Visa mengumumkan transaksi Visa contactless bertumbuh lebih dari 700% pada periode 2018 dan 2019, seiring kebutuhan masyarakat Indonesia akan cara membayar yang cepat, inovatif, dan aman. Pada periode yang sama, jumlah kartu kredit dan debit Visa contactless yang beredar di pasar meningkat sekitar 500%.
Dalam siaran pers, 6/8, Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, “Kami senang melihat bahwa seiring dukungan kuat kami dalam merealisasikan masyarakat nontunai di Indonesia, sejalan dengan misi pemerintah dan Bank Indonesia, penggunaan kartu contactless secara signifikan telah bertumbuh selama 24 bulan terakhir hingga akhir tahun 2019.
Studi Consumer Payment Attitudes kami yang terbaru juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cukup siap menyambut gaya hidup nontunai, di mana lebih dari 40% masyarakat Indonesia membawa uang tunai lebih sedikit dibandingkan dua tahun lalu.
Ketika ditanyakan, mereka mengungkap alasannya adalah meningkatnya penggunaan pembayaran kartu dan contactless, serta persepsi bahwa membawa uang tunai dalam jumlah banyak tidak aman.”
Di Indonesia, pembayaran Visa contactless memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan kecepatan sekali tap tanpa harus otorisasi PIN atau tanda tangan untuk nominal di bawah Rp 1 juta. Data Visa menunjukkan pemegang kartu contactless di Indonesia berbelanja rata-rata Rp 332 ribu per transaksi baik menggunakan kartu debit maupun kredit contactless, umumnya dalam kategori makanan dan bahan makanan, yang pada gilirannya berkontribusi menggencarkan pengenalan pembayaran nontunai di sektor tersebut.
Studi kami menunjukkan bahwa 70% pemegang kartu contactless di Indonesia berencana lebih sering menggunakannya, dengan 77% di antaranya berencana menggunakan transaksi contactless setidaknya seminggu sekali.”
Seiring berlanjutnya pandemi yang mendisrupsi cara berbelanja masyarakat, konsumen dan pelaku bisnis gencar mencari opsi digital untuk pembelian sehari-hari, yang didorong oleh kebutuhan pilihan pembayaran yang aman, yang tidak perlu menyentuh terminal.