Belanja iklan digital meningkat di semester I 2022 dengan kenaikan sebesar 6% dibanding semester I 2021. Laporan Nielsen Ad Intel menyebutkan nilai belanja iklannya berjumlah Rp 20,5 triliun.
Sementara, televisi masih mendominasi dengan porsi belanja iklan di paruh pertama tahun 2022. Dengan total belanja iklan tv mencapai Rp 107,5 triliun di semester I 2022.
Angka tersebut setara kurang lebih 79,2% dari total belanja di semester I 2022. Sebaran belanja iklan di platform lain, yakni digital sebanyak 15,2%, media cetak 4,8%, dan radio 0,3%.
“Jadi porsi belanja iklan terbesar ini memang masih (di) televisi,” ujar Director Client Lead Nielsen Indonesia, Selly Putri dalam acara Nielsen Press Club yang digelar di Millenium Centennial Center, Kuningan, Jakarta (11/08/2022).
Secara total, angka belanja iklan mengalami kenaikan di paruh pertama tahun 2022. Laporan Nielsen Ad Intel mencatat, belanja iklan di sepanjang semester I 2022 mencapai Rp 135 triliun, naik sekitar 7% bila dibandingkan dengan realisasi periode sama tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 127 triliun.
Dengan realisasi belanja yang mencapai Rp 107,5 triliun, belanja iklan tv di semester I 2022 mengalami kenaikan 8% dibanding periode sama tahun 2021.
Sementara itu, belanja iklan pada media cetak dan radio sama-sama mengalami kontraksi. Tercatat, belanja iklan cetak di semester I 2022 mengalami penurunan 6% dibanding semester I 2021, sedang belanja iklan di radio susut 13%.
Data angka belanja iklan yang dihimpun oleh Nielsen dihitung berdasarkan gross rate card tidak termasuk diskon, promo, paket, dll). Dalam penghimpunan data tersebut, Nielsen memonitor 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 sites dan 3 media sosial, dan roadside di Jakarta.
Baca: Studi: Pengiklan di Indonesia Beradaptasi dengan Aturan Privasi Data Baru