Jakarta, ItWorks- Ruangguru, perusahaan bidang teknologi pendidikan, berbagi kiat tentang belajar coding yang diharapkan bisa mendorong minat dan membantu siswa atau anak tertarik menggeluti bidang yang terkait ICT (information and communication technology ) sejak dini.
Melalui artikel bertajuk” Intip Berbagai Cara Belajar Coding Supaya Bisa Jadi Programmer Sejak Kecil” yang dirilis Corporate Communications Ruangguru, Gwendolyn Betsy diungkapkan, seiring meningkatnya transformasi digital, keahlian coding memiliki prospek masa depan yang menjanjikan. “Coding merupakan salah satu keahlian yang banyak dicari di era digital ini,” ujarnya dilansir dalam rilis pers (27/09/2022), di Jakarta.
Disebutkan, dengan semakin pesatnya digitalisasi, kemampuan coding sangat bermanfaat dalam pengembangan aplikasi digital yang digunakan sehari-hari. Bahkan, menurut laporan Future of Jobs yang dirilis oleh World Economic Forum, peran-peran yang membutuhkan kemampuan coding berada di peringkat 10 besar pekerjaan dengan permintaan yang paling tinggi di tahun 2025.
Kemampuan coding pun bisa diasah sejak usia dini. Dilansir dari situs Massachusetts Institute of Technology (MIT), usia yang optimal bagi anak untuk mulai belajar coding adalah usia 5-7 tahun, di saat otak anak memiliki potensi besar untuk belajar hal baru. Saat ini pun, sudah banyak fasilitas dan cara yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk memperkenalkan coding pada anak. Berikut beberapa pilihan !
Bermain Dengan Mainan Teknis
Tidak harus digital, mainan juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan dasar-dasar coding pada anak dengan cara yang menyenangkan. Mainan yang bisa menjadi pilihan yakni mainan yang bersifat teknis, seperti mainan sirkuit elektronik, magnet, robot, bangunan, dan sebagainya. Mainan-mainan teknis ini dapat menguji kreativitas anak dan kemampuan anak untuk berpikir logis. Namun, mainan seperti contoh di atas umumnya memiliki bagian-bagian yang kecil sehingga lebih cocok untuk anak usia 8 tahun ke atas.
Membaca buku seputar coding
Opsi belajar coding selanjutnya cocok untuk anak segala usia, yakni membaca buku. Metode ini khususnya dapat dipilih untuk anak yang baru pertama kali mendalami coding. Kabar baiknya, sekarang tersedia berbagai macam buku tentang coding yang didesain khusus untuk anak-anak. Mulai dari format penjelasan sederhana dengan ilustrasi menarik hingga komik bergambar, semua dapat dipilih sesuai preferensi membaca anak. Melalui buku-buku ini, orang tua dapat mulai memperkenalkan anak pada pengetahuan umum soal coding, seperti perkembangan komputer, tokoh-tokoh dalam dunia pemrograman, dan penerapan coding dalam hal yang ditemui sehari-hari.
Belajar dengan berbagai aplikasi
Aplikasi mobile untuk belajar bahasa pemrograman yang dikembangkan khusus untuk anak-anak juga semakin mudah ditemui di internet, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Melalui aplikasi, anak-anak akan diajak untuk mengenal konsep pemrograman dasar dengan pendekatan yang interaktif. Umumnya, konsep pemrograman dalam aplikasi dikemas dalam bentuk permainan menyenangkan dan juga dilengkapi berbagai media visual menarik.
Mengikuti kursus coding
Bagi anak-anak yang ingin belajar coding secara lebih mendalam dan intensif, mengikuti kursus atau sekolah coding juga dapat menjadi pilihan. Kelebihannya, dengan mengikuti kursus coding, anak akan didampingi oleh pengajar dan juga mendapat kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan coding secara langsung, seperti misalnya untuk membuat game. “Salah satu kursus yang menyediakan layanan-layanan tersebut adalah Kalananti. Kursus coding dan inovasi dari Kalananti menawarkan beberapa jenis kurikulum untuk anak usia 5–15 tahun. Anak dapat belajar melalui proyek interaktif, kelas online intensif, dan dibimbing pengajar berpengalaman. Kalananti juga menyediakan offline center bagi anak-anak yang ingin belajar secara tatap muka.
“Itu dia beberapa cara belajar coding untuk anak. Apapun metodenya, belajar coding dapat membawa banyak manfaat bagi anak. Selain mendukung perkembangan kognitif dan kemampuan berpikir kritis anak, belajar coding sejak dini tentunya dapat mempersiapkan anak untuk masa depan dan meningkatkan daya saingnya kelak,” pungkasnya. (AC)