Pemanfaatan teknologi informasi (TI) terbukti memberikan lompatan signifikan terhadap kinerja bisnis PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR). Implementasi ICT memperkuat seluruh aktivitas bisnis, tata kelola perusahaan, hingga proses produksi, pengangkutan, dan distribusi produk yang kini dapat dipantau secara real time dan lebih terukur.
Hal tersebut diungkap Direktur Keuangan dan Umum SMBR, Rahmat Hidayat, dalam pemaparan di hadapan dewan juri TOP Digital Award 2025, Jumat (28/11/2025) lalu.
Seperti ditegaskan Rahmat Hidayat, pembangunan infrastruktur digital menjadi fondasi penting dalam perjalanan transformasi perusahaan.
“ICT (information communication technology) yang kami bangun bukan sekadar alat pendukung, tetapi menjadi penggerak utama yang memperkuat kolaborasi, produktivitas, dan efektivitas operasional di semua lini,” ujar.
Rahmat menjelaskan bahwa salah satu pilar utama transformasi digital SMBR adalah penerapan sistem ERP yang mengelola proses inti perusahaan melalui berbagai modul, seperti Sales Distribution, Material Management, Finance, Controlling, Production Planning, Quality Management, Plant Management, dan Human Capital Management. Integrasi antar-modul ini, katanya, memungkinkan pemrosesan data secara real-time dan memperkuat pengambilan keputusan berbasis data.
Selain ERP, sejumlah aplikasi internal juga dinilai berperan besar mempercepat proses bisnis. Aplikasi Hatuha Payment yang dikembangkan pada 2022, misalnya, kini menjadi platform pembayaran yang terintegrasi dengan perbankan dan SAP untuk mendukung transaksi vendor eksternal maupun internal. “Sistem ini mempercepat proses pembayaran sekaligus mempermudah pengecekan status transaksi,” jelas Rahmat.
Pada sisi operasional pabrik, SMBR juga mengembangkan Maintenance System Online yang mempermudah pelaporan kerusakan alat serta proses pemeliharaan melalui integrasi dengan SAP. Ditambah lagi dengan aplikasi E-Voucher yang membantu verifikasi dan approval tagihan sehingga alur kerja menjadi lebih cepat dan terdokumentasi dengan baik.
Transformasi digital juga merambah aspek kepegawaian melalui aplikasi Easy Access, sebuah platform mobile yang memfasilitasi absensi, pengajuan cuti, lembur, hingga akses berita perusahaan. “Kami ingin memastikan setiap karyawan merasakan manfaat langsung dari digitalisasi. Kemudahan administrasi dan kecepatan approval adalah bagian dari itu,” kata Rahmat.
Dalam rantai pasok dan distribusi, SMBR mengandalkan sistem seperti Inventory Monitoring System (IMS), Integrated Weighing System (IWS), serta aplikasi Match and Go (M&G) yang mempercepat proses matching antara delivery order dan armada transportasi. Ada pula Transportation Dashboard System yang memudahkan ekspeditur melakukan check-in DO dan penagihan secara digital.
Upaya digitalisasi perusahaan turut mencakup aspek tata kelola melalui implementasi Sistem Pajak Terpadu (SIPATUH) dan Whistleblowing System (WBS). SIPATUH memudahkan stakeholder mengakses bukti potong, bukti setor, dan faktur pajak, sementara WBS menjadi sarana pelaporan dugaan pelanggaran sebagai bentuk komitmen SMBR dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance.
Sementara itu, dari sisi lingkungan, SMBR telah menerapkan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) yang terhubung langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sistem ini memungkinkan pengawasan emisi cerobong pabrik secara real-time sehingga standar lingkungan dapat dipantau secara ketat.
Rahmat menegaskan bahwa transformasi digital di SMBR bukan sekadar proyek teknologi, melainkan gerakan budaya kerja baru yang menuntut keterlibatan seluruh karyawan.
“(Kami) secara konsisten menekankan pentingnya pemanfaatan TI sebagai enabler dalam meningkatkan kolaborasi, produktivitas, dan kualitas layanan. Melalui komunikasi yang terbuka dan dukungan yang berkelanjutan, untuk memastikan bahwa transformasi digital berjalan inklusif dan diterima oleh seluruh karyawan,” pungkasnya.
Editor: Fauzi














