Riset terbaru Oracle bertajuk “The No Planet B”, menemukan bahwa orang-orang sudah kecewa dengan kurangnya kemajuan yang dibuat masyarakat menuju keberlanjutan dan inisiatif sosial. Mereka percaya bahwa teknologi dapat membantu organisasi sukses, di mana manusia telah gagal.
Hasil survei memperlihatkan, orang-orang dari Asia-Pasifik (APAC) ingin agar bisnis meningkatkan upaya keberlanjutan dan sosial.
Perkembangan dua tahun terakhir telah menyoroti keberlanjutan dan upaya sosial, di mana banyak orang di seluruh dunia yang merasa kecewa dengan kurangnya kemajuan dan menyerukan agar perusahaan meningkatkan kedua upaya tersebut.
Beberapa temuan utama dari wilayah JAPAC (Jepang-Asia Pasifik): 95% orang percaya faktor keberlanjutan dan sosial lebih penting dari sebelumnya, dan 81% mengatakan peristiwa selama dua tahun terakhir telah menyebabkan mereka mengubah tindakan mereka.
Baca: Kominfo Kerja Sama dengan Oracle Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara
Kemudian, 94% responden percaya bahwa masyarakat belum membuat kemajuan yang cukup terhadap inisiatif sosial, 40% mengaitkan kurangnya kemajuan dengan orang yang terlalu sibuk dengan prioritas lain.
Di mana, 43% percaya itu adalah hasil dari penekanan pada keuntungan jangka pendek daripada manfaat jangka panjang, dan 37% percaya orang terlalu malas atau egois untuk membantu menyelamatkan bumi ini.
Oracle bersama Pamela Rucker, Penasihat CIO dan Instruktur untuk Pengembangan Profesional Harvard, melakukan survei terhadap lebih dari 11.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 15 negara pada 25 Februari – 14 Maret 2022.
Secara lebih rinci, 11.005 responden global berasal dari 15 negara (Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, China, India, Australia, Jepang, Singapura, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, dan Meksiko).
Survei tersebut mengeksplorasi sikap dan perilaku konsumen dan pemimpin bisnis terhadap upaya keberlanjutan dan sosial bersama dengan peran dan harapan kecerdasan buatan (AI) dan robot dalam upaya lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).
Baca: ONE Indonesia Gandeng Oracle Academy Latih 1.000 Pendidik dari 150 Institus