Jakarta, Itech – Pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur “broadband” di berbagai daerah untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna internet dalam beberapa waktu mendatang.
Semuel Abrijani Pangerapan (Dirjen Aplikasi Informatika) mengatakan jumlah pengguna Internet akan semakin meningkat, mengingat penyebaran jaringan Internet di Indonesia akan semakin merata karena pembangunan Palapa Ring yang segera rampung.
“Percepatan pembangunan broadband akan terus dilakukan,” kata Semuel Abrijani Pangerapan (Dirjen Aplikasi Informatika) dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Henri Kasyif Soemartono (Sekretaris Jenderal APJII) mengatakan kenaikan pengguna Internet karena pembangunan infrastruktur pemerintah yang semakin merata sehingga memudahkan masyarakat mengakses layanan internet.
“Data hasil survei jumlah pengguna internet dari APJII dapat digunakan untuk menjadi gambaran,” ucapnya.
Survey APJII mengungkapkan penetrasi pengguna Internet di Indonesia sebanyak 143,26 juta jiwa atau 54,68 persen Indonesia pada 2017, naik sebanyak 132,7 juta jiwa dibanding 2016.
“Jumlah ini terus bertambah naik. Tahun depan APJII akan berikan data secara live melalui big data. Jadi setiap waktu jumlahnya bisa diketahui,” ujarnya.
Pulau Jawa masih menempati urutan tertinggi dengan penetrasi pengguna internet sebesar 58,08 persen, Sumatera 19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi 6,73 persen, Bali-NTB-NTT 5,63 persen, dan Maluku-Papua 2,49 persen.
Pengguna internet didominasi usia muda 13-18 tahun sebesar 75,5 persen. Jenis kelamin pengguna perempuan sebesar 48,57 persen dan laki-laki 51,43 persen.
Survei yang melibatkan 2.500 responden dan dilakukan pada enam wilayah besar Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua itu memperlihatkan semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi juga penetrasinya.
“Hal ini juga berlaku untuk penetrasi di level ekonomi, semakin tinggi strata ekonomi maka akan semakin tinggi penetrasinya. Pada kelas sosial ekonomi A penetrasinya mencapai 93,1 persen,” ujar Henri.
Gawai menjadi perangkat yang paling banyak dipakai untuk mengakses internet sejumlah 44,16 persen, diikuti komputer atau laptop sebesar 4,49 persen dan yang menggunakan keduanya sebanyak 39,28 persen.