Sejak lima tahun terakhir, PT BPR Delta Artha (Perseroda) aktif mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai solusi bisnis unggulan untuk mendukung kinerja bisnis perusahaan sekaligus juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Salah satu solusi bisnis andalan yang dikembangkan BPR Deltha Artha adalah Aplikasi Non Tunai Desa. Bank BUMD Kabupaten Sidoarjo ini mengimplementasikan aplikasi tersebut sejak 2020. Saat ini, 118 desa di Kabupaten Sidoarjo sudah menggunakan Aplikasi Non Tunai Desa.
“Salah satu keberhasilan BPR Delta Artha terkait solusi bisnis adalah penggunaan Aplikasi Non Tunai Desa. Aplikasi yang dikembangkan tersebut dapat digunakan secara serempak oleh Pemerintah Desa se- Kabupaten Sidoarjo, dan telah terbukti efektif untuk melakukan transaksi, baik untuk peningkatan transparansi, akuntabel, partisipatif, tertib dan disiplin anggaran pemerintah desa,” kata Deddy, Kepala Bagian Manajemen Risiko BPR Delta Artha dalam presentasi penjurian TOP Digital Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Deddy yang dalam penjurian tersebut didampingi Direktur Utama PT BPR Delta Artha Sofia Nurkrisnajati Atmaja membawakan materi presentasi berjudul Solusi Digital Berbasis Keunikan.
Menurut Deddy, aplikasi yang dijalankan oleh Pemerintah Desa se-Kabupaten Sidoarjo itu untuk melaksanakan perintah pembayaran secara nontunai. “Karena kami sebagai pemegang rekening kas desa, jadi desa bisa memerintahkan ke kami untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga ataupun pembayaran pajak dan lainnya,” tutur dia.
Keunggulan Aplikasi Non Tunai Desa antara lain secara real time bisa mendapatkan notifikasi atau perintah pembayaran dari Pemerintah Desa yang rekeningnya ada di BPR. “Penggunaan aplikasi tersebut telah mendapatkan apresiasi dari Pemkab Sidoarjo dan dituangkan dalam regulasi yang mengatur Pelaksanaan Transaksi Non Tunai di Desa se Kabupaten Sidoarjo,” kata Deddy.
Solusi bisnis unggulan lainnya terutama terkait peningkatan layanan adalah Mobile Banking BPR Delta Artha. Solusi digital ini sudah diimplementasikan BPR Delta Artha sejak 2022.
Deddy menjelaskan, Mobile Banking BPR Delta Artha merupakan aplikasi perbankan yang dapat diakses melalui handphone serta dapat digunakan untuk berbagai transaksi seperti pindah buku saldo ke bank lain, pengisian e-money, maupun pembayaran seperti telepon, PDAM, pembelian tiket, dan lainnya. “Penggunaan mobil banking ini telah meningkatkan transaksi perbankan, sekaligus juga untuk branding BPR,” kata dia.
Menurut Deddy, aplikasi mobile banking BPR Delta Artha terintegrasi dengan aplikasi unggulan lainnya yang juga dikembangkan perusahaan seperti dengan Rajabiller/PPOB. Solusi bisnis ini diimplementasikan BPR Delta sejak tahun 2022.
“Fitur unggulannya adalah berbagai macam pembayaran seperti telepon, PDAM, pembelian tiket, pengisian e-money, dan lainnya,” kata dia.
Selain solusi bisnis untuk eksternal, BPR Delta Artha juga mengembangkan solusi bisnis terkait internal atau untuk mendukung operasional perusahaan. Sejak 2019, BPR ini mengimplementasikan Aplikasi Mandiri Consulting.
“Ini merupakan aplikasi yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan antara lain mengenai target keuangan, tingkat kesehatan, manajemen risiko, GCG, APPU-PPT, sampai dengan analisas kredit,” tuturnya.
Menurut Deddy, Aplikasi Mandiri Consulting ini user friendly karena bisa di-customize sesuai kebutuhan perusahaan. Sedangkan manfaat untuk perusahaan adalah kecepatan pengambilan keputusan, efektivitas operasional dan pelaporan.
Solusi bisnis terkait internal lainnya yang juga sudah diimplementasikan BPR Delta Artha adalah Aplikasi Pefindo. Aplikasi yang sudah digunakan sejak 2021 ini untuk melakukan pengecekan skor kredit calon debitur.
“Data yang disajikan lebih lengkap sehingga membantu BPR untuk mempercepat pengambilan keputusan serta efektivitas kegiatan operasional,” kata dia.
Keamanan TI
Selain mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai solusi digital, BPR Delta Artha juga sangat memperhatikan aspek keamanan teknologi informasi/TI (Cyber Security). Beberapa aspek yang menjadi perhatian adalah terkait Application Security, Network Security, Server Security, dan Disaster Recovery Planning.
Untuk Application Security, upaya yang dilakukan antara lain penerapan autentifikasi pada setiap klasifikasi dan role user yang mengakses Aplikasi Inti Perbankan BPR Delta Artha. Kemudian penerapan authorization pada berapa tahapan transaksi perbankan berdasarkan limitasi dan wewenang masing-masing user diberlakukan otorisasi pada level dan kategori transaksi tertentu.
“Kami juga melakukan Encryption. Data yang tersimpan di dalam database aplikasi kami, telah menerapkan enkripsi data, sehingga data dan informasi yang tersimpan dalam aplikasi kami tidak dapat dapat dengan mudah terbaca oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Deddy.
Upaya lainnya adalah dengan Logging sehingga seluruh aktivitas sistem dan user tersimpan secara terstruktur yang dapat dimanfaatkan pada saat pendeteksian data atau saat audit.
Untuk yang terkait Network Security, beberapa yang dilakukan antara lain keamanan jaringan. “Pada setiap kantor cabang dan kantor kas kami telah menerapkan keamanan jaringan dengan metode yang kami gunakan yaitu VPN IP.
Begitu pula pada interkoneksi beberapa kantor cabang yang terhubung dengan Server Aplikasi Inti Perbankan secara online realtime, dengan menggunakan beberapa layer jaringan dan tahapan level firewall pada server aplikasi yang berjalan.
Sedangkan untuk Server Security, pihaknya memastikan Keamanan Fisik Ruang Server dengan menetapkan standar keamanan ruang server, mulai dari standar material, tata letak, kondisi dan peralatan pendukung. “Kami juga menetapkan standar pengelolaan dan pemeliharaan ruang server,” ucap dia.
Untuk Disaster Recovery Planning (DRP), BPR Delta Artha menerapkan sistem ini pada aplikasi yang telah berjalan secara sistematis dan terpadu, dan telah melalui tahapan uji coba pada setiap kurun waktu tertentu.
“Kami juga melakukan risk assessment pendeteksian ancaman, baik ancaman yang mengakibatkan kerusakan fisik maupun logistik. Dengan tujuan untuk meminimalisir musibah,” kata dia.
Selain itu juga ada Recovery Strategy dengan mengupayakan strategi pemulihan yang meliputi penyediaan fasilitas fisik serta teknologi pendukung.
BPR Delta Artha juga sudah memiliki Disaster Recovery Organization atau model dan struktur organisasi yang berwenang dalam melakukan segala aktivitas pemulihan bencana. Selain itu juga ada Disaster Recovery Procedures atau penerapan prosedur-prosedur yang mengatur segala kegiatan sebagai respons terhadap bencana, pada saat terjadi hingga pada masa pemulihan.
Penulis: Nurdian Akhmad