ItWorks
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
ItWorks
No Result
View All Result

Membangun Dunia yang Quantum-Ready

Fauzi
31 August 2023 | 14:00
rubrik: Expert
Red Hat Berambisi Capai Target Net Zero Emisi Gas Rumah Kaca di 2030
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Michael Epley, Chief Architect & Security Strategist, Red Hat

Sebagai penyedia software open source yang enterprise-ready terdepan dunia, Red Hat mempunyai posisi yang unik dalam membantu mempersiapkan berbagai pengguna platform kriptografi yang embedded untuk bertransisi ke dunia post-quantum.

Bahkan, pemerintah Amerika Serikat menyebutnya sebagai “imperative” di dalam National Security Memorandum terbarunya:

[Menjadi quantum-ready] merupakan suatu keharusan (imperative) di semua sektor dalam perekonomian Amerika Serikat, mulai dari pemerintahan, hingga infrastruktur penting, layanan komersial, hingga penyedia cloud, dan tempat lain yang menggunakan kriptografi publik yang penting namun rentan – NSM-10

Sebagian dari misi Red Hat adalah menjadi pemimpin dalam menyediakan solusi inovatif yang menyiapkan pengguna di berbagai sektor untuk menghadapi pergeseran teknologi, dengan revolusi kuantum yang terdekat.

Dengan peningkatan dramatis dalam kemampuan komputasi yang disebabkan oleh komputasi kuantum, apa artinya ini bagi keamanan siber?

Risiko yang ditimbulkan oleh kuantum
Saat ini, bahaya jatuhnya data terenkripsi ke tangan yang salah benar-benar nyata. Pelaku kejahatan dan state actor ingin mengambil informasi penting untuk melakukan dekripsi dan eksploitasi di masa depan. Sistem kriptografi saat ini, seperti RSA, mengandalkan faktorisasi prima atau sistem matematika lain; sistem tersebut bekerja baik dengan kemampuan komputasi saat ini, namun dengan daya komputasi kuantum berarti sistem tersebut lebih siap dikompromikan. Implikasi atas kepercayaan kita terhadap platform komputasi, software distribution, keamanan data, dan telekomunikasi sangat besar.

Semua jenis sistem informasi sangat rentan. Bahkan sistem yang biasanya tidak dianggap sebagai kriptografi masih menggunakan kriptografi secara tidak jelas atau samar di mata pengguna akhir. Ini artinya bahkan lingkungan ini akan rentan terhadap Cryptographically Relevant Quantum Computer (CRQC). Salah satu risiko terbesar yang ditimbulkan dari pergeseran ke komputasi kuantum adalah terkikisnya kepercayaan terhadap platform komputasi. Perhatikan dampak pada:

  • Root of trust terhadap hardware tergantung pada Secure Boot, TPM, FIDO dan berbagai mekanisme yang terlindungi secara kriptografis, untuk mencegah pencurian data. Ini termasuk perangkat edge yang menjalankan pabrik dan mengumpulkan data dari lapangan.
  • Distribusi software (termasuk layanan berbasis web) dan signing system yang masih Anda percaya dan jalankan. Namun banyak dari sistem ini tidak mengalami perubahan dalam puluhan tahun karena tidak ada kebutuhan untuk itu.
  • Data dan identitas Anda, termasuk properti, kesehatan, catatan keuangan dan cryptocurrency, semua yang tergantung pada catatan elektronik dan sistem transfer.
  • Layanan telekomunikasi dan online yang membentuk daily fabric pada situs web, e-commerce, media sosial, ponsel, dan 5G – profil media sosial dan profil online lainnya yang diciptakan sampai hari ini, Facebook saja yang sudah berdiri selama 20 tahun.
BACA JUGA:  Naikkan Belanja Teknologi, Tingkatkan Daya Saing Industri Pergudangan Indonesia

Kerangka waktu penggunaan kriptografi sudah tumpang tindih dengan kemungkinan kerangka waktu pengenalan CRQC. Ini artinya kriptografi yang kita kenal sudah harus berevolusi.

Beralih ke kriptografi post-quantum
Dunia harus menganalisa dan, jika perlu, mengganti cryptosystem yang rentan dengan alternatif post-quantum. Red Hat mengenali kebutuhan ini dan sudah bekerja sama dengan organisasi terkemuka seperti NIST dan IBM untuk membuat standar dan mengimplementasikan enkripsi post-quantum.

Berbeda dengan komputer kuantum powerful yang masih dalam pengembangan, kriptografi post-quantum kini sudah tersedia. Dengan mengadopsi evolusi ini, Anda bisa berupaya untuk dengan lebih baik melindungi data Anda dari ancaman yang ada pada saat ini dan di masa depan.

“Mengetahui ke mana arah migrasi kriptografi post-quantum membutuhkan langkah-langkah penemuan awal untuk pengembangan peta jalan migrasi. Ini termasuk mengidentifikasi standar yang terdampak oleh standards developing organizations (SDO) dan konsortium, dan mengidentifikasi aplikasi dan protokol yang penting, baik di enterprise maupun sektor-sektor lain.” – NIST

Red Hat adalah mitra terpercaya Anda
Komunitas open source sedang membangun dan menguji implementasi algoritma finalis NIST untuk mengevaluasi drop-in suitability terhadap kriptosistem yang sudah ada seperti RSA atau ECDSA. Ini termasuk menilai performa dan karakteristik lain dari implementasi ini untuk meningkatkan dan mengukur potensi dampak terhadap dependent system.

Sebagai provider enterprise dan platform terpercaya, Red Hat memiliki sejarah panjang dalam membantu organisasi mengadopsi teknologi IT enterprise terdepan, mulai dari Linux dan container, hingga Kubernetes dan serverless; di samping platform tersebut, kami juga membantu tim IT membangun dan menyempurnakan kondisi keamanan seputar kemajuan tersebut.

Pendekatan kami tidak berbeda dalam hal keamanan siber di dunia post-quantum. Kami sudah memperbarui standar dan teknologi yang berdekatan dan menyiapkan sistem operasi generasi baru dan platform berlapis untuk mendukung dan menawarkan kriptografi post-quantum. Dengan Red Hat, Anda bisa menavigasi transisi rumit menuju dunia yang quantum-ready dengan sedikit disrupsi sekaligus mendapatkan postur keamanan yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan-tantangan baru tersebut.

Contoh dari dorongan ini adalah komunitas open source di openquantumsafe.org sudah menguji dan mengevaluasi performa dari alternatif post-quantum cryptography (PQC).

BACA JUGA:  Empat Cara Facebook Pastikan Keamanan Platformnya

Tantangan kriptografi kuantum
Migrasi ke kriptografi post-quantum adalah tugas sangat besar yang membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang cermat. Red Hat berfokus untuk mengatasi tantangan-tantangan ini secara langsung karena dampaknya yang besar terhadap IT. Penting untuk memiliki solusi target yang siap untuk mengatasi masalah-masalah spesifik di setiap fase dalam siklus migrasi.

  1. Ketika organisasi regulator dan sertifikasi seperti NIST belum siap melakukan finalisasi algoritma dan sistem berdasarkan kemajuan ini, pengadopsi awal harus bersiap untuk restart atau melakukan revert terhadap migrasi yang sedang berlangsung di tengah jalan. Solusi awal mungkin harus berfokus pada agilitas untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk transisi ke alternatif dan memungkinkan update yang lebih mudah untuk standar kriptografi di masa depan, saat dibutuhkan.
  2. IT modern adalah sentral pada hampir semua aspek di perusahaan, industri dan misi. IT sprawl menciptakan tantangan besar ketika harus bertransisi ke kriptografi post-quantum, yang artinya kadang-kadang operasional akan memasukkan lingkungan kriptografi campuran dan hybrid. Mengotomatisasi proses penilaian dan evaluasi bisa membantu mendorong prioritas dengan data dan bukti, yang mengarah pada sasaran migrasi di individual system.
  3. Mampu melanjutkan operasional bisnis selama proses disruptif ini akan jadi sangat penting. Tim IT harus sering menganalisa dan menilai risiko dan dampak operasional terhadap sistem, yang bisa membantu mencegah mangkraknya modernisasi kriptografi atau berhenti sama sekali.
    Solusi awal yang bisa melapisi teknologi keamanan yang sudah ada dan berjalan sesuai dengan protokol dalam mixed deployment akan dibutuhkan, begitu juga tools khusus untuk menguji dan memvalidasi serta mengukur performa, biaya, skala dan dampak keseluruhan dari cryptosystem baru ini terhadap sistem enterprise.

Bersiap jadi quantum-ready dengan Red Hat
Bermitra dengan IBM dan organisasi seperti QuSecure, Red Hat memperluas ekosistem dan komunitas kami demi memajukan pendekatan enterprise terhadap teknologi yang quantum-ready. Tujuannya untuk memperluas solusi kami yang sudah ada dan tervalidasi yang membantu melindungi aliran data Anda hari ini sekaligus mempersiapkan Anda untuk masa depan.

BACA JUGA:  Bagaimana Industry 4.0 Telah Mendefinisikan Kembali Sektor Manufaktur di Indonesia

Tak perlu menunggu sampai komputasi kuantum menimbulkan masalah terhadap data penting Anda. Dengan Red Hat, Anda bisa memulai perjalanan menuju dunia yang quantum-ready hari ini – para ahli kami bisa mendiskusikan pemanfaatan kriptografi di perusahaan Anda dan kemampuan yang dimiliki Red Hat hari ini, serta membantu menunjukkan bagaimana Anda bisa memulai migrasi hari ini.

Para pakar platform Red Hat telah bekerja sama dengan tim QuSecure untuk mengembangkan platform Red Hat yang sudah terbukti, di antaranya Red Hat Enterprise Linux (RHEL), Red Hat OpenShift dan Red Hat Ansible Automation Platform. Ini memungkinkan Anda untuk membangun di platform Red Hat yang terpercaya dan menggelar solusi Anda dan di enterprise yang sudah menggunakan teknologi open source enterprise terkemuka.

Dengan melakukan decoupling pada encryption layer dan menggunakan platform terpercaya kami, Anda bisa beradaptasi dengan kriptografi post-quantum secara lebih baik, sekaligus membatasi disrupsi terhadap sistem yang sudah ada.

Tags: Red Hat
Previous Post

Program InnovateHer Academy Tingkatkan Keterampilan Digital Perempuan Pendiri Perusahaan Rintisan

Next Post

ASUS Luncurkan Server ESC8000 dan ESC4000 dengan GPU NVIDIA L40S

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TOP DIGITAL AWARDS

Hanwha Life)

Terus Berinovasi, Hanwha Life Raih Golden Star Trophy di TOP Digital Awards 2024

Teguh Imam Suyudi
23 December 2024 | 19:00

BPJS Kesehatan Sabet Golden Trophy TOP Digital Awards 2024

BPJS Kesehatan Sabet Golden Trophy TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
14 December 2024 | 23:19

Kazee Digital Indonesia Borong Dua Penghargaan di Ajang TOP Digital Awards 2024

Kazee Digital Indonesia Borong Dua Penghargaan di Ajang TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
6 December 2024 | 21:25

Kesia Raih Penghargaan Bintang 4 TOP Digital Awards 2024

Kesia Raih Penghargaan Bintang 4 TOP Digital Awards 2024

Ahmad Churi
6 December 2024 | 06:35

Sharing Session TOP Digital Awards 2024

TOP Leader Berbagi Kisah Sukses Digitalisasi di Sharing Session TOP Digital Awards 2024

Teguh Imam Suyudi
5 December 2024 | 17:00

Load More

TERPOPULER

  • Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gelar ZTE Day Indonesia 2025, ZTE Tegaskan Dedikasi Berkelanjutannya dalam Mendukung Transformasi Digital Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Halodoc Berikan Layanan Konsultasi Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Mudah Mengurus Surat Pindah Domisili secara Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arya Damar, Dirut Lintasarta Yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
iklan bni

ICT PROFILE

Cloudera Tunjuk Leo Brunnick Jadi Chief Product Officer

Cloudera Tunjuk Leo Brunnick Jadi Chief Product Officer

Fauzi
28 March 2025 | 14:00

Cloudera, platform true hybrid untuk data, analitik dan AI, mengumumkan penunjukan Leo Brunnick sebagai Chief Product Officer, hari ini (28/3/2025)....

Nutanix Tunjuk Jay Tuseth Jadi Vice President & General Manager APJ

Nutanix Tunjuk Jay Tuseth Jadi Vice President & General Manager APJ

Fauzi
19 March 2025 | 16:00

Perusahaan komputasi hybrid multicloud, Nutanix, memberikan pengumuman terkait ditunjuknya Jay Tuseth sebagai Vice President dan General Manager Asia Pasifik dan...

EXPERT

Cloudera Rilis Operational Database Cloud-Native untuk Akselerasi Pengembangan Aplikasi

Jaringan yang Sempurna Tidak Dibangun dalam Semalam – Harus Dimulai Hari Ini

Fauzi
20 May 2025 | 13:20

Oleh: Anthony Behan, Global Managing Director, Communications, Media & Entertainment, Cloudera Internet sudah menjadi elemen yang sangat penting dalam kehidupan...

Pemilu dan Pandemi Bikin Ransomware Jadi Ancaman Serius

Risiko Keamanan Siber Terkait Situasi Perang Tarif AS

Ahmad Churi
21 April 2025 | 10:58

Oleh Roman Dedenok, Pakar Keamanan Kaspersky Threat Research Selama periode ketidakpastian ekonomi, baik yang disebabkan oleh tarif, peristiwa geopolitik, atau...

TIK TALKS

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

redaksi
16 August 2022 | 15:30

Di masa akan datang banyak aplikasi yang akan membutuhkan low latency connectivity. Lalu apa kaitannya dengan Edge DC yang hadir...

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

redaksi
15 August 2022 | 12:30

Bagaimana cara mengolah Big Data sehingga dapat divisualisasikan, serta bagaimana dapat melakukan analitik dan dapat memprediksikan apa yang harus dilakukan...

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Itworks - Inspire Great & Telco for Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto