Jakarta, ItWorks- Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Tech Link Summit 2024 pada 18-20 Juli 2024 di Gedung PIDI 4.0 Jakarta. Kegiatan ini antara lain bertujuan mendorong kolaborasi antara startup dengan dunia usaha dan industri untuk percepatan transformasi ekonomi digital Indonesia.
“Tech Link Summit 2024 digelar dengan slogan Value Creation for Startup and Industry. Hal ini mengandung makna penting, yaitu ajakan kolaborasi antara startup dengan dunia usaha dan dunia industri untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi digital Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta (18/7) saat menyampaikan sambutan dilansir dalan siaran pers baru-baru ini .
Menperin merujuk kolaborasi The World Economic Forum’s Global Lighthouse Network. Jaringan tersebut dibentuk oleh WEF agar industri dapat mengembangkan, meniru, dan meningkatkan inovasi dalam manufaktur dengan menciptakan peluang untuk pembelajaran dan kolaborasi lintas perusahaan. Tahun lalu, terdapat 21 industri baru bergabung, sehingga total 153 perusahaan industri telah berada dalam jaringan ini. Perusahaan-perusahaan ini telah menerapkan teknologi manufaktur canggih seperti Artificial Intelligent (AI) untuk mencapai peningkatan produktivitas, sustainability, dan ketahanan supply chain industrinya.
Pada Januari 2024 lalu, jumlah startup di Indonesia tercatat sebanyak 2.566 perusahaan, sehingga Indonesia menempati peringkat enam dunia berdasarkan laporan Startup Ranking, di bawah Amerika Serikat (78.073), India (16.302), Inggris (7.079), Kanada (3.876), dan Australia (2.793), dan di atas Jerman (2.445), Prancis (1.650), Spanyol (1.492), dan Brazil (1.185). “Karenanya, kita harus memanfaatkan potensi ini sebaik-baiknya dengan kerja sama dengan tech startup. Ini merupakan strategi quick wins bagi industri, terutama untuk mengakselerasi implementasi inovasi teknologi sesuai tuntutan pasar,” umar Menperin.
Kepada para pelaku usaha dan akademisi, ia berpesan agar memberikan kepada anak-anak bangsa untuk berinovasi. “Berkolaborasi dengan startup bukan merupakan cost, melainkan investasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menperin juga menyampaikan kabar bahwa dalam data yang dirilis oleh World Bank, Indonesia berada di posisi ke-12 top manufacturing countries by value added dengan nilai MVA USD255 Miliar pada 2023. Peringkat tersebut naik dari posisi ke-14 di tahun lalu dengan nilai USD187 miliar atau sebesar 36,4%. MVA Indonesia juga jauh nilainya di atas negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam.
Menperin percaya kontribusi yang besar dari para startup akan lebih menciptakan value added di industri manufaktur Indonesia. Diharapkan, Tech Link Summit 2024 bisa membuka kesempatan bagi industri untuk mengeksplorasi teknologi terapan dalam rangkaian proses bisnis perusahaan, seperti lini produksi, penyimpanan (warehouse), pemasaran, logistik dan transportasi, pengolahan limbah, efisiensi energi, serta pengelolaan manajemen perusahaan. (AC)