Jakarta, Itech- Kemenristekdikti telah menginisasi program pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk mendorong lembaga litbang yang mampu menghasilkan produk iptek berbasis demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sesuai potensi ekonomi daerah.
Dalam pembinaan PUI telah dikembangkan mekanisme penguatan Sourcing – Absorptive Capacity, penguatan R&D Capacity, dan Disseminating Capacity. Di tahun 2017 ini Ristekdikti akan mengembangkan serangkaian langkah strategis mencakup percepatan perolehan akreditasi pranata litbang dari KNAPPP (Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan), dukungan pembentukan PUI menuju Kawasan Sains dan Teknologi bagi beberapa lembaga PUI terpilih.
Menurut Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo, target pencapaian pembinaan PUI sudah tercapai. Namun diharapkan adanya penelitian-penelitan yang dihasilkan PUI dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat melalui produksi dan pemasaran massal (hilirisasi). “Salah satu program prioritas Kemenristekdikti itu adalah hilirisasi inovasi,” tegasnya saat membuka Rapat Kerja Pengembangan PUI, di Jakarta, Rabu (8/1).
Lebih lanjut Patdono menjelaskan penelitian bisa diproduksi massal jika telah mencapai technology readiness level (TRL) 9. Sebuah penelitian dari TRL 6 untuk bisa mencapai TRL 9 itu berbeda baik dari jangka waktu, dana, dan sumberdaya yang terlibat berbeda.
Seperti diketahui, dari data capaian output 2016, telah tercapai indicator PUI unggul diantaranya: 253 undangan menjadi pembicara pada konferensi Internasional; 291 publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi; 149 publikasi dalam jurnal Internasional; 33 lulusan S3 sesuai fokus riset unggulan; tercapainya 40 paten baik yang granted maupun terdaftar; 196 kerjasama riset pada tingkat nasional dan Internasional; terwujudnya 1.014 kerjasama non riset pada basis keunggulan lembaga; dan 128 kontrak bisnis dengan industri dalam rangka hilirisasi produk unggulan lembaga.
Dalam proses Seleksi PUI Tahun 2016, telah dihasilkan 23 lembaga litbang, 3 diantaranya langsung ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek dan 20 lembaga lainnya untuk dibina menjadi Pusat Unggulan Iptek. Sehingga jumlah keseluruhan PUI menjadi 68 PUI, yang terdiri dari 48 PUI Litbang dan 20 PUI Perguruan Tinggi. (red/ju)
Telegram menyatakan bahwa Pavel Durov, CEO dan pendirinya, "tidak menyembunyikan apapun" setelah ditangkap oleh otoritas Prancis di luar Paris. "Tidak...
Bagaimana cara mengolah Big Data sehingga dapat divisualisasikan, serta bagaimana dapat melakukan analitik dan dapat memprediksikan apa yang harus dilakukan...