ItWorks.id- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) atau Bank BPD Kalbar, terus perkuat komitmen untuk kembangkan sistem aplikasi dan infrastruktur untuk layanan perbankan secara digital (digital banking). Tak tanggung-tanggung untuk mengejar digitalisasi, perusahaan mengalokasi biaya pengembangan Teknologi Informasi (TI) lebih besar dari Rp37.1 miliar tahun lalu melonjak menjadi Rp66.4 di tahun 2025 ini.
Strategi digital BPD Kalbar menjadi bagian dari upaya meningkatkan daya saing dan layanan bagi nasabah atau pelaggan. Melalui aplikasi digital, berbagai layanan perbankan dapat diakses secara elektronik dan digital. Memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi tanpa perlu mengunjungi kantor cabang. Di antaranya mencakup penggunaan aplikasi mobile banking atau internet banking, pembukaan rekening, transfer uang, berbagai payment system (pembayaran), dan keperluan lain terkait layanan bank, kapan pun dan di mana pun.
“Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, pengembangan aplikasi digital banking sudah menjadi keniscayaan, termasuk bagi bank daerah. Mau tidak nggak mau, BPD Kalbar juga harus beradaptasi, menyesuaikan tuntutan kemajuan TI. Karena itu, upaya percepatan transformasi digital di BPD Kalbar terus kami pacu dengan mengalokasikan anggaran biaya TI yang lebih besar,” ungkap Direktur Utama Bank Kalbar, H. Rokidi, SE., MM. saat opening penjurian Top Digital Awards 2025 (07/11/2025), di Jakarta.
Terus memperkuat langkah transformasi digital dengan berbagai strategi inovasi untuk menghadapi tantangan industri perbankan modern, BPD Kalbar tahun ini untuk kedua kalinya kembali terpilih menjadi Finalis di ajang penjurian untuk penghargaan TOP Digital Awards 2025. Kegiatan ini diselenggarakan majalah ItWorks Jakarta bekerja sama dengan sejumlah Asosiasi dan Konsultan ICT (Information and Communication Technology) terkemuka di Tanah Air.
Presentasi dan wwancara penjurian diawali (opening) oleh Direktur Utama Bank BPD Kalbar, H. Rokidi, SE., MM. dilanjutkan Tim IT (Kepala Divisi IT Bank BPD Kalbar Tony Dharmawan dan Tim- Bambang Ajie Siswanto) dengan membawakan materi presentasi berjudul “Tranformasi Digital Cerdas Menuju Keunggulan). Turut hadir mendampingi dari Kepala Cabang dan Tim Corsec BPD Kalbar Cabang Jakarta.
Sedangkan tim juri penilai terdiri DR Subandi (Universisat Budhi Luhur & ICT Consultant), Benyamin De Haan (Senior Advisor MSI Group), serta Muhammad Lutfi Handayani (CEO MSI Group-Pemred ItWorks) yang dimoderatori Ahmad Chury (Managing Editor Majalah ItWorks).
Mengawali presentasinya, Dirut H. Rokidi menyampaikan apresiasi atas kembali terpilihnya Bank Kalbar sebagai finalis atau kandidat untuk penghargaan TOP Digital Awards 2025. Ditegaskan bahwa implementasi dan inovasi bidang teknologi digital atau transformasi digital di Bank Kalbar, dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan performa sesuai dengan visi, misi, serta untuk kinerja bisnis secara berkelanjutan.
IT Masterplan Sebagai Acuan
Dalam paparannya Kepala Divisi IT Bank Kalbar, Tony Dharmawan ,mengatakan bahwa terkait transformasi digital, Bank Kalbar telah memiliki IT Masterplan PLAN sebagai acuan tahapan pengembangannya. Dalam hal ini, BPD Perseroda penyusunan IT Strategic Plan Bank Kalbar periode 2023-2025. Nahkoni juga Merupakan upaya pemenuhan standar dan kaidah perencanaan & pengembangan TI agar memberikan nilai yang optimal serta selaras dengan strategi bisnis perusahaan seperti yang tercantum dalam Corporate Plan Bank Kalbar periode 2021-2025.
Kedua, penyusunan IT Strategic Plan untuk mewujudkan kepatuhan yang ditetapkan regulator, yaitu regulasi POJK 11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi (TI) Oleh Bank Umum dan PBI pada 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran. Kemudian ketiga juga telah membentuk IT Strategic Plan Bank Kalbar periode 2023-2025 yang disusun dengan agenda besar untuk melakukan transformasi digital menuju digitalisasi perbankan sesuai ketentuan regulasi yang berlaku. Melalui serangkaian proses adaptasi, perbaikan, adopsi teknologi, dan penyesuaian dengan regulasi.
Secara umum, penerapan dan strategi pengembangan sitem teknologi informasi atau digitalisasi BPD Kalbar dilakukan untuk mendukung atau diselaraskan dengan strategi pengembangan bisnis. Dalam hal ini Bank Kalbar di antaranya telah menerapkan sistem teknologi informasi di core banking system (CBS) untuk mendukung operasional di sistem manajemen dan juga layanan pelanggan atau nasabah.
Pembangunan dan pengembangan sistem aplikasi digital juga disesuaikan atau mengacu kebijkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) maupun Peraturan dari Bank Indonesia (PBI) sesuai Sesuai Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Selain itu, sebagai BUMD milik Pemerintah Daerah, digitalisasi juga untuk mendukung pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sistem Aplikasi Bank
Beberapa sistem aplikasi yang jadi unggulan di antaranya ada Banking Integration Services (BIS), mobile banking, virtual account, Aplikasi Signature Verifivation System (SVS), Aplikasi Sistem Informasi Ketentuan Internal Bank Kalbar (SIKNAL-Bank Kalbar), Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), Cash Management System (CMS), SP2D Online, multipayment, EDC Merchant, serta beberapa lainnya. Terbaru di tahun 2024 ada BIS Open API Bank Kalbar yang dibangun untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan berbagai instruksi transaksi keuangan. Seperti pengecekan rekening tabungan, cek mutasi rekening, transfer, dan lain-lain, langsung dari paltform/aplikasi/website Mitra dengan fitur unggulan yaitu user management, pendaftaran aplikasi mitra, akses dokumentasi API, dan pengajuan kerja sama.
Manfaatnya antara lain, memungkinkan Bank Kalbar untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan produk dan layanan baru, meningkatkan pendapatan non-bunga (fee-based income), meningkatkan Brand Awareness dan Daya Saing Bank Kalbar, serta mendukung Digitalisasi dan Inklusi Keuangan.
Adapun mekanisme pengambilan kebijakan investasi dan Belanja TI di Bank Kalbar ini dilaksanakan melalui forum IT Steering Committee yang diselenggarakan secara berkala guna memastikan keselarasan dengan arah strategis dan Rencana Penyelenggaraan Teknologi Informasi (RPTI) Bank Kalbar.
Adapun prosedur pengembangan Aplikasi pada Bank Kalbar dilakukan dengan pendekatan System Development Life Cycle(SDLC) dalam beberapa tahapan. Pertama inisiasi & Perencanaan, Pendifinisian Kebutuhan, Perancangan Sistem, Pemrograman, Pengujian (Internal Test & UAT), Implementasi, Pemeliharaan dan Pemusnahan (Disposal).
Prosedur Implementasi dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Implementasi oleh tim developer internal dan Implementasi oleh tim developer eksternal. Secara umum Bank telah mengimplementasikan pengendalian dan tata kelola yang memadai di mayoritas area kajian maturitas digital. Namun demikian bank masih perlu meningkatkan pengendalian khususnya pada area Perlindungan Data Pribadi.
Berkenaan dengan keamanan siber (IT Security) Bank Kalbar menerapkan Standar Keamanan Informasi Bank dan telah memperoleh sertifikasi ISO 27001 untuk Aplikasi Cash Management System (CMS) sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan standar internasional dalam manajemen keamanan. Secara ore framework cyber security, Bank Kalbar sudah mengacu pada dokumen cetak biru transformasi digital perbankan 2021-2025 (OJK) yangterdiri dari 3 aspek yaitu : People – Process – Technology,
Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia, Bank Kalbar diminta untuk menyerahkan hasil penilaian atas tingkat maturitas digital Bank secara periodik. Laporan ini disiapkan sebagai hasil dari pengkajian independen yang disusun menggunakan periode data posisi 31 Desember 2024. Dan dalam keamanan TI (Cyber Security), Core framework cyber security Bank Kalbar, mengacu pada dokumen cetak biru transformasi digital perbankan 2021-2025 (OJK) yang terdiri dari 3 aspek yaitu : People – Process – Technology.
Dalam implementasi tata kelola cyber security, Bank Kalbar mengadopsi best practice internasional dan National Institute Of Standar and Technology (NIST) cyber security framework (CSF) 2.0, yang diterbitkan pada tanggal 26 Februari 2024.
Kepatuhan regulasi dan tata Kelola yang lengkap, portal mitra dibangun berdasarkan standar nasional open API pembayaran (SNAP) dan mengacu langsung pada ketentuan Bank Indonesia, OJK, serta ASPI. Semua proses mulai dari pendaftaran mitra, pengujian API, hingga penerbitan surat rekomendasi ASPI, mengikuti mekanisme resmi dan terdokumentasi dalam SOP- Proses digital terpadu (end-to-end), proses terpantau melalui dashboard, monitoring pengajuan aplikasi sehingga bank dapat memantau status setiap mitra dari tahap awal hingga live production secara transparan dan efisien.
Keamanan dan tata Kelola sistem terjamin, karena portal mitra dilengkapi dengan mekanisme vulnerability assessment & penetration testing (VAPT),pengaturan role dan privilege user, pengendalian akses melalui akun korporat terverifikasi, dan prosedur penghentian sementara atau permanen jika ada indikasi pelanggaran/fraud.
Mendukung ekosistem open banking lokal, Bank Kalbar dapat memfasilitasi kolaborasi cepat dengan fintech, e-commerce, maupun lembaga pemerintah, menjadi pintu utama onboarding mitra API di daerah, menghubungkan sisten daerah dengan standar nasional SNAP dan ASPI, dan mendorong kemandirian digital BPD tanpa harus bergantung pada vendor nasional. (AC)














