Jakarta, ItWorks- Konsep smart city (kota pintar) yang dikembangkan Pemerintahan Kota Tangerang, Pronvinsi Banten dengan inovasi aplikasi baru yang terus dikembangkan, kini sudah selangkah lebih maju pada level yang lebih advance. Tak pelak, banyak Pemerintah Dearah (Pemda) dan instansi lain yang berguru ke kota yang dipimpin Walikota Arief Rachadiono Wismansyah ini, untuk belajar dan meniru konsep smart city di kota ini.
Ketika yang lain masih sibuk menyusun konsep dan membangun sistem menuju smart city, Pemkot Tangerang sudah lebih dulu melangkah. Milestone konsep pengembangan smart city Kota Tangerang sudah dimulai sejak tahun 2010 yang terus dikembangkan secara kosisten dengan inovasi teknologi baru.
Pengembangan dan penerapan Smart city yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang berjalan fokus dan terarah. Tahapannya dimulai dari Smart City 1.0 kemudian disusul dengan Smart City 2.0 dan yang telah diterapkan sejak tahun 2018 adalah smart city 3.0 yang dengan memanfaatkan Teknologi Geospasial atau Geographic Information System (GIS), sehingga semua program yang direncanakan sesuai sasaran karena sesuai dengan kondisi riil yang ada di masyarakat. Tujuan dari pengembangan Smart City 3.0, tak lain untuk perbaikan pelayanan, kemudahan, serta keterbukaan informasi.
“Untuk saat ini, konsep smart city Kota Tangerang bisa dibilang sudah dalam tahap yang lebih maju, di mana kami juga berhasil mendapatkan banyak penghargaan atas prestasi dalam mengembangkan konsep smart city ini, termasuk dari Pemerintah Pusat. Di antaranya kami meraih Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kantor Kemententeri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Saat ini kami memiliki pusat pengendalian smart city yang kami namakan Tangerang LIVE Room (TLR). Berbagai kemajuan dan capaian ini juga telah menarik perhatian banyak kalangan, baik pemerintah daerah, swasta dan perguruan tinggi untuk berkunjung dan belajar mengenai kosep smart city ini. Bahkan konsep TLR ini juga banyak dicontoh daerah lain dengan mengadopsi aplikasi yang dikembangkan Kota Tangerang. Kami senang karena apa yang kami lakukan, bisa berdampak luas bagi daerah-daerah lain,” papar Kepala Dinas Kominfo, Pemkot Tangerang, Mulyani saat presentasi dan wawancara penjurian ajang “Top Digital Award 2019” yang diselenggaran Majalah ItWorks yang berlangsung (15/10) di Gedung WTC I Jl, Jenderal Sudirman Jakarta.
Saat presentasi dan wawancara penjurian, ia juga didampingi tim, di antaranya Kabid Statistik, Hj Euis Nurlaila. Kabid TIK Budi Hamzah, serta Kabid E-gove (pengembangan aplikasi manajemen pemerintahan), Adhi Zulkifli. Dialog interakit dilakukan 4 Juri, terdiri Eri Sumiarso, Ben De Haan, Nelson Idris, sert Teguh Wijayanto.
Dalam kesempatan itu, Adhi Zulkifli menuturkan perjalan pengembangan Smart City, dari tahap awal, yakni 1.0 yang merupakan pengintegrasikan setiap aplikasi pelayanan yang telah terbangun. Kemudian Smart City tahap 2.0 terfokus untuk peningkatan pelayanan public, dan kini Smart city 3.0 dengan memanfaatkan teknologi geospasial sehingga pelayanan publik bisa tepat sasaran. “Smart city versi 3.0, dilengkapi dengan teknologi berbasis geospasial, yang dapat men-Tracking atau melacak setiap kebutuhan ataupun kondisi yang ada di lapangan,” ujarnya.
Dari sisi pengembangan, Pemkot Tangerang memiliki aplikasi lengkap yang kini terus dikembangkan. Mulai layanan berbagai perizinan melalui Mal Pelayanan Public satu atap, layanan kependukan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Diketahui saat ini Kota Tangerang memiliki 174 aplikasi yang dimanfaatkan untuk pelayanan pemerintahan dan masyarakat. Bahkan masyarakat semakin dimudahkan dalam pelayanan dengan satu genggaman handphone melalui portal Tangerang LIVE yang sejalan dengan visi Tangerang LIVE yang merupakan akronim dari Liveable, Investable, Visitable, dan E-City berbasis teknologi, informasi dan komunikasi (TIK). Dengan dukungan aplikasi telah menjadikan sistem kerja pegawai dan pelayanan di masyarakat menjadi lebih cepat, efesien dan efektif.
Inovasi yang terus dikembangkan dan telah berhasil membuat seumlah aplikasi hingga saat ini, mengantarkan Kota Tangerang terpilih dalam 25 Kabupaten/Kota Gerakan 100 Smart City Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Termasuk juga berbagai penghargaan dan pengakuan dari skala Nasional dan Internasional. Bahkan, lebih dari 30 Pemerintah Daerah/Instansi telah mengadopsi aplikasi Pemkot Tangerang. Hal tersebut tertuang dalam Tangerang Smart City Partnership yang bertujuan untuk percepatan pembangunan daerah, peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap daerah.
Ke depan konsep Smart City akan terus dikembangkan untuk dapat terwujud, di mana seluruh kota, dan masalah yang ada dapat terpantau secara real time melalui teknologi berbasis jaringan sensor. Pemerintahan yang smart dengan penyediaan aplikasi/software/web yang membuat kerja menjadi efisien, masyarakatnya pun bisa lebih mandiri dan kreatif. (AC)