Transformasi digital di Indonesia telah memasuki tahap akselerasi intensif. Di mana salah satu indikasinya adalah adopsi aset digital (kripto) yang masif. Bahkan, Kementerian Perdagangan mencatat nilai transaksi aset kripto mencapai Rp650,61 triliun pada 2024. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap aset kripto terus meningkat. Namun, pesatnya pertumbuhan teknologi aset digital tidak hanya mengubah ekosistem digital dalam negeri, tetapi juga menciptakan peningkatan skema kejahatan siber.
Kaspersky dalam laporan keamanan tahunannya (KSN) mengungkapkan bahwa sebanyak 19.171.977 upaya serangan berbasis web terdeteksi dan berhasil diblokir di Indonesia sepanjang tahun 2024. Angka ini turun 34,85% dibandingkan tahun lalu dengan 29.426.930 deteksi.
“Jumlah ancaman siber berfluktuasi, dan itu tidak menurun secara seragam. Penurunan yang dirasakan dapat berasal dari beberapa faktor, termasuk peningkatan teknologi deteksi dan pencegahan yang menutupi volume ancaman sebenarnya, pergeseran taktik penyerang ke arah serangan yang lebih canggih, fokus pada target bernilai tinggi tertentu dan mengurangi jumlah keseluruhan insiden yang kurang begitu berdampak yang dilaporkan ke publik, serta peningkatan investasi dalam pelatihan kesadaran keamanan siber, yang mengarah pada lebih sedikit kampanye phishing yang berhasil. Penjelasan komprehensif ini menunjukkan gambaran yang kompleks mengenai lanskap ancaman siber, dan bukan sekadar penurunan keseluruhan aktivitas siber yang berbahaya,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Misalnya saja, beberapa bulan lalu di Indonesia terjadi serangan siber yang menargetkan platform perdagangan kripto, yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 300 miliar. Selain kerugian finansial, jenis insiden ini juga membuka potensi kerugian reputasi.
Kaspersky juga mengamati lonjakan aktivitas “drainer” di dark web pada tahun 2024. Ini adalah alat berbahaya yang dirancang untuk mencuri aset kripto pengguna, seperti token atau NFT. Drainer baru muncul sepanjang tahun dan dipromosikan secara aktif di berbagai platform dark web. Secara umum, jumlah utas unik yang membahas drainer di dark web meningkat dari 55 pada tahun 2022 menjadi 129 pada tahun 2024.
“Dengan data Kaspersky terbaru untuk Indonesia dan tren pasar dark web tahun lalu, para antusias kripto di negara ini perlu lebih waspada dari sebelumnya, mengadopsi langkah-langkah keamanan kripto yang kuat. Selain itu, kami juga memperkirakan akan melihat jumlah pelanggaran data secara umum pada target penting, fragmentasi kelompok ransomware, dan hacktivisme yang terus tumbuh pada tahun 2025. Oleh karena itu, kami selalu menganjurkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga membangun pertahanan terbaik untuk melindungi asset digital Anda dengan menggunakan solusi keamanan yang andal, ini berlaku bagi para pengguna individu maupun bisnis di Indonesia,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.