ItWorks- Ajang pameran “Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025” akan kembali diselenggarakan di Indonesia, menandai langkah awal menuju pameran berskala lebih besar dan berdampak luas. Hal ini seiring dengan pertumbuhan positif sektor industri yang membutuhkan produk kaca industri dan manufaktur di Indonesia dan kawasan lainnya.
Pameran ini diselenggarakan oleh Messe Muenchen International, Singapore Glass Association, serta PT Debindo Global Expo. Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 tidak hanya menjadi platform jaringan bisnis, tetapi juga bertujuan mempercepat kemajuan industri melalui pengembangan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, dan mengedepankan material berkelanjutan.
Direktur PT Debindo Global Expo, Rafidi Iqra Muhammad mengatakan, pameran teknologi kaca terkemuka di Asia ini, diharapkan bisa menjadi pendorong pertumbuhan berbagai industri dalam penggunaan produk kaca. Terutama di sektor konstruksi bangunan properti komersial dan residensial di Indonesia, yang secara konsisten menunjukkan pertumbuhan positif dengan dukungan dari industri kaca untuk fasad eksterior (dinding, pintu, dan jendela) serta struktur kaca interior.
“Suatu kehormatan, di mana kami dipercaya sebagai mitra Messe Muenchen International (MMI) Asia, untuk menyelenggarakan pameran terbesar industri kaca Asia /Glasstech Asia & Fenestration Asia (GAFA) 2025 ini. Pameran teknologi kaca terkemuka di Asia ini, diharapkan juga bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan berbagai industri dalam penggunaan produk kaca,” ungkap Direktur PT. Debindo, Rafidi Iqra Muhammad dalam acara peluncuran dan konferensi pers “Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025” pada kamis (08/05/2025), di The Westin Hotel -Jakarta.
Sementara itu, CEO & Direktur Utama MMI Asia, Michael Wilton, menyatakan bahwa pameran ini juga menjadi platform strategis untuk mempertemukan para profesional industri untuk menjalin relasi bisnis, mendorong terobosan inovatif, serta saling menginspirasi demi mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri kaca dan fenestrasi di kawasan Asia.
Mengusung tema “Asia’s Largest Network of Glass and Facades”, Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 menegaskan kembali komitmennya sebagai platform paling dinantikan bagi teknologi kaca dan fenestrasi di Asia Tenggara.
Pada penyelenggaraan tahun 2025, pameran ini akan menyoroti berbagai kategori produk unggulan, termasuk architectural glass profiles, aluminium profile, composite profiles uPVC untuk pintu dan jendela, material konstruksi untuk pintu dan jendela, serta bahan kimia dan komponen pendukung lainnya.
Sektor konstruksi Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang kuat, diproyeksikan mencapai Rp2.775 triliun pada tahun 2028 dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 5,7 persen.
Ekspansi ini, yang didorong oleh investasi dalam infrastruktur berkelanjutan dan proyek bangunan hijau, membuka peluang besar bagi solusi mutakhir dan desain masa depan.