Penulis: Teguh IS.
Solusi platform keuangan digital yang dihadirkan PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) mendapat apresiasi positif dari Dewan Juri TOP Digital Awards 2022. Tunaiku, Senyumku dan yang terbaru Embedded Banking dinilai memiliki peran positif dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target inklusi keuangan di Indonesia.
Sebagai informasi, target inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen di tahun 2024 sebagaimana target tertuang dalam Peraturan Presiden No. 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
TOP Digital Awards adalah ajang pembelajaran dan penghargaan bidang TI tingkat nasional, diselenggarakan majalah It Works sejak tahun 2016 bekerjasama dengan sejumlah asosiasi dan lembaga konsultan TI dan Telco. Tema yang diangkat dalam TOP Digital Awards 2022 ini adalah “The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government.”
“Platform keuangan digital yang dihadirkan Amar Bank seperti, Tunaiku, Senyumku dan yang terbaru Embedded Banking, sejalan dengan tema TOP Digital Awards yaitu transformasi digital harus memberi dampak strategis bagi layanan publik dan bisnis perusahaan,” demikian rangkuman pendapat dari sesi Penjurian TOP Digital Awards 2022 di Jakarta, pada Selasa, 1 November 2022 secara daring. Dalam kesempatan ini, bertindak sebagai dewan juri yaitu Melani K. Harriman, Dwinda Ruslan, Eri Sumiarso dan Subandi.
Baca: Riset: Laba Bersih Amar Bank Capai Rp150 Miliar di 2023
Enabler bagi Ekosistem Jadi Pembeda Amar Bank
Dalam ajang TOP Digital Awards 2022, Amar Bank membawakan materi bertajuk “Beyond Digital Banking”. Dalam kesempatan ini, Kevin Kane selaku Chief Technology Officer memaparkan perkembangan digital banking Amar Bank, dalam upaya mewujudkan visi dan misi-nya.
“Visi kami adalah to bring smile on 200 million faces by 2025, dengan misi to provide banking to those who need & not only to those who want,” ujarnya. Sedangkan nilai-nilai perusahaan yang kami yaitu technology must impact lives, must improve lives.”
Ia menjelaskan bahwa target 200 juta yang tercantum di visi Amar Bank, bukan hanya jumlah nasabah yang menerima pinjaman, “Tapi juga pihak-pihak yang terdampak dari pinjaman yang kami salurkan, seperti anggota keluarga nasabah, karyawan dari pemilik perusahaan penerima kredit, dll.”
Kevin pun mengutarakan pembeda Amar Bank dari bank-bank lain, khususnya bank digital yang marak kehadirannya di Tanah Air. “Bank Amar memang tidak fokus untuk memberikan promo karena menurut kami dengan memberikan promo atau memberikan cashback yang berlebihan atau yang banyak belum tentu customer-nya stay.”
“Game play-nya kami atau strategi kami sebenarnya sekitar enabler banking-nya karena banyak bank digital itu, baik bank digital yang baru maupun yang berasal dari bank induknya yang bank konvensional, mereka pengen membuat infrastrukturnya sendiri. Sedangkan game play-nya kami ialah ingin menjadi enabler atas ekosistem orang lain. Karena banyak ekosistem digital lain, dia tidak punya bank, tidak punya capital untuk their bank dan itu tidak di-tap di bank ini, karena mereka fokusnya untuk bikin ekosistem sendiri.”
“Nah, kami akan masuk di sana, sehingga para pemain di ekosistem ini bisa menawarkan layanan perbankan pada nasabahnya tanpa perlu menjadi bank. Dan ujung-ujungnya itu akan memberikan benefit kepada kami, seperti third party fund yang terbentuk dan loan yang ter-disbursed ke banyak pihak.
Dari segi segmen market, sekarang kami makin luas tidak hanya di fully ritel,” tutur Kevin. Dan seiring dengan masuknya Investree sebagai pemegang saham di tahun ini maka Amar Bank juga menggarap segmen UMKM lewat P2P Channeling Program.
Baca: Amar Bank Gandeng MongoDB untuk Keputusan Pinjaman Tunaiku yang Lebih Efisien dan Tepat Sasaran
Inovasi Digital Unggulan
Menjelaskan kepada dewan juri tentang inovasi digital unggulan Amar Bank yang berperan mendukung inklusi keuangan, Kevin mengutarakan ada aplikasi yaitu Tunaiku, Senyumku & Embedded Banking.
“Tunaiku menjadi solusi platform pinjaman digital yang banyak membantu masyarakat yang belum dilayani (unbanked & underbanked) oleh Lembaga Keuangan lainnya. Selain itu karena banyaknya platform pinjaman yang ilegal, Tunaiku menjadi produk perbankan yang aman dan terpercaya karena sesuai regulasi OJK dan BI. Manfaatnya untuk perusahaan, menyumbang keuntungan yang berasal dari nasabah baru dan berperan sebagai penghasil keuntungan utama perusahaan, yaitu sekitar 85-87%.”
“Senyumku, satu-satunya cloud based mobile-only intelligent bank yang bukan hanya menawarkan fungsi perbankan seperti Bank Digital lainnya, namun juga sebagai solusi yang dapat membantu nasabah untuk membentuk saving habit dengan mengadopsi teknologi AI (Artificial Intelligence). Manfaatnya untuk perusahaan, meningkatkan jumlah penabung yaitu sekitar 200 ribu dan mendapat dana dari pihak ketiga dengan Cost Of Fund yang lebih rendah (~5%), juga sebagai strategi retensi bagi perusahaan.”
“Amar Bank menerapkan standar internasional tentang sistem manajemen keamanan informasi untuk Tunaiku dan Senyumku. Kedua produk tersebut juga telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik di Kementerian Kominfo,” imbuh Kevin.
Inovasi digital unggulan Amar Bank berikutnya yaitu Embedded Banking yang dihadirkan tahun 2022. “Embedded Banking dapat menjadi enabler bagi para Digital Business Provider yang ingin menyediakan layanan perbankan di ekosistem mereka, namun mereka tidak memiliki lisensi perbankan dari OJK. Partner dapat melakukan implementasi dengan cepat dan mudah serta dapat Go-To-Market dalam waktu 2 minggu,” kata Kevin menjelaskan kelebihannya.
Manfaatnya untuk perusahaan, didapatnya tambahan saluran aplikasi untuk akusisi customer dan dana pihak ketiga. Manfaat untuk Eksternal/Klien/Mitra Perusahaan : tambahan strategi retensi.
Baca: Sahamnya Dibeli Investree Group, Amar Bank Siap Jadi Bank Digital Indonesia Terkuat Fokus ke UMKM
Keunggulan di Bidang TI
Dalam kesempatan ini juga, Kevin memaparkan keunggulan Amar Bank terkait TI, antara lain telah didapatnya ISO 27001: 2013 Certification & Cyber Security Strategy.
Berikutnya, mengimplementasikan Cloud Infrastructure berbasis Containerization & Orchestration. “Hal ini memudahkan dan mempercepat Amar Bank dalam pengembangan aplikasi dan maintenance aplikasi,” ungkap Kevin.
Amar Bank juga sudah memiliki Big Data Architecture sebagai dasar Data Solution yang berbasis Cloud (Google Cloud).
“Kemudian untuk melayani jutaan customer, kami memiliki ratusan aplikasi yang saling terhubung. Untuk mengedepankan teknologi tepat guna, independent application autoscaler dan tetap melakukan cost efficiency, kami mengadopsi microservices architecture pada layanan utama kami.”
“Sebagai monitoring dari pemanfaatan teknologi, kami melakukan Maturity Assessment Tata Kelola dengan COBIT 2019 dengan hasil Managed.”
Terakhir, Amar Bank menyusun Rencana Strategis TI dengan mengacu pada kerangka kerja/Framework TOGAF untuk menyusun Enterprise Architecture
Turut hadir dari Amar Bank di sesi Penjurian TOP Digital Awards 2022: Rahmat Rian selaku IT Governance Lead; Gasim Alkaff selaku VP Product, Design, & Research; Ahmad Fikri R selaku VP Infrastructure, Operation & Security; Maria Firani selaku Corporate Communication; dan Mahdyah Dyah selaku Public Relations.
Baca: Integrasikan Platform Tunaiku dan Senyumku, Amar Bank Optimis Dapat Menambah Nasabah