Wabah corona yang merebak di Cina, sepertinya telah MediaTek untuk menyesuaikan angka proyeksi pengapalan produknya di 2020.
MediaTek yang awalnya memproyeksikan pengiriman ponsel 5G hingga lebih dari 200 juta, karena wabah corona, perusahaan kini melakukan koreksi menjadi hanya 170 – 200 juta unit, dengan pasar Cina diharapkan bisa menyerap 100 -120 juta unit untuk pangsa pasar global lebih dari 60%.
Kendati demikian, MediaTek yakin bahwa daya saing yang kuat untuk seolusi chip 5G, AI, dan AIoT generasi baru akan menciptakan momentum pertumbuhan penting untuk pengapalan dan pangsa pasar perusahaan pada jangka menengah dan jangka panjang, mampu mengimbangi dampak jangka pendek yang tidak pasti dari epidemic di pasar. Demikian seperti dikatakan CEO MediaTek, Rick Tsai seperti dilansir DigiTimes.
Tsai mengatakan bahwa lini produk baru perusahaan seperti (chip) 5G, ASIC, dan solusi chip untuk otomotif akan berkontribusi lebih dari 15% pendapatan di 2020, 10% jauh lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.
Lebih jauh, Tsai mengestimasi pendapatan perusahan untuk Q1 2020 akan mencapai NT $ 55-62 miliar, turun 7-15% secara sequensial tetapi naik 4 – 15% dari tahun sebelumnya.
“Setelah mengakhiri 2019 dengan peningkatan signifikan dalam pendapatan, margin kotor, dan laba, MediaTek akan menargetkan pertumbuhan agresif untuk tahun 2020 yang didukung oleh prospek pengiriman yang kuat untuk penawaran (produk) generasi baru 5G, Wi-Fi 6, AI, ASIC, dan chip untuk otomotif,” kata Tsai.
Secara khusus, Tsai menyoroti daya saing untuk SoC Dimensity series 5G yang baru diluncurkan, dengan mengatakan bahwa vendor ponsel Cina secara aktif melanjutkan pengamban model dari dengan chipset tersebut. (Fauzi)