HID, penyedia solusi identitas, merilis Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024 atau 2024 State of Security Report yang mengungkap enam tren berikut ini.
Identitas digital diperkirakan akan banyak digunakan dalam lima tahun ke depan
Dengan semakin luasnya penggunaan perangkat selular, berbagai kesempatan untuk memanfaatkan identitas digital pun turut bermunculan. “Dalam lima tahun yang akan datang, para responden end user mengaku, sekitar 80% organisasi atau perusahaan akan menerapkan identitas digital. Bahkan, para mitra di industri ini merasa lebih optimistis dengan menyatakan, 94% pelanggan mereka akan segera menggunakan identitas digital,” kata Prabhuraj Patil, Commercial Director, Physical Access Control Solutions, ASEAN & Subkontinen India HID, dikutipdari pemberitaan media nasional, 22/03/2024.
Perkembangan otentikasi multifaktor semakin luas, meskipun penerapan Zero Trust walau perlahan, namun terus tumbuh
Lebih dari 83% responden end user mengatakan, saat ini, organisasi mereka telah menggunakan otentikasi multifaktor (MFA), terutama disebabkan karena rentannya sistem penggunaan kata sandi (password). Bagi banyak responden, hal ini menjadi langkah awal dari perjalanan panjangmenuju penerapan Zero Trust, yaitu sistem keamanan yang standarnya menerapkan pemahaman untuk tidak percaya kepada siapapun. Baik itu pihak internal maupun eksternal, sehingga selalu meminta verifikasi terlebih dahulu.
Menurut survei, pendekatan Zero Trust telah diterapkan pada 16% organisasi yang memiliki lebih dari 100.000 karyawan dan 14% pada organisasi dengan jumlah karyawan 10.000. Dengan semakin meluasnya penggunaan MFA, maka masa penggunaan kata sandi diantisipasi akan semakin berkurang. Pengembangan standar baru seperti FIDO (Fast Identity Online) yang menggunakan teknik kriptografi public-key untuk menyediakan autentikasi yang anti serangan phishing, akan membuka jalan menuju opsi autentikasi baru. Dan, lebih aman yang akan menjadi bagian dari arsitektur Zero Trust yang lebih kuat.
Keberlanjutan menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan bisnis
Para responden survei HID menyatakan, keberlanjutan terus menempati peringkat teratas prioritas bisnis. Para mitra dan end user rata-rata memberikan peringkat Penting di angka 4, dari skala 1-5. Selain itu, 74% end user menunjukkan, pentingnya keberlanjutan telah meningkat selama setahun terakhir. Lalu, 80% mitra melaporkan tren ini juga menjadi semakin penting di antara pelanggan mereka.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan adanya penekanan secara kontinu akan solusi-solusi yang meminimalisir penggunaan energi, mengurangi pembuangan limbah, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya. Peralihan ke solusi berbasis cloud dan peningkatan penggunaan perangkat selular merupakan dua strategi yang jelas untuk mencapai tujuan keberlanjutan ini.
Momentum biometrik semakin mengesankan
Pada survei tahun ini, 39% installer dan integrator mengatakan pelanggan mereka menggunakan fingerprint (sidik jari) atau palm print (telapak tangan), dan 30% responden mengaku memanfaatkan facial recognition. Momentum ini terus meningkat ketika 8% responden berencana untuk menguji atau menerapkan salah satu bentuk biometrik pada tahun depan. Lalu, 12% responden juga berencana melakukannya dalam 3-5 tahun ke depan.
Manajemen identitas mengarah pada penggunaan cloud
Hampir separuh end user sedang beralih ke manajemen identitas berbasis cloud, di mana 24% responden mengaku telah menggunakannya dan 24% lainnya sedang berproses menuju sistem tersebut. Para mitra industri mengatakan, pelanggan mereka menghadapi beberapa kendala, termasuk ketergantungan pada peralatan lama/on-prem (28%), kurangnya anggaran (24%), dan identitas berbasis cloud tidak menjadi prioritas kegiatan bisnis (21%).
Munculnya AI untuk penggunaan analitik
Percakapan mengenai AI telah mendominasi lanskap bisnis dan banyak profesional bidang kemanan yang melihat bahwa kemampuan analitik AI dapat dengan mudah dicapai. Daripada mengandalkan AI untuk menginformasikan sistem keamanan secara keseluruhan, kita dapat memanfaatkan kemampuan analitik untuk mengoperasionalkan AI demi hasil yang cepat didapat. Dalam skenario ini, 35% end user mengaku akan menguji atau menerapkan beberapa kemampuan AI dalam 3-5 tahun ke depan. Sedangkan, 15% responden juga mengaku telah menggunakan biometrik yang mendukung AI.