Salah satu perusahaan solusi teknologi sekuriti di Indonesia, PT. Professtama Teknik Cemerlang (Professtama), mendukung upaya pemerintah, perusahaan dan pelaku bisnis untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Saat ini dunia dalam situasi siaga terhadap wabah Covid-19. Mengutip situs covid19.go.id, sampai dengan 25 Maret 2020 ada lebih dari 185 negara dan 435.000 kasus positif Covid-19 secara global, dengan lebih dari 750 kasus positif di Indonesia. Indonesia dalam masa penentuan agar wabah Covid- 19 tidak meningkat tajam pada bulan Maret dan April ini, dengan prediksi potensi puncak pandemi pada bulan Mei 2020.
Dr Sanny Suharli, Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), mengatakan, “ATISI menghimbau setiap dari pada kita, baik individu, pelaku bisnis dan perusahaan untuk bersama-sama mencegah penyebaran wabah Covid-19. Mulai dari beraktivitas atau bekerja di rumah saja, menjaga jarak dan kebersihan, meningkatkan imunitas, serta menjalankan rekomendasi pemerintah dan World Health Organization (WHO). Satu hal yang tak kalah penting juga meningkatkan upaya deteksi dini dengan menggunakan kamera thermal di ruang publik atau tempat yang memiliki arus keluar masuk lebih dari 200 pengunjung.
“Penggunaan kamera thermal di area publik lebih direkomendasikan dibanding termometer tembak, karena memiliki kontak lebih sedikit, akurasi lebih baik, dan minim human error. Baiknya selama pembatasan aktivitas di ruang publik 14 – 28 hari ke depan, berbagai area penting seperti bandara, stasiun, pelabuhan, terminal, MICE, perkantoran, hotel, mall, supermarket, apartemen, perumahan, dan sekolah mulai memasang kamera thermal untuk meningkatkan keamanan masyarakat, sekaligus mengantisipasi lonjakan aktivitas pada bulan Ramadan dan Idul Fitri,” terang Dr Sanny Suharli.
Irwandi Salim, Presiden Direktur PT. Professtama Teknik Cemerlang menegaskan “Saat ini, Professtama adalah distributor tunggal dari kamera thermal Jisung Protech, yang memiliki teknologi keamanan andal dari Korea Selatan. Sepanjang bulan Februari dan Maret ini ada peningkatan permintaan kamera thermal Jisung Protech lebih dari 10 kali lipat karena rekomendasi WHO untuk mengukur suhu tubuh sebagai langkah awal deteksi Covid-19. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan kamera thermal tepat sasaran dan efektif.”
Professtama dengan pengalaman selama lebih dari 35 tahun di industri teknologi sekuriti menyampaikan tiga tips memilih kamera thermal, sebagai langkah awal untuk deteksi dini virus corona (Covid-19).
1) Pilih kamera thermal dengan tingkat akurasi di bawah 0,5°C
Ada banyak jenis kamera thermal. Yang paling penting adalah menggunakan kamera thermal khusus untuk manusia, bukan kamera thermal untuk industri. Hal ini sangat penting, karena kamera thermal untuk manusia memiliki tingkat akurasi suhu sebesar 0,5°C, dengan rentang temperatur 20-50°C, sementara kamera thermal untuk industri, tingkat akurasi suhu sebesar 3°C, dengan rentang temperatur hingga lebih dari 300°C. Jika digunakan untuk manusia, kesalahan pengukuran suhu 3°C dari 36,5°C menjadi 39,5°C, jelas sangat tidak valid.
2) Tempatkan kamera thermal dalam jarak efektif
Setiap kamera thermal memiliki sensor pengukur suhu. Semakin besar sensor, maka kamera thermal dapat mengukur suhu dari jarak yang semakin jauh. Pastikan pemakaian kamera thermal dalam jarak efektif. Saat ini sudah ada kamera thermal yang bisa mendeteksi suhu secara akurat dalam jarak 1-2 meter persegi, seperti kamera thermal tipe W95 dari Jisung Protech. Bila perlu yang lebih canggih maka ada kamera thermal Jisung Protech tipe D60 yang bisa mendeteksi dari jarak 3-10 meter persegi.
3) Layanan purna jual dan pelatihan staf
Pilih merek kamera thermal dan distributor yang memberikan layanan purna jual dan pelatihan staf. Sangat penting staf dapat mengoperasikan kamera thermal dan memaksimalkan fitur yang ada, seperti pemasangan dan pembatasan area yang tepat, serta pengaturan alarm. Kamera thermal misalnya lebih tepat untuk penggunaan di dalam ruangan. Kamera thermal juga baiknya terkoneksi dengan monitor dan CCTV, sehingga petugas dan pengunjung dapat melihat pengukuran suhu tubuh, namun alarm hanya dapat didengar oleh petugas. Lalu pastikan ketika terdeteksi ada pengunjung dengan suhu tubuh tinggi di kamera thermal, staf melaksanakan pelaporan, pemeriksaan, larangan masuk, dan isolasi sesuai SOP. (Fauzi)
Image credit: Shutterstock