digitalisasi di daerah.
Penguatan IT Security
Dari sisi keamanan TI atau IT Security juga menjadi perhatian BRK Syariah. Pihaknya rutin melakukan Pengujian Keamanan Siber berdasarkan skenario dengan Metode Table-Top Exercise pada Maret 2024. Pengujian DRP dengan menggunakan skenario keamanan siber pada corebanking system.
Pada April 2024, BRK Syariah melakukan pengujian phishing dengan metode blasting email kepada sampling email Insan BRK Syariah guna melihat tingkat security awareness pada kondisi aktual di BRK Syariah.
Pada 13-16 Mei 2024, BRK Syariah mengadakan Kegiatan Cyber Drill Cross-Sectoral dengan tema insiden keamanan siber Malware Stealer. Selain itu ada pelatihan dengan tema Information Security Awareness-Phishing Awareness yang ditujukan bagi seluruh insan BRK Syariah dengan metode daring pada 27 Mei 2024.
Pada Agustus 2024 lalu, perusahaan memberlakukan Surat Edaran (SE) Direksi No. 056/SE/2024 tentang Buku Saku Information Security Awareness, sebagai panduan bagi seluruh Insan BRK Syariah terkait perlindungan dan keamanan data serta informasi Bank.
Pada Oktober 2024, Bank juga melakukan Kegiatan Penilaian atas Keamanan Informasi pada Seluruh Kantor Cabang BRK Syariah secara bertahap serta memberikan edukasi dan Awareness kepada seluruh pegawai di Kantor Cabang dan konsolidasi
BRK Syariah juga rutin melakukan pengukuran dan penilaian Maturitas Keamanan Siber yang dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hasil Penilaian Cyber Security Maturity pada 5 Juli 2024 adalah terdapat peningkatan nilai Maturitas Keamanan Siber dari sebelumnya 3.83 menjadi 4.02
Sementara itu, Tingkat Maturitas Digital Bank berdasarkan hasil penilaian pada 2023 berada pada Tingkat 2 (Tinggi) atau dengan skor 2.1.
Pada 2023, BRK Syariah memiliki karyawan TI (tetap) 80 orang di perusahaan dan 19 orang di divisi TSI. Untuk karyawan TI (tidak tetap) sebanyak 20 orang di Perusahaan dan 11 orang di divisi TSI. Sedangkan total biaya TI BRK Syariah pada 2023 mencapai Rp 84,14 miliar, naik dibandingkan 2022 sebesar Rp 76,49 miliar.
Editor: Fauzi