Reporter: Teguh IS
Dalam upaya mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Tanah Air untuk merambah pasar internasional dan mendukung program pemerintah, maka di tahun 2021, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) telah menghadirkan solusi BNI Xpora (Solusi UKM Ekspor), solusi bagi UKM untuk Go Produktif, Go Global, dan Go Digital dengan tagline Ekspor Jadi Mudah.
Demikian disampaikan Ari Pratiwi selaku Kepala Divisi Strategi dan Arsitektur IT BNI di sesi Penjurian TOP Digital Awards 2021, secara online, 25 November 2021.
Kepada dewan juri, ia menjelaskan fitur yang dimiliki BNI Xpora, “Yang dimaksud dengan Go Produktif yaitu tools bisnis terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas bisnis; solusi keuangan mudah dan cepat untuk ekspor.”
“Kemudian, Go Global: akses pasar global, bermitra dengan e-commerce global, tradeclub dan biz matchmaking; business scale up, export advisory, dan debottle-necking, seperti dukungan lisensi dan pajak.”
“Sedangkan Go Digital: solusi cashless transaction dan advisory, dengan multi channel approach; digital platform terintegrasi dan dukungan aktivitas digital, seperti paket teknologi dan konektivitas.”
Sederhananya, lanjut Ari, BNI Xpora adalah solusi digital portal BNI yang ditujukan untuk UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. “Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang sudah siap memperluas pasar.”
Menurutnya, ada sejumlah manfaat solusi ini bagi BNI yaitu, “Adanya peningkatan jumlah dan transaksi nasabah UKM ekspor serta mendukung program pemerintah.”
“Xpora jadi solusi bagi para eksportir dan ekosistemnya. Saat ini, sudah diakses oleh lebih dari 120 ribu UKM eksportir dan 20 juta UKM yang berasal dari nasabah UKM BNI, partner strategis BNI (Telkomsel, TaniHub, Smesco), berbagai program terkait UKM dari sejumlah Kementerian dan Lembaga (Kementerian BUMN, dll), dan berbagai asosiasi.”
“Juga menyediakan jaringan ke lebih dari 100 juta pelanggan di seluruh dunia dan lebih dari 30.000 pebisnis di 50 negara: nasabah BNI di luar negeri. Trade club & network, akses ke pasar luar negeri (KBRI, Jaringan Diaspora Indonesia), Ritel & Toko (fisik & online seperti Shopee, Sarinah, PADI UMKM, 99% Usahaku, dll).”
“Xpora juga telah memfasilitasi UKM untuk terkoneksi ke berbagai pemberdayaan UKM yang holistik, antara lain: Pelatihan, advisory, dan inkubasi: Smesco, PPEI, Univ. Indonesia, dll; Penyedia konektivitas seperti Telkomsel; Tools produktivitas bisnis: chatat.id; Izin lisensi dan ekspor: BKPM; B2B Matchmaking & Promosi Perdangan: KBRI di luar negeri; Transaksi & Keuangan: BNI; dan Penyedia layanan logistik: Janio,” tambah Ari.
Bukan hanya itu, BNI Xpora pun didukung portal digital dengan teknologi tercanggih, export advisors terbaik di kelasnya, dan 7 hub fisik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain Xpora, solusi unggulan lainnya yang dihadirkan BNI di tahun 2021 ini yaitu Doa Taplus Prakerja yaitu pembukaan rekening Taplus Pra Kerja dengan e-KYC; dan BNI X Paylater yaitu pemberian dana pinjaman konsumtif melalui digital platform.
Dalam memberikan layanan kepada nasabahnya, BNI punya solusi/layanan yang lengkap dalam empat kategori yaitu End-to-End Credit, Mobile & Internet Banking, Digital Service Tematik Ekosistem, dan BNI Direct.
Baca: Ini Rangkaian Acara HUT BNI ke-75, Ada Peluncuran Mobile Banking Baru
Keberhasilan Terkait TI
Dalam kesempatan ini, Sri Indira SVP Solusi Retail juga memaparkan keberhasilan terkait TI BNI, yang layak direkomendasikan/layak dicontoh oleh perusahaan/instansi lain yaitu Digital Service Tematik Ekosistem.
“Digital Service Tematik Ekosistem, merupakan solusi TI yang dibangun untuk mendukung kebutuhan dan pertumbuhan ekosistem secara fleksibel dalam ekosistem Retail & Payment Service, Wholesale Service dan Core & Legacy Services yang dapat membantu percepatan peningkatan kinerja eksosistem bisnis dari segenap sektor, baik dari sisi konsumer ritel, korporasi, maupun internasional.
“Ini berupa Open Banking/Open API yang merupakan fundamental solusi untuk pengembangan bisnis pada ekosistem digital BNI ke depan. Kami implementasikan mulai tahun 2020 dan terus dikembangkan di tahun 2021. Dengan keunggulan memberikan layanan digital service terhadap ekosistem.”
Sri Indira pun mengungkapkan manfaat atau dampaknya untuk BNI, “Ada peningkatan jumlah nasabah dan transaksi. Sedangkan manfaat atau dampak untuk eksternal/klien /mitra beruapa pertumbuhan ekosistem digital.
Hingga saat ini, lanjutnya, jumlah API services yang telah dikembangkan untuk kebutuhan ekosistem digital di 2019 sebanyak 136, di tahun 2020 sebanyak 245, dan 2021 sebanyak 348.
“Ekosistem yang terlibat, antara lain: eCommerce: Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli. API services: One Gate Payment (OGP) dan Keagenan.”
“Berikutnya, P2P Lending: Akseleran, Crowde, Ringan. API services: Rek. Dana Lender; Transportasi: Gojek, Grab. API services: Sharing Biller dan One Gate Payment (OGP); Travel Agent: Mitra Tours & Travel, Traveloka. API services: One Gate Payment (OGP).”
“Fintech: Afinpay, Xendit, Midtrans. API services: One Gate Payment (OGP); BUMN: Pertamina, PLN, Semen Indonesia, PGN. API services: One Gate Payment (OGP) dan MPN G2; Remittance: GMoney Trans, Kyodai Remittance; dan Program Pemerintah: Kartu Prakerja. API services: Call Bank Disbursement, Check Status,” tutur Sri Indira.
Ia pun menjelaskan 5 besar transaksi API, “Gambaran besaran tren pemanfaatan transaksi API services yang digunakan oleh ekosistem digital tahun 2020 sampai dengan Juni 2021, dengan urutan Jumlah transaksi; Nilai transaksi (dalam juta) sebagai berikut, “One Gate Payment (OGP): Tahun 2020: 34,952,369; 83.817,256. Tahun 2021: 29,793,842; 68,553,226.”
“Rek. Dana Lender (RDL): Tahun 2020: 889,940; 3,862,929. Tahun 2021: 1,704,059; 7,955,657. Remittance: Tahun 2020: 2,339,499; 12,111,410. Tahun 2021: 640.055; 3.565.406.”
“Keagenan: Tahun 2020: 9,928,868; 7,107,172. Tahun 2021: 11,317,089; 6,812,832. eCollection: Tahun 2020: 137,872,167; 139,726,228. Tahun 2021: 97,313,675;105,169,000.”
Baca: Nasabah BNI Dihimbau Segera Ganti ke Kartu Debit Chip Sebelum 30 November 2021
Keberhasilan terkait TI BNI Strategi berikutnya, yaitu pemenuhan kapasitas dan kapabilitas SDM TI yang berdasarkan cetak biru pengembangan SDM sektor jasa keuangan 2021-2025 dan prinsip dasar pengembangan SDM sektor jasa keuangan.
Strategi yang ditempuh BNI dalam pemenuhan SDM TI yaitu, pertama, Kerja sama: penyediaan kapasitas dan kapabilitas developer, dengan ruang lingkup System Development Life Cycle (SDLC), menjadi developer pooling.
Kedua, Akuisisi: IT Officer Development Program (ODP), professional & experience hiring, expert/konsultan.
Ketiga, BNI Hub: komunitas IT (regional & nasional), inkubasi talent IT (co-working & co-creation).
Keempat, IT Academy: IT Digi School, IT Bootcamp, IT ODP School, IT Intership, Community of Practices
“Cara yang kami tempuh dengan memfasilitasi IT internship/bootcamp untuk digital talent pada ekosistem kampus dalam konteks memperkaya kapabilitas para mahasiswa untuk mempersiapkan diri agar dapat masuk ke industri digital, sehingga dapat meningkatkan penyerapan digital talent di industri digital,” tutur Sri Indira.
Hadir juga dari BNI dalam sesi ini: Adelia April Lisianti selaku AVP Digital Banking Strategy, Sugeng Santoso selaku AVP Proses Dana Konsumer, Aries Firdiansyah selaku VI IT Architecture and Strategic Resource, Sulaiman, Agra RC, dan Taufik.
Bertindak selaku dewan juri: Dwinda Ruslan dan Kusuma Prabandari dari majalah IT Works, Agnes dari Awesome Consulting, dan Muhamad Jumadi dari Indonesia Telecommunication User Group.
Baca: Transaksi Digital Banking Melonjak, BNI Hadirkan BNIFX