ItWorks- Kesia terus hadirkan solusi inovasi baru untuk mendukung Rumah sakit tingatkan kualitas layanan dengan sistem aplikasi teknologi digital -Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Deretan solusi dihadirkan Kesia yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pelayanan Kesehatan, baik bagi para tenaga kesehatan, staf rumah sakit, maupun pasien.
Di era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, keunggulan Rumah Sakit tidak lagi hanya diukur oleh keahlian medisnya, tetapi juga aspek pemanfaatan solusi TIK untuk layanan kesehatan yang lebih baik dan cepat dengan dukungan teknologi digital. Pemanfaatan teknologi system informasi rumah sakit (SIMRS) menjadi fondasi dasar untuk efisiensi operasional, kualitas pelayanan, dan kepuasan pasien.
“Solusi digital Kesia dibangun dan dikembangankan untuk membantu mengelola sistem rumah sakit secara 360º, terutama mendorong rumah sakit melakukan transformasi digital secara end to end dengan solusi IT terintegrasi atau ERP yang menghubungkan kepada seluruh staf rumah sakit, mulai dari Front Office hingga para Dokter. Solusi digital Kesia juga untuk mendukung gerakan ramah lingkungan dengan meminimalisir penggunaan kertas. Kesia juga mengembangkan solusi pengelolaan data secara real-time, sehingga seluruh perubahan data bisa tercatat ke dalam sistem yang terintegrasi sebagai acuan dalam pengambilan keputusan secara cepat,” ungkap Rizky Riadhy: Co- Founder & CTO PT Inovasi Kesehatan Indonesia (Kesia) saat presentasi dan wawancara penjurian Top Digital Awards 2024 yang dihelat Majlah ITWorks (29/11/2024), melalui aplikasi zoom meeting.
Terus mengembangkan solusi dan inovasi baru untuk dukung Rumah Sakit kembangkan layanan dan kinerja dengan memanfaatkan teknologi digital, Kesia tahun ini membali masuk nominasi sebagai salah satu kandidat untuk penghargaan “TOP Digital Awards 2024”. Kesia merupakan salah satu perusahaan pengembang solusi digital yang bergerak di bidang platform rekam medis elektronik. Kesia memiliki visi “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan nasional melalui digitalisasi” serta “Menjadi perusahaan layanan kesehatan digital yang berkualitas dan terpercaya”.
Turut hadir dalam wawancara ini, di antaranya San Emirza BSc. Co Founder & CEO Kesia, Adhitya Nugraha, Technical Manager Kesia, serta Andreas Sitompul: Business Development Kesia. Sedangan Tim Juri terdiri DR Melani K Hariman (Ceo Melani K Harriman & Associate), DR Subandi (Universisat Budhi Luhur & ICT Consultant), yang dimoderatori Ahmad Chury (Managing Editor ItWorks).
TOP Digital Awards merupakan kegiatan corporate rating (penilaian) dan juga kegiatan pembelajaran bersama, sekaligus untuk pemberian penghargaan tahunan terbesar tingkat nasional yang diberikan kepada Perusahaan/Instansi yang dinilai berhasil dalam pemanfaatan Teknologi-Informatika, Telekomunikasi, dan Solusi Digital untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan kepada pelanggan atau masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan Majalah ItWorks sejak tahun 2016, didukung dan bekerja sama dengan sejumlah asosiasi, lembaga konsultan, serta pakar, di bidang TI-Telekomunikasi-Solusi Digital terkemuka di Tanah Air. Adapun tema yang diangkat dalam TOP Digital Awards 2024 adalah “Business Solutions, Generative AI, and Cyber Security for Excellence Business and Services”.
Inovasi Baru
Dalam paparanya disampaikan beberapa inovasi baru solusi bisnis Kesia, di antaranya Kesia Healthcare Information System (HIS), Pemanfaatan Solusi Berbasis AI, Kesia Solution, KesiaMed, Kesia Machine, serta Chatbot berbasis AI. Kesia juga memberikan kemudahan dalam mentransfer data sehingga setiap pengguna dapat mengakses data satu sama lain.
Dijelaskan, Kesia HIS dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pelayanan kesehatan baik bagi para tenaga kesehatan, staf rumah sakit, maupun pasien. Kesia HIS tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan dan akses data kesehatan pasien saja, melainkan juga mencakup operasional rumah sakit lainnya seperti keuangan, stok, hingga berkaitan dengan pengelolaan SDM rumah sakit. Kesia HIS juga dikembangkan untuk turut mendukung berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Sedangan Kesia Solution merupakan solusi Kesia untuk membantu Rumah Sakit, terkait pemanfaatan Enterprise System untuk Transformasi Digital, solusi untuk keamanan data, proses bisnis, optimalisasi infrastruktur dan jaringan RS, mobile apps development, hingga otomatisasi AI.
Inovasi lainnya yakni, KesiaMed, merupakan alat pengukur tanda vital pasien serta dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen, darah, denyut nadi, detak jantung, laju pernafasan , tekanan darah non-invasif, dan suhu. KesiaMed dapat diintegrasikan ke SIMRS manapun melalui API, Internet maupun Bluetooth, sehingga monitoring tanda vital pasien bisa terintegrasi langsung dengan SIMRS yang dimiliki rumah sakit, membuat operasional rumah sakit berjalan lebih efisien.
Kesiamed untuk Rumah Sakit/ Klinik dapat melakukan Asesmen Rawat Jalan, Triage, dan Monitoring Rawat Inap pada mobile apps, dan untuk personal user dapat digunakan untuk pemantauan kesehatan pribadi penggunanya di rumah dengan limit save 15 rows data.
Adapun KesiaMachine adalah alat yang dikembangkan untuk memberikan kemudahan pasien dalam melakukan pendaftaran secara mandiri dengan mudah dan cepat tanpa perlu mengunjungi bagian registrasi di rumah sakit (ARM). Juga sebagai alat untuk memantau berjalannya antrian baik di poli maupun farmasi (KiosK). KesiaMachine juga dilengkapi dengan software yang dapat diintegrasikan dengan SIMRS manapun.
“Untuk daya saing layanan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di era digital, kami hadirkan solusi inovasi smart hospital dengan sistem aplikasi dan fitur yang lengkap mulai dari aplikasi di front office hingga back end yang terintegrasi. Termasuk ERP di sistem manajemen, layanan pasien, EMR, hingga manajemen pengelolaan bagi para tenaga medis atau dokter. Ekosistem aplikasinya kami bangun dari pengalaman dan riset mendalam, mengikuti ketentuan, sehingga complay dengan regulasi pemerintah. Di antaranya juga sudah terintegrasi dengan aplikasi platform BPJS dan Satu Sehat dari Kementerian Kesehatan,” ujar San Emirza. (AC)