Studi Lenovo bertajuk “Human-Centered Insights to Fuel ITs Vision 2022”, melaporkan bahwa 84% karyawan mempercayai teknologi merupakan hal yang penting untuk mendukung sistem kerja hybrid yang memberikan fleksibilitas kerja dan melibatkan tim yang beragam.
Studi tersebut juga menyatakan bahwa ekosistem ruang kerja digital cerdas yang terintegrasi diprediksi akan mendorong peningkatan pencapaian bisnis sampai dengan 70% dalam variasi bisnis yang berbeda bagi perusahaan yang mengadopsi perubahan ini hingga tahun 2026.
Namun penggunaan teknologi tinggi juga menciptakan tantangan keamanan siber yang saat ini masih menjadi masalah utama di semua bisnis. Perusahaan dapat kehilangan waktu operasional selama satu bulan untuk melakukan perbaikan sistem dari serangan siber.
Tentunya masalah keamanan seperti ini berpotensi membatasi kemampuan perusahaan untuk berfokus pada misi dan visi inti organisasi untuk masa depan. Sementara, dinamika cara kerja yang baru dan tidak dapat diprediksi mempersulit pemilihan teknologi terbaik. Bahkan menurut studi, 60% Chief Information Officer mengalami tantangan saat mengadopsi dan menerapkan teknologi baru di era ini.
Rangkaian Solusi Teknologi Pintar Lenovo
Guna mengetahui solusi mengatasi batasan-batasan tersebut dan membuka kesempatan bisnis yang lebih luas hingga dapat memenangkan persaingan bisnis jangka panjang, Lenovo Indonesia membahasnya dalam acara IDC x Lenovo Executives Roundtable “Enter the Era of Digital Workplace and Cyber Resilience”.
Dalam acara roundtable tersebut, Budi Janto, General Manager Lenovo Indonesia mengatakan Lenovo senantiasa mentransformasi cara orang hidup dan bekerja, membentuk kembali ekspektasi, dan pengalaman untuk memberdayakan pelanggan dengan produktivitas yang lebih cerdas, dan kehidupan yang lebih cerdas untuk semua.
“Oleh karenanya, kami terus mendorong batasan, membangun masa depan yang lebih cerdas dan lebih cepat, dengan menghadirkan aplikasi dan pengalaman teknologi baru, serta mendukung pola kerja kolaboratif untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia,” tegasnya
Sementara, Christian Fam, Regional Research Manager Asia Pacific Research Service IDCmendefinisikan ruang kerja digital cerdas sebagai ekosistem yang menawarkan pengalaman pengguna yang terintegrasi.
“Tambahan fitur teknologi kognitif, seperti AI, pembelajaran mesin (machine learning), dan analitik dapat memberikan dukungan yang aman, dapat dipersonalisasi, dan digabungkan dengan kebutuhan lain dari para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Ruang kerja digital cerdas sepenuhnya dapat dioptimalkan oleh solusi teknologi yang mumpuni,” imbuhnya.
Dengan perubahan tren dan kebutuhan tersebut, Lenovo Indonesia telah menyiapkan rangkaian solusi teknologi pintar yang mendukung pencapaian bisnis lebih baik dalam era transformasi digital saat ini, antara lain: Lenovo ThinkShield, Lenovo Managed Serviced, Lenovo ThinkSmart, Lenovo Complete Conference Room, Lenovo Remote Work Enablement, dan meluncurkan Thinkpad Z seriesyang memberikan pengalaman teknologi maksimal dengan prinsip hijau.
Untuk komitmen keberlanjutan, Lenovo telah menghadirkan layanan CO2 Offset Servicesyaitu kompensasi CO2 berdasarkan emisi produk yang realistis, meliputi produksi, pengapalan, dan siklus hidup tipikal hingga 5 tahun. Untuk hal ini, Lenovo bermitra dengan penyedia Layanan Offset CO2 bersertifikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu, Asset Recovery Services juga telah disediakan untuk pasar Indonesia yang membantu pengembangan strategi disposisi perusahaan yang berkelanjutan dan daur ulang produk akhir masa pakainya dengan menghancurkan peralatan teknologi yang kurang efisien dari penggunaan dengan cara-cara yang berkelanjutan.
Baca juga: Segera Hadir Rangkaian Perangkat Premium dan Gaming Lenovo Tahun 2023