Perkembangan ekonomi digital di Indonesia diawali oleh e-commerce dan ride-hailing, yang kemudian diikuti oleh layanan digital lainnya termasuk layanan keuangan atau Fintech, mulai dari sistem pembayaran digital (e-wallet) hingga peer to peer dan crowd funding.
Perkembangan Fintech kemudian memicu munculnya bank digital. Persaingan bank di era digital ini sudah berbeda dari era sebelum digital. Salah satu kunci untuk bisa menghadapi persaingan adalah ekosistem digital yang dimiliki bank
“Keunggulan Bank Digital semakin besar ketika bank tergabung dalam sebuah ekosistem yang memberikan semua layanan yang dibutuhkan oleh nasabah. Semakin besar dan lengkap ekosistem digital yang terkoneksi dengan bank digital, semakin unggul bank digital,” tutur Piter Abdullah Direktur Riset CORE, dalam swebinar, Selasa (02/02/2022).
Menurutnya, ekosistem itu sangat dipengaruhi oleh kemauan untuk berkolaborasi dengan ekosistem lain yang akan membesarkan ekosistem dari bank tersebut.
Sehingga meskipun sebuah bank memiliki modal besar tetapi enggan berkolaborasi, maka ia bisa kalah dalam membangun ekosistem dengan bank-bank yang lebih kecil, tetapi mau berkolaborasi dengan berbagai ekosistem layanan digital lain.
Saat ini bank digital masih dalam fase awal di mana pasar bank digital terus berkembang. Piter melihat pasar bank digital baru memanfaatkan sebagian dari layanan bank digital utamanya yakni aplikasi mobile banking.
“Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan nasabah, pasar bank digital akan lebih luas lagi. Jadi, dapat disimpulkan potensi pasar bank digital masih sangat besar dan akan terus tumbuh,” tegasnya.
Baca: Layanan Digital Bank Amar Tahun ini Fokus Garap UKM dan UMKM