Jakarta, ItWorks- Di bawah kepemimpinan Walikota Tangerang, H. Arief R .Wismansyah, transformasi digital baik dalam rangka penguatan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik-SPBE/e-government, maupun implementasi konsep smart city (kota cerdas) di Pemerintahan kota Tangerang-Banten, terus dipacu. Tak terkecuali di saat pandemi Covid-19, apalagi digitalisasi kian jadi andalan banyak kalangan untuk menunjang berbagai aktivitas sehari-hari,
Pandemi Covid-19 selain merupakan musibah, di sisi lain juga membawa dampak positif adanya tren lompatan baru transformasi digital di kalangan masyarakat. Situasi pandemi yang mengharuskan adanya social distancing (jaga jarak social) dan banyak berdiam diri di rumah, membuat masyarakat kian bergantung dengan teknologi dan perangkat digital untuk menunjang aktivitasnya. Mulai belajar mengajar secara daring (Pembelajaran Jarak Jauh), berlanja online, teleworking atau work from home (WfH), dan aktivitas lain. Sejak pandemi, banyak kalangan masyarakat menjadi lebih cepat “melek teknologi” yang mendorong kebutuhan akses digital juga makin tinggi.
Akselerasi digital kian tak terelakan. Mengantisipasi hal ini, Pemerintah tahun lalu juga telah mempersiapkan roadmap baru, peta jalan untuk akselerasi transformasi digital di sektor-sektor strategis. Tak terkecuali di lingkungan dan lembaga kepemerintahan. Dalam upaya mendukung percepatan transformasi digital, Presiden RI pada 4 Maret 2021, juga telah mengeluarkan Keppres No 3/2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah. Terutama dalam upaya percepatan untuk implementasi digitalisasi transaksi keuangan daerah, termasuk layanan pembayaran pajak dan retrubusi lain dari masyarakat maupun pelaku usaha sekaligus untuk memudahkan layanan dan mendukung sistem keuangan yang transparan dan akuntabel.
Menyikapi hal ini, Pemkot Tangerang yang merupakan salah satu pioneer (pelopor) dalam penerapan konsep Smart City (Kota Cerdas) dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City di Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia, juga tidak tinggal diam . Bahkan di tengah pandemi covid-19, inovasi dan terobosan program digitalisasi juga lebih dipacu akselerasinya, baik melalui pengembangan aplikasi untuk memudahkan layanan masyarakat, maupun perluasan jaringan infrastruktur digital.
Beberapa aplikasi baru bahkan juga sengaja dibangun untuk memudahkan pemerintah dalam penanganan kasus pandemi Covid di Kota berpenduduk 1,8 juta ini (2021). Seperti aplikasi Sigacor (Siaga Corona), aplikasi SiLacak dan Sirona untuk monitoring jumlah kesembuhan atau isoman, Aplikasi SIDATA untuk memverifikasi pendataan yang terkait dengan warga terdampak wabah Covid- 19, aplikasi Aman Bersama, dan lainnya yang terintegrasi dengan Tangerang LIVE Room (TLR) yang merupakan Pusat Kendali Digital Pemkot Tangerang. Termasuk juga aplikasi yang khusus dibangun untuk mendukung dunia pendidikan atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi dengan membuat video pembelajaran, dan penyediaan akses wifi gratis bagi warga kurang mampu.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang, H. Mulyani, SE. MM.AK.CA saat presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2021” yang berlangsung (16/11) secara virtual yang dihelat Majalah ItWorks bekerjasama dengan Konsultan ICT Independent, dan didukung sejumlah Asosiasi TI & TELCO Indonesia, di Jakarta.
Tahun ini, Diskominfo Kota Tangerang kembali terpilih dan masuk di tahap wawancara penjurian Top Digital Awards 2021. Kegiatan ini merupakan ajang penilaian untuk penghargaan tertinggi bidang inovasi TI & Telco di Indonesia. Penghargaan akan diberikan kepada perusahaan/instansi pemerintahan yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan inovasi pemanfaatan teknologi digital. Terutama dalam upaya meningkatkan kinerja, daya saing, layanan pelanggan, maupun layanan masyarakat di tengah pandemi covid-19 dan new normal.
Dalam presentasi bertema “Akselarasi Transfomasi Digital Dalam Binsis dan Pemerintahan Kota Tangerang” Kadis Kominfo Pemkot Tangerang, Mulyani juga memaparkan banyak hal terkait inisiasi dan terobosan baru yang dilakukan Dinas Kominfo dalam upaya mendukung percepatan transformasi digital di Pemkot Tangerang. Terutama dalam kaitan penerapan e-government atau SPBE, serta penguatan aplikasi smart city sesuai dengan tugas dan fungsi utama Diskominfo. Termasuk penguatan system keamanan atau IT security dengan menerapkan ISO 270001, penguatan data center serta DRC.
Disebutkan, aktivitas utama Diskominfo yakni melayani kebutuhan organisasi pemerintah yang berhubungan dengan TI. Selain itu, juga mengembangkan sistem layanan sarana dan prasarana TIK dan persandian, layanan pengembangan E-government, layanan Informasi dan Komunikasi Publik, serta layanan statistik, termasuk dalam perumusan kebijakan kebijakan terkait data dan statistik.
Terkait smart city, pusat kendali digital -Tangerang LIVE Room (TLR) yang sudah dibangun sejak tahun 2016, juga terus dikembangkan dengan aplikasi baru dan teknologi terkini. Pada awal dibangun, versinya masih 1.0 dengan teknologi dan aplikasi yang masih terbatas. Namun saat ini, TLR sudah dikembangkan ke versi 6.0 dengan inovasi teknologi dan aplikasi baru yang makin lengkap. Saat ini jumlah aplikasi di TLR sudah mencapai 175 aplikasi, yang sebagian besar atau 107 di antaranya terkait layanan public yang juga terintegrasi dengan 28 OPD yang ada. Selain itu juga ada aplikasi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti Jobfair virtual, aplikasi perizinan online, pajak, aplikasi Ayorangkul, Aplikasi Portal Tangerang- beberapa lainnya yang sejalan dengan tuntutan era industri 4.0. Melalui e-tangerang memungkinkan masyarakat bisa membeli barang-barang kebutuhan pokok di Pasar Anyar dan Pasar Poris Tangerang dan dikirim langsung ke konsumen.
“Sebagian besar aplikasi ini kita bangun sendiri oleh tim IT Internal kami, termasuk ahli IT yang ada di OPD. Hal yang cukup membanggakan bagi kami, sebagian aplikasi yang kami bangun juga sudah banyak yang diadopsi dan diimplementasikan oleh instansi dan pemerintah daerah lain. Tercatat sudah ada 78 Pemda yang studi ke kami dan mengadosi sistem aplikasi yang kami bangun,” ujarnya didampingi Sekdis Kominfo Tangerang, Adhi Zulkifli., ST. MT dan tim IT (Harry De Supardi,S Kom Kepala Seksi Tata Kelola TIK, Budi Hamzah Permana SE,Mm Kepala Bidang Sarana Prasarana TIK dan Persandian, dan Eko Purnomo S.Kom Staff Seksi Tata Kelola TIK.
Membentuk TP2DD
Menyikapi Keppres No 3/2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada April 2021 juga membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Salah satu tujuannya yakni mendorong para pelaku Ushan Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa cepat go digital dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pembentukan TP2DD ini, diharapkan dapat mendorong berbagai proses digitalisasi, terkait transaksi keuangan kepada pelaku usaha, pajak, retribusi dan lainnya agar dapat memaksimalkan sistem keuangan daerah.
Ditambahkan, aplikasi lain dan solusi digital yang sangat membantu dan banyak digunakan masyarakat selama masa pandemi yakni kotak saran digital melalui aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Aplikasi ini bisa menjembatani warga bisa melaporkan banyak hal, termasuk pengaduan online secara digital melalui medsos yang didukung dengan layanan kedaruratan 112 yang tetap bersiaga bersama penanggung jawab dari OPD terkait.
Terkait sistem manajemen dan layanan pemerintah, juga dilakukan inovasi pada aplikasi E-GOV. Terdapat beberapa fitur unggulan di portal e-gov ini. Antara lain untuk layanan absensi PNS Online berbasis GPS, layanan absen event, layanan laporan pegawai, layanan Aktivitas (Integrasi dengan aplikasi E-Kinerja), layanan Menu E-Office (integrasi dengan aplikasi E-Office), serta layanan Menu Tangerang LIVE (integrasi dengan aplikasi Tangerang LIVE). “Manfaat atau dampak untuk instansi/masyarakat sangat besar. Dengan layanan absensi PNS online berbasis GPS memudahkan pegawai melakukan absensi menggunakan gadget smartphone masing-masing pegawai untuk mendorong implementasi Bring Your Own Device (BYOD). Selain itu, juga memudahkan aktivitas pegawai dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan terintegrasinya layanan manajemen pemerintahan dalam Portal E-Gov,” ujarnya.
Dengaan sederet inovasi ini, indeks dan skor keberhasilan transformasi digital Pemkot Tangetang boleh dibilang selangkah lebih maju, dengan skor di atas rata-rata daerah, termasuk IT Maturity Level, Dari hasil penilaian KemenPANRB, indeks atau skor SPBE Pemkot Tangerang sebesar 3,34, sedangkan smart city sebesar 3,06 dari Kementerian Kominfo RI.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan digital masyarakat, juga dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai foirum dan kegiatan. Di antaranya Diskominfo Kota Tangerang memiliki program pendampingan lapangan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang merupakan bagian dari kerjasama antara Diskominfo bersama dengan kalangan akademisi. Selama pendampingan lapangan berlangsung, para mahasiswa yang juga melakukan kegiatan transfer ilmu dan pengalamannya. Sehingga, para anggota KIM bisa memiliki wawasan lebih, termasuk bidang digital agar lebih kreatif untuk membangun dan mengembangkan potensinya. Dengan makin banyaknya warga yang cakap digital, diharapkan aplikasi dan solusi IT yang dibangun pemerintah, bisa optimal pemanfaatan dan utilisasinya, sehingga bisa memberikqn dampak luas bagi daya saing dan kemajuan masyarakat.(AC)