Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali terpilih menjadi salah satu finalis dalam ajang TOP Digital Awards yang diselenggarakan oleh Majalah ItWorks.
Pekan lalu, LPDP yang merupakan badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan ini mengikuti sesi presentasi penjurian Top Digital Awards 2023 yang diselenggarakan secara daring.
Dalam presentasinya, Direktur Keuangan dan Umum LPDP, Emmanuel Agust Hartono, memaparkan berbagai inovasi unggulan untuk mendukung tugas lembaga tersebut sebagai pengelola dana abadi (endowment fund) pendidikan di Indonesia.
Hasil pengelolaan dana abadi tersebut digunakan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul dan mendukung riset inovasi nasional.
Agust menjelaskan, ada beberapa inovasi unggulan LPDP, salah satunya adalah aplikasi eRispro. eRispro merupakan sistem informasi manajemen pendanaan riset terpadu (research grant lifecycle management tools) yang digunakan oleh LPDP dalam mengelola pendanaan riset secara end to end.
“Jadi fiturnya sudah lengkap mulai dari pendaftaran proposal, seleksi proposal, pencairan dana, pemantauan dan evaluasi riset, sampai dengan penilaian dampak riset,” kata Agust yang membawakan materi presentasi berjudul Improvement of LPDP Services through Digital Transformation in Business and Integration System.
Agust dalam penjurian ini didampingi Kingkin Rahayu Ningsih (Kepala Divisi PSDM TI LPDP), Esa Pawenang Panjiwa Putra (Kepala Subdivisi TI LPDP), Luh Putu Rina Maharani (Kepala Subdivisi Monev Beasiswa LPDP), Shabahul Arafi (Kepala Subdivisi Organisasi,SDM dan Umum), serta Librianto K (Kepala Divisi Aset dan Setelmen LPDP).
Agust melanjutkan, keunggualan eRispro adalah percepatan service level agreement (SLA) pencairan dana riset dari sebelumnya 10 hari menjadi lima hari. Ini karena eRispro sudah terintegrasi dengan aplikasi lain di kementerian/lembaga ataupun perusahaan terkait.
Fitur eRispro juga menyediakan proses penyusunan perjanjian atau kontrak secara digital yang terintegrasi dengan digital signature dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan eMaterai Peruri. Sehingga prosesnya menjadi lebih ringkas dan tidak memakan waktu, karena tidak perlu penempelan materai dan pengiriman berkas melalui ekspedisi.
“Proses yang biasanya berlangsung antara dua hingga tiga minggu untuk pengiriman berkas bolak-balik, sekarang bisa tuntas hanya dalam satu minggu atau tujuh hari,” kata dia.
Menurut Agus, aplikasi eRispro sudah terkoneksi dengan sistem di kementerian/lembaga negara atau perusahaan terkait, antara lain dengan aplikasi Sinta di Kemdikbudristek untuk mengetahui profil peneliti. Selain itu juga dengan sistem di Dukcapil Kemendagri terkait NIK (nomor induk kependudukan), lalu dengan BSSN untuk tanda tangan elektronik.
eRispro juga terhubung dengan aplikasi di Kemendikbudristek terkait basis data penelitian, aplikasi SPP/Keuangan Internal LPDP, e-Materai Perum Peruri, serta Whatsapp Bussiness untuk notifikasi layanan-layanan LPDP. “Untuk pembayaran juga sudah host-to-host dengan Bank Mandiri,” kata Agus.
Aplikasi eRispro yang merupakan inovasi LPDP ini saat ini sudah direplikasi dan dimanfaatkan oleh unit/lembaga lain seperti Universitas Riau (UNRI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Telkom University (Tel-U), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). “Ada pula dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang masih dalam tahap diskusi awal,” ujar Agust.
Inovasi unggulan lainnya adalah eBeasiswa yang merupakan aplikasi terkait layanan beasiswa yang dikelola LPDP. Sebelum ada aplikasi ini, penerima beasiswa (awardee) LPDP menggunakan dua portal administrasi beasiswa, yaitu SIPENDOB untuk mengurus dokumen seputar administrasi perkuliahan dan SIMONEV untuk monitoring progres studi dan pencairan dana hidup bulanan.
Saat ini, kedua portal tersebut telah diintegrasikan melalui ebeasiswalpdp.kemenkeu.go.id . Beberapa manfaatnya aplikasi E-Beasiswa ini adalah awardee LPDP kini tak perlu lagi membuka dua portal SIPENDOB dan SIMONEV, karena seluruh proses end-to-end selama menjadi awardee cukup dilakukan melalui e-Beasiswa LPDP.
Termasuk pengajuan perpindahan prodi/perguruan tinggi, cuti, perpanjangan durasi studi, dan penundaan studi yang sebelumnya dilakukan melalui tiket bantuan, kini beralih pula ke portal e-beasiswa LPDP.
“Integrasi sistem ini sekaligus mempermudah proses pemantauan pencarian LoA, ketepatan waktu studi, keberadaan studi dan kepatuhan penyampaian penyelesaian studi,” tuturnya.
Inovasi unggulan lainnya adalah aplikasi e-tender untuk pengelolaan tender deposito. E-tender adalah solusi tender penawaran rate deposito oleh bank mitra LPDP dengan menggunakan bantuan sistem teknologi informasi berbasis web. E-tender ini kelebihannya dapat diakses di mana saja dan kapan saja karena berbasis web.
E-tender juga membantu proses penempatan deposito yang lebih objektif dan sesuai dengan kebijakan investasi yang ada di LPDP.
Kelebihan lainnya adalah mitigasi risiko fraud, di mana penawaran rate deposito dari perbankan disampaikan secara langsung melalui aplikasi tanpa adanya interaksi langsung dengan petugas investasi LPDP.
“Pengurutan pemenang juga berdasarkan rate deposito tertinggi dan berita acara tender di-generate secara otomatis oleh aplikasi,” kata Agust.
Penulis: Nurdian Akhmad